Peselancar Lokal Berjaya di NSOSC 2017, Pemerintah Diminta Rehabilitasi Pantai Sorake

Kabarone.com, Nias Selatan – Pelaksanaan Kontes Surfing Nias Selatan Terbuka (Nias Selatan Open Surfing Contest/NSOSC) 2017 di Pantai Sorake, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, berakhir Jumat (28/7/2017) dengan menempatkan peselancar lokal menjadi yang terbaik di hampir semua kategori.

Peselancar tuan rumah Berjaya di tiga kategori, yakni Yosa Zagötö yang menjuarai kategori Grommet Boys Division, Paskalia Lusianda Wau menjuarai kategori Grommet Girl Division, dan Alex Bu’ulölö menjadi juara di kategori Man Division. Adapun juara di kategori Woman Division menjadi milik Patricia Cabirini asal Brasil.

Koordinator NSOSC 2017 Sorake Fridolin Wau menyatakan bahwa Nias Selatan memiliki banyak peselancar berbakat dan bisa berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami berharap lewat kompetisi seperti NSOSC ini bisa memberikan motivasi kepada peselancar muda untuk terus berlatih dan menekuni olahraga air yang menantang ini. Saya sangat berharap teman-teman yang sukses di lomba ini bisa memiliki kesempatan berlomba di luar. Jika ada upaya, segala tantangan, terutama dalam pembiayaan, pasti ada jalan keluar,” ujarnya.

Bupati Nias Selatan Hilarius Duha menyerahkan hadiah kepada juara kategori Man Division
Bupati Nias Selatan Hilarius Duha menyerahkan hadiah kepada juara kategori Man Division

Seperti diketahui, Nias Selatan telah menghasilkan sejumlah nama beken di dunia surfing, salah satunya Yasnyiar “Bonne” Gea yang telah menjuarai berbagai kompetisi nasional dan internasional. Yasnyiar pernah beberapa kali menjadi juara Asia berturut-turut. Atas keberhasilannya itu, ia hingga kini disponsori oleh sebuah perusahaan besar, Billabong.

Mendapatkan sponsor adalah sebuah berkah bagi seorang peselancar karena mempermudah untuk bisa mengikuti berbagai kompetisi atas dukungn dari sponsor. Seperti halnya peserta NSOSC 2017, Salini Rengganis asal Pacitan, Jawa Timur, yang datang berlomba ke Sorake, Nias Selatan, atas dukungan sponsor Surfgirl.

“Untuk memperoleh sponsor pasti tidak mudah. Perlu proses dan prestasi yang cemerlang,” kata Fridolin.
Untuk diketahui, NSOSC 2017 ini diikuti total 95 peserta dengan rincian 50 peserta pada kategori Man Division, 34 orang pada kategori Grommet Boy Division, 6 peserta pada kategori Grommet Girl Division, 5 peserta pada kategori Woman Division. Negara asing yang ambil bagian adalah Amerika Serikat, Australia, Cile, dan Brasil.

Pada penutupan sekaligus penyerahan hadiah, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha menyampaikan bahwa pelaksanaan lomba selancar di Nias Selatan akan terus diadakan setiap tahun. Ia menargetkan agar semakin banyak negara yang berpartisipasi.

Pemenang kategori Woman Division berfoto bersama dengan pengurus Penggerak PKK Kabupaten Nias Selatan
Pemenang kategori Woman Division berfoto bersama dengan pengurus Penggerak PKK Kabupaten Nias Selatan

“Diperlukan persiapan dan promosi yang dari jauh-jauh hari. Ini tantangan semua. Saya berharap SKPD terkait, termasuk komunitas dan masyrakat, untuk bekerja keras untuk ini sehingga cita-cita kita untuk menjadi destinasi utama pariwisata bisa tercapai. Dengan begitu semakin banyak wisatawan yang datang ke Pulau Nias, utamanya ke Nias Selatan,” ujarnya.

Perlu Ada Dukungan Pemerintah Pusat

Hilarius Duha, dalam kesempatan itu, mengajak kepala daerah yang lain di Pulau Nias untuk bersama-sama menyukseskan setiap acara kepariwisataan, serta jika bisa pada penyelenggaraan selanjutnya ada wakil dari setiap daerah. Hadir dalam acara itu Bupati Nias Barat Fuduhusi Daeli, Wali Kota Gunungsitoli Lakhömizaro Zebua, Wakil Bupati Nias Arosökhi Waruwu, Bupati Nias Utara Ingati Nazara, Wakil Bupati Nias Utara Haogösökhi Hulu.
Ia juga meminta dukungan khusus dari pemerintah pusat agar Pemerintah Kabupaten Nias Selatan bisa melaksanakan kejuaraan surfing tingkat nasional dan internasional. Untuk itu infrastruktur Sorake harus dibenahi, terutama kondisi pantai.

Pemerintah pusat juga diminta agar membantu Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dalam merehabilitasi Pantai Sorake sehingga bisa menjadi tempat perhelatan kejuaraan nasional maupun internasional pada masa mendatang

“Kondisi pantai Sorake yang berubah drastis akibat tsunami yang terjadi pada 28 Maret 2005 perlu penanganan yang membutuhkan dana besar sehingga bantuan khusus dari pemerintah pusat sangat kami harapkan. Kami undang tim peneliti dan ahli revitalisasi pantai untuk melakukan kajian menyeluruh sehingga Pantai Sorake bisa menjadi tempat representatif yang nyaman bagi wisatawan dan pencinta surfing,” ujarnya.

Mengutip Menteri Pariwisata Arief Yahya, bahwa pemerintah telah mencanangkan surfing spot baru berkelas dunia setelah Bali, salah satunya adalah Pantai Sorake ini, yang merupakan ombak terbesar di dunia setelah Hawaii, Amerika Serikat.

Peselancar dunia, kata Arief, telah jatuh cinta pada Pantai Sorake dan menjadikannya sebagai tempat favorit. “Dari media value itulah opportunity baru terbangun. Kalau wisman sudah jatuh cinta, mereka akan datang lagi bersama keluarga dan rombongannya. Rata-rata sport tourism itu 60 persen menjadi repeater,” ujar Menpar Arief Yahya seperti dikutip Liputan6.com.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Nias Selatan Anggreani Dachi menyampaikan bahwa pelaksanaan pada masa yang akan datang akan terus ditingkatkan. Pihaknya akan terus melakukan evaluasi serta upaya-upaya promosi sehingga pariwisata di Nias Selatan.

Anggreani mengingatkan bahwa selain karunia ombak untuk peselancar, Nias Selatan juga memiliki banyak sekali destinasi wisata yang akan memanjakan para wisatawan, seperti situs megalitikum di Tundrumbaho, Gomo. Wisata desa budaya, seperti Desa Orahili dan Bawömataluo dengan tradisi lompat batu serta berbagai atraksi seni dan tari. Begitu juga dengan keindahan alam yang ada di Pulau-pulau Batu.

“Ini akan kami terus tawarkan kepada dunia sehingga diketahui dan dikunjungi sebagai destinasi utama di Nusantara. Satu hal, bahwa kami akan terus berbenah dan peran teman-teman jurnalis dan media massa sangat membantu pariwisata di Nias Selatan. Terima kasih atas segala dukungannya,” ujarnya. (Dn)

Berikut daftar pemenang setiap kategori:

Kategori Grommet (Boys Division)

  1. Yosa Zagötö (Indonesia, Nias Selatan)
  2. Widianto Wau (Indonesia, Nias Selatan)
  3. Alinea Maduwu (Indonesia, Nias Selatan)

Kategori Grommet (Girl Division)

  1. Paskalia Lusianda Wau (Indonesia, Nias Selatan)
  2. Warna Sari Wau (Indonesia, Nias Selatan)
  3. Margaret Lorena Maruhawa (Indonesia, Nias Selatan)

Daftar Pemenang Kategori Woman Division

  1. Patricia Cabirini (Brasil)
  2. Lyndall Edmonds (Amerika Serikat)
  3. Yasnyiar Gea (Indonesia)

Daftar Pemenang Kategori Man Divion

  1. Alex Bu’ulölö (Indonesia, Nias Selatan)
  2. Nicolas Undurraga (Cile)
  3. Rahel Fernandus Wau (Indonesia, Nias Selatan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *