Dugaan Penahanan Ijazah SMA 3 Sampai Siswinya Kirim Surat ke Ahok Viral Di Medsos, Bupati Kemana

Kabarone.com, Lamongan – Peristiwa terjadinya praktek dugaan penahanan ijazah masih saja terjadi, bahkan berita ini betul-betul Viral di Media Sosial (Medsos).
Peristiwa bermula saat Fadila Margareta (FM), salah satu mantan siswa SMAN 3 di Lamongan saat kirim surat ke mantan Gurbernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Soal kebenaran informasi di Medsos tersebut benar apa tidak. Alhasil, para wartawan mendatangi sekolah SMAN 3 Lamongan yang bertempat di Tanjung, Kecamatan Lamongan kota. Aneh, pihak sekolah bahkan berusaha tutup mulut dan enggan berbicara dengan alasan karena bukan kewenangannya.
Lebih lanjut, jika ingin menemui Kepala Sekolah, oleh pihak sekolah diarahkan ke UPT Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Propinsi Jawa Timur wilayah Lamongan di Jalan Kombes Pol M Duryat. Hampir delapan jam lebih para wartawan menunggu dikantor Cabdin tersebut, karena Kacabdin sedang rapat.

Sementara terkait hal itu, Wiyono Kepala Sekolah SMAN 3 Lamongan menjelaskan, tidak ada penahanan ijazah pada sekolahan. “Yang ada siswa belum mengambilnya sendiri. Tidak ada biaya saat mengambil ijazah, meskipun ada tunggakan biaya disekolah, “jelas Wiyono dengan raut muka.
” Terkaid berita di Medsos mengenai mantan siswa kami yang menyurati Ahok kami tidak tahu pastinya. Karena kami belum pernah komunikasi, bahkan siswa berinisial (FM) tersebut belum pernah datang ke sekolahan sejak lulus tahun 2017, pernah satu kali datang dengan kakaknya dan menanyakan nomor rekening sekolah. Kami berharap siswa yang belum mengambil ijazah, silahkan diambil tidak dipungut biaya,” tambah Wiyono dengan nada merendah.
Sebagaimana diketahui di SMAN 3 Lamongan ada 11 ijazah yang belum diambil siswa, lulusan tahun 2017. Belum diambilnya ijazah tersebut belum diketahui penyebabnya, namun pihak sekolahan punya pendapat siswa tersebut banyak yang pergi keluar kota maupun propinsi lain,”jelas Wiyono.

Atas peristiwa ini, “Puji Astutik
Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Lamongan mengungkapkan, persoalan berita mantan siswi SMA Negeri 3 Lamongan yang berkirim surat kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok yang Viral di Medsos, karena ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah.
Dibenarkan oleh Puji, bahwa FM (18) warga Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Kota Lamongan, Lamongan, Jawa Timur (Jatim) adalah merupakan salah satu mantan siswi SMAN 3 Lamongan.

“Dikatakan oleh Puji, pihak sekolah tak berniat untuk menahan ijazah siswi tersebut. Sebab, pada dasarnya,
penebusan itu nggak ada. Jadi ijazah tersebut tidak ditahan dan penahanan ijazah itu tidak diperbolehkan. Yang ada ijazah siswa belum diambil, karena ijazah harus diberikan kepada siswa yang bersangkutan selepas menempuh ujian nasional (UN) secara gratis.
keterangan Puji kepada wartawan saat di kantor UPT Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Lamongan.

Puji mengungkapkan, saat dimintai keterangan para wartawan apakah ijazah FM yang belum diambil memang sengaja ditahan pihak sekolah lantaran belum melunasi tunggakan ?
” Bantahan dari puji, ijazah tak diambil itu banyak persoalan. Tak ada soal uang di sini, pengambilan ijazah tidak ada uangnya alias gratis. “Menurut Puji setelah melakukan komunikasi dengan pihak sekolah, FM memang diketahui memiliki tunggakan uang Rp 2 juta Rupiah dengan sekolah dan merupakan uang insendental, yang sebwlumnya telah disepakati oleh komite dan wali murid. “Ijazah belum diambil di pihak sekolah diulas oleh Puji, kadang siswa itu sudah pergi kerja di kota lain atau provinsi lain sehingga itu belum diambil. Kalau diwakilkan oleh orang tua tidak bisa karena ada cap tiga jari yang harus wajib dilakukan. “Meskipun punya tunggakan ke sekolah harus dikasih, karena tak ada hubungan dengan tunggakan atau tidak karena setiap ijazah harus dikasih. Lusa tanggal 28/12/2017 (FM) datang ke sekolah dan minta rekening sekolah karena dia mendapatkan hadiah lomba menulis puisi Ahok untuk mengambil ijazah.
“Karena ijazah itu tanpa biaya, maka langsung diberikan oleh Pak Wiyono (Kepala SMAN 3 Lamongan),” ungkap Puji.

Ditambahkan oleh Puji, terkait persoalan ini, Puji akan menindaklanjuti biar nanti kepala dinas prop. Jatim yang akan menindaklanjuti. Dia Puji akan segera
menyampaikan sekaligus pelaporan persoalan ini kepada jajaran Dinas Pendidikan provinsi Jatim,” tambahnya

Mengetahui Viralnya di Medaos atas persoalan tersebut menjadikan Geram pada Bambang SD, salah satu Pengurus PUALAM (Paguyupan Putra Asli Lamongan) di Jakarta yang beranggotakan 20 orang lebih itu angkat bicara, “Duhh mas, “Cah Lamongan sampe minta tolong ahok… Pak bupatine lamongan nang di iki… Digawe kampanye ahok dari dalam penjara.
(Anak Lamongan kok sampai mintak tolong ke Ahok…). (Pak Bupatinya Lamongan kemana saja ini kok tidak ambil sikap). (Terkait hal ini dibuat kampanye Ahok dari dalam penjara),” pungkasnya,(red).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *