Bupati Lamongan Fadeli menutup puncak peringatan BBGRM

Daerah, Regional668 views

Kabarone.com, Lamongan – Separo Lebih Pembangunan Desa Ditunjang Swadaya. Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa di Lamongan masih tetap tinggi, bahkan menunjukkan grafik kenaikan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Lamongan Khusnul Yaqin : “mengatakan angka swadaya masyarakat dalam pembangunan tahun 2017 lalu sebesar Rp 240 miliar. Ini berarti naik dibandingkan swadaya pada tahun 2016 yang sebesar Rp 168,7 miliar.”

Padahal anggaran pembangunan untuk desa, baik berupa dana desa, alokasi dana desa, bantuan keuangan pemerintah desa, dan bagi hasil pajak mencapai Rp 505,5 miliar. Ini berarti lebih dari separo pembangunan di desa ditopang oleh dana swadaya masyarakat.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-46 di Desa Lembor Kecamatan Brondong, Rabu (25/7).

Desa di Pantura Lamongan ini dipilih karena menjadi juara pertama dalam lomba gotong royong tingkat kabupaten. Selain itu, Desa lembor juga dikenal memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif membuka unit usaha.

Mulai pasar desa, pengelolaan air minum, usaha penggemukan sapi, jasa persewaana alat pesta dan pemasaran industri kecil, hingga produksi sarana produksi pertanian seperti agen hayati, kompos dan cabai varietas sundari.

Tahun ini mereka mulai membuka unit usaha baru, pengelolaan pariwisata Gunung Suru Lembor. Ini berarti menambah panjang daftar desa di Pantura Lamongan yang mengelola industri pariwisata sendiri setelah Pantai Kutang di Desa Labuhan dan Pohon Trinil di Desa Sendangharjo.

Bupati Fadeli yang menutup puncak peringatan BBGRM bersama Ketua TP PKK Makhdumah tersebut cukup sumringah dengan tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Terlebih itu kemudian didukung dengan adanya pemerintah desa yang mampu memanfaatkan potensinya.

“Tinginya dana swadaya masyarakat desa ini menunjukkan adanya kepedulian masyarakat. Sehingga mempercepat kegiatan pembangunan. Tinggal diarahkan saja agar bisa membantu desa semakin berkembang, “ ujarnya.

Dia meminta agar Kades bisa bekerjasama dengan setiap unsur di desanya untuk kemajuan. Mulai dari BPD, LPM dan PKK. “Memang tidak semua desa memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Karena itu perlu terus didorong dan diarahkan agar potensi yang ada bisa doptimalkan, “ pesan dia.

Kedepanya memiliki program Desa Kriteria Unggul dan Pintar (Desaku Pintar). Di tiap kecamatan akan ada satu desa yang dijadikan percontohan. Desaku Pintar ini akan memiliki sejumlah aspek keunggulan. Mulai dari pelaksanaan Gerakan 1821, pelayanan kesehatan, kependudukan, pendidikan dan sebagainya. Di Lembor, dibagikan sejumlah bantuan seperti 10 unit keramba tancap, 135 ribu ekor benih ikan lele dan 120 unit kolam terpal. Kemudian bantuan 20 paket GPS kepada 17 kelompok usaha bersama (KUB) perikanan tangkap dan 70 unit sarana tangkap tradisional untuk KUB Pinggir Kali.

Sementara kepada 11 kelompok usaha garam diberikan bantuan berupa rumah prisma garam dan bungker air. Untuk karang taruna diberikan bantuan sarana olah raga dan untuk ibu-ibu diberikan bantuan oven dan alat cetakan kue.

( Fer)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *