Untuk Menekan Penularan Penderita HIV/AIDS, Direktur RSUD Ngimbang M.Chaidir Anas Berharap Masyarakat Lamongan Bisa Manfaatkan Fasilitas VCT Di Rumah Sakit

Ragam1,283 views

Kabarone.com,Lamongan – Aktivis kemanusiaan Non Governmen Organisation (NGO) “JALAK” meminta, kepada para penderita HIV (AIDS) di Kabupaten Lamongan Jawa Timur bisa memanfaatkan fasilitas Voluntary Consulting Test (VCT) yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngimbang. Khususnya warga Lamongan selatan karena selama ini identik tidak memanfaatkan fasilitas yang dimiliki Rumah Sakit tersebut.

Ketua Harian NGO JALAK Sarwiyono mengungkapkan, karena penyakit tersebut rentan dengan penularan butuh penanganan khusus dan tak bisa disatukan dengan penderita penyakit lain. para penderita HIV (AIDS) harus mendapatkan perlakuan khusus dengan fasilitas Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan. Faktor solidaritas kemanusiaan harus benar-benar diperhatikan oleh pihak Rumah Sakit, walaupun nantinya mereka-mereka menggunakan fasilitas BPJS tetapi harus diberikan pengecualian dengan perlakuan khusus pula,” ungkapnya.

Terkait hal itu Direktur RSUD Ngimbang, M.Chaidir Anas, yang juga mengatakan jika fasilitas Voluntary Consulting Test (VCT) yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngimbang lebih banyak digunakan oleh pasien penderita HIV/ Aids dari luar kota Lamongan. “Pasiennya lebih banyak dari luar daerah,’’ ujarnya.

Lebih lanjut, sebagian besar masyarakat sering menilai salah terhadap penderita Aids (ODHA), sehingga banyak penderita Aids yang dikucilkan dan tidak mau diajak salaman. Alasannya karena khawatir tertular. Padahal keringat, air ludah dan air seni ODHA tak mampu menularkan virus. Penularan hanya lewat hubungan badan dan darah. Selain itu, biasanya penderita aids merasa malu dan takut penyakitnya diketahui orang-orang disekitarnya. Sehingga mereka lebih memilih melakukan pengobatan di luar daerah. Padahal pihak RS sangat merahasiakan identitas penderita Aids,” lanjut M.Chaidir Anas.

“Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk menangani penyebaran HIV/AIDS. VCT adalah proses konseling pra-testing, konseling post-testing dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidental (rahasia) dan lebih dini membantu orang mengetahui akan status HIV-nya.

Konseling pra-testing memberikan pengetahuan tentang HIV dan manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post-testing membantu seseorang untuk mengerti dan menerima status apabila dinyatakan positif HIV dan merujuk pada layanan dukungan. Saat ini juga sudah ada anti retrovirus (ARV) yang digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA dan menekan penularan ke orang lain,” tegas Direktur RSUD Ngimbang M.Chaidir Anas. (pull/ian/pur).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *