Kabarone.com, Jakarta – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI Purn. Sutiyoso, menegaskan bahwa BIN akan membangun intelijen yang tangguh dan profesional.Untuk itu BIN memerlukan banyak sekali informasi dari berbagai sumber, termasuk masyarakat.
“Nanti BIN akan lebih terbuka, artinya memberikan peluang kepada masyarakat untuk memberikan informasi apa saja, ikut berpartisipasi yang ada kaitannya dengan keamanan negara,” kata Sutiyoso setelah dilantik Oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala BIN di Istana Negara, Rabu (8/7).
Demikian juga dalam upaya memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan profesional, Sutiyoso akan merekrut personil dari berbagai sumber.
“Target kita seribu personil kita rekrut. Saya mungkin akan mengambil dari berbagai sumber, bisa dari TNI, bisa dari masyarakat sipil,” kata Sutiyoso, seraya menambahkan bahwa nantinya BIN akan kerjasama dengan aparat, baik itu TNI maupun Polri.
Sembari menunggu proses perekrutan, Sutiyoso menambahkan, Dia saat ini akan memaksimalkan SDM yang ada.
Menurut Sutiyoso, penambahan personil merupakan prioritas pertama, terutama mengingat dalam waktu dekat (Desember), akan berlangsung pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 269 daerah secara serentak.
“Rata-rata satu anggotan intelijen dari intelijen daerah, meng-handle tiga kabupaten. Itu tidak masuk akal, apalagi di luar Jawa. Idealnya, satu kabupaten dua tiga orang,” kata Sutiyoso.
Sutiyoso menilai, BIN menghadapi tantangan berat, termasuk dari paham radikalisme, terorisme. Apalagi kelompok radikal dan teroris mampu melakukan indoktrinasi lewat dunia maya, mengingat Indoneisa merupakan pengguna internet terbesar nomor enam di dunia.
“Tentu kita kedepan harus melakukan sesuatu terhadap masalah ini. Kita harus punya alat super canggih. Saya akan datangkan dari negara-negara besar seperti Rusia, Amerika,” katanya.
Sutiyoso kemudian menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga dirinya resmi menjadi Kepala BIN. (Hm)