Polisi Gelar 36 Adegan dalam Rekonstruksi Pembunuhan Metha

SEMARANG. Kabarone.com – Jajaran Polrestabes Semarang dan Polsek Ngaliyan menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap Metha (38)  atas tersangka Rifai (24) dan L (16)

Sebanyak 36 adegan diperagakan dalam reka ulang yang digelar pada Senin (12/3/2018). Rekonstruksi tersebut berlangsung di tempat kejadian perkara yakni Jalan Bukit Delima 9 No 17 RT 03 RW 08 Perumahan Permata Puri Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.

Seperti diketahui Rifai telah melakukan pembunuhan terhadap Metha ibu rumah tangga di Ngaliyan dengan didalangi oleh L mantan pembantu Metha.

Korban mengalami beberapa luka tusuk dibagian perut sebelah kiri.

Kapolsek Ngaliyan, Kompol Donny Eko Listianto menjelaskan rekonstruksi digelar untuk memenuhi berkas – berkas yang akan diserahkan kepada pihak Kejaksaan mengenai kasus ini.

“Kita sudah lakukan rekonstruksi pembunuhan di Permata Puri, lebih kurang 36 adegan yang ditampilkan mulai awal sampai akhir dan memang hal yang tersangka sampaikan sesuai pada saat direkonstruksi,” ujarnya usai memimpin prosesi reka ulang di lokasi kejadian.

Pada rincian dari 36 adegan yang ditampilkan, adegan 21dan 22 dimana Rifai menghabisi nyawa korban.” Dari kronologis tersangka berpura pura meminta minum kepada korban, lalu tersangka mengikuti korban dari belakang dan langsung membekapnya, korban terjatuh kemudian langsung ditusuk,” jelas Donni.

Proses berjalannya rekonstruksi sangat menyita perhatian warga.Mereka membanjiri sekitar tempat kejadian perkara .Bahkan sebagian besar dari mereka meneriaki dan menyoraki tersangka dengan cacian dikarenakan sangat kesal dengan ulah kedua tersangka.

Sementara itu, ditengah kerumunan warga, keluarga korban juga menyaksikan prosesi reka ulang tersebut salah satunya Emi Hidayati (35) adek kandung almarhumah Metha.

” Saya masih merasa sangat kehilangan, saya cuma dua bersaudara.dia kakak saya satu satunya, ” ucap Emi sembari meneteskan air mata

Dia berharap pelaku dihukum dengan hukuman semaksimal mungkin mengingat korban meninggalkan anak anak yang masih kecil.

(amr).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *