Kabarone.com, Lamongan – Kian menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik (parpol) berdampak terhadap calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung oleh 9 parpol dalam Pilkada Kabupaten Lamongan Desember 2015 mendatang. Warga Lamongan berharap akan muncul calon independen yang jauh dari intervensi parpol yang yang bersangkutan terpilih kelak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Non Government Organisation Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan (NGO JALAK) Amin Santoso. “Selama lima tahun situasi dan kondisi Kabupaten Lamongan sangat megilan, terlepas pembangunan pada saat di jabat Bupati terdahulu sepertinya jalan ditempat, sangat jauh dari harapan disaat bupati pada era Masfuk jauh sekali. Kami melihat, calon yang diusung parpol itu saat terpilih tidak bisa lepas dari intervensi parpol. Akibatnya, kebijakan yang dilakukan seringkali bertolak belakang dengan keinginan warga, mungkin merasa calon Bupati sudah terlalu percaya diri dengan dukungan Partai, maka segala sesuatu sudah di back up struktural,” ujar Amin Santoso.
Hal sama juga diungkapkan Ary warga yang tinggal di Desa Miru Kecamatan Sekaran Lamongan. Belakangan, dirinya mengaku sering mendengar kabar bahwa isunya para bakal calon Bupati yang memakai kendaraan Parpol dimintai mahar politik oleh para pengurus parpol senilai Miliaran.
“Nanti kalau jadi pasti tidak akan mengurus warganya, tapi lebih mendahulukan untuk cari pengembalian uang yang sebelumnya sudah dipakai untuk mahar politik. Tinggal bagaimana calon diluar partai sering blusukan dan membuat kontrak politik dengan Masyarakat bukan dengan partai. Setelah terpilih segera menjalankan amanah. Karena apa masyarakat sudah apatis terhadap Partai yang menurut mereka selalu memperjuangkan kelompok bukan Rakyat. Kami berharap Bupati terpilih nanti ada perubahan kedepan Lamongan selangkah lebih maju,” ujar Ary M. (ipul)
