Duga Tak Beres, Ketua DPC Gerindra Ini Mundur dari Penjaringan Cabup Demokrat

BOJONEGORO. Kabarone.com – Wakil bupati Bojonegoro, Setyo Hartono menyatakan mundur dari proses pencalonannya sebagai bakal calon bupati di Partai Demokrat.

Setyo Hartono Selasa (3/10) datang ke kantor sekretariat DPC Partai Demokrat di Jalan Veteran, Bojonegoro, untuk menghadiri undangan DPC Partai Demokrat mengambil formulir penetapan bakal calon kepala daerah yang diusung Demokrat.

Sesampainya di ruang pertemuan Setyo Hartono langsung menemui ketua desk pebdaftaran Pilkada, Surawi, dan menyatakan dirinya mundur dari proses pencalonan di Demokrat.

Diduga ada permainan kotor yang tengah dimainkan Demokrat. Dimana rekomendasi pencalonan dari partai Demokrat sudah dipersiapkan untuk diberikan kepada bakal calon bupati yang baru mendaftar di tahap ll ( bakal calon dimaksud adalah Soehadi Moelyono,  yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Bojonegoro).

Dengan raut muka memerah Setyo Hartono yang juga Gerindra itu menunjukkan rasa kecewanya terhadap pelaksanaan rekruitmen Balon kepala daerah Bojonegoro yang tidak transparan, akuntable, dan integritas yang rendah.

Setelah menyalami beberapa bakal calon yang sudah hadir di undangan Demokrat  Setyo Hartoni langsung meninggalkan area pertemuan rapat.

” Saya mengundurkan diri dari proses penjaringan di partai Demokrat,” ujar Setyo Hartono kepada semua bakal calon yang hadir.

Menanggapi mundurnya Setyo Hartono dari penjaringan bacabup di partai demokrat politisi Partai Amanat Nasional, Kuswiyanto, yang juga mendaftar bakal calon kepala daerah di Partai Demokrat mengaku sudah mendengar perihal dukungan partai Denokrat kepada Sekretaris daerah Bojonegori, Soehadi Moelyono.

” Saya memang mendengar bahwa setelah dibukanya kembali itu ( pendaftaran di Demokra), demokrat sudah clear akan mengusung pak Sekda (Soehadi Moelyono),” ujar Kuswiyanto, Bacabup yang ikut mendaftar penjaringan Bacabup di partai Demikrat.

Tapi sebagai politisi ia akan memantau perkembangan proses tahapan penjaringan calon kepala daerah di demokrat.

“Mudah-mudahan ini akan menjadi pembelajaran politik. Karena seluruh rakyat akan tahu,” ujar anggota DPR RI Fraksi PAN itu.

Sementara itu, Ketua Desk penjaringan Bakal calon kepala daerah Pilkada DPC Partai Demokrat, Surawi, membantah adanya putra mahkota yang akan diusung oleh Partai Demokrat dalam Pilkada Bjonegro 2018.

Soal isu Soehadi Moelyono, Sekretaris daerah Bojonegoro yang akan diusung partai Demokrat pada Pilkada Bojonegoro, Surawi, mengatakan barangkali itu tanggapan yang tidak sepenuhnya benar.

“Saya berani menyatakan itu keliru besar. Demokrat sudah berusaha ruang seluas-luasnya, ruang setransparan mungkin, sedemokrasi mungkin. Di Bojonegoro kan banyak elit-elit politik dan pakar-pakar politik yang menggatuk-gatukan, menganalisa yang diluar sepengetahuan kita,” ujar Surawi, di kator DPC Demokrat, Selasa (3/10).

Surawi minta ditunjukkan, dari segi mana demokat tidak terbuka. Lantaran pendaftaran dibuka untuk semua warga Bojonegoro, semua bakal calon memiliki hak yang sama, dan diberi ruang yang sama.

Menurut Surawi, persoalan siapa yang direkomendasi itu jauh dari kewenangan yang ada di Kabupaten. Karena aturan undang-undang berlaku sama di partai politik, orang yang didaftarkan oleh Parpol baik gabungan atau koalisi itu adalah orang yang direkomendsi oleh DPP.

“Semua kita dasarkan atas dasar survey, saya berani menyatakan sampai hari ini demokrat tidak punya putra mahkota. Baik dari internal kader maupun dari luar kader. Saya berani jamin itu,” tandas Surawi. Makanya proses tetap bisa berjalan.

“Rekomendasi itu kewenangan DP. Saya hanya memproses, saya ajukan hasilnya kepada DPD dan DPD ke DPP. Siapa yang direkomendasi DPP itu yang kita usung ke KPU untuk didaftarakan pada bulan Januari,” tandas Surawi.

(Dan/Pur)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *