Masyarakat Pesisir Sungailiat Minta Provokator Jangan Catut Nama Nelayan

Daerah, Regional619 views

Kabarone.com, Bangka – Sekitar 20-an orang perwakilan masyarakat pesisir Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka dari kalangan nelayan, Rabu (18/7) berkumpul disalah satu rumah tokoh nelayan di Lingkungan Nelayan 1, yaitu Robi untuk menyampaikan pernyataan terkait pelaporan kembali Panitia Pembongkaran Kapal Isap Produksi (KIP) penambangan timah oleh sejumlah oknum panitia lama ke Polres Bangka, baru – baru ini.

Perwakilan tersebut yang dimotori oleh La Jidu, Robi dan Nasir, mengatakan masyarakat pesisr dari 10 Lingkungan ingin ketenangan. Terkait kerja Panitia KIP mereka tidak mempersoalkan. Selama ini nelayan lebih fokus melaut. Keberadaan Panitia KIP mereka syukuri sebab 4000-an nelayan terakomodasi pembagian dana kompensasi. “Kami ingin tenang. Kami tidak mempersoalkan kerja Panitia. Tetapi ketenangan kami terganggu dengan sejumlah oknum yang ingin memecah belah”, kata La Jidu.

Dari keterangan nelayan disebutkan, oknum yang ingin menggangu ketenangan tersebut adalah segelintir orang yang didalangi oleh Pengurus Panitia lama seperti ZA alias H. Bidin, kemudian N alias H. Bujang dan Al serta didorong oleh R. Bentuk rongrongan itu salah satunya terkait pelaporan tersebut. Dikatakan, sepak terjang ke empat orang itu terindikasi selalu mengatasnamakan nelayan. Padahal diketahui, ulah mereka tidak lebih demi kepentingan pribadi. Seperti ada yang ingin kembali merebut posisi Ketua Panitia. Kemudian ada yang ingin menyingkirkan saingan di kepanitiaan sekarang agar dapat terlibat kembali. Serta ada salah seorang yang berambisi ingin mendapat fee Rp 200/kg bijih timah dari setiap KIP yang menambang timah diperairan Sungailiat sebagaimana dulu saat masih diurus oleh panitia lama.

Perwakilan itu memandang ulah orang – orang tersebut tidak bakal menggoyahkan persatuan masyarakat pesisir. “Disini kami berkumpul yang menandakan persatuan kami kuat tidak tergoyahkan oleh rongrongan orang – orang itu” !, teriak mereka. Diingatkan, agar sejumlah oknum itu untuk berhenti memecah belah masyarakat pesisir sebab masyarakat ada batas kesabarannya. “Kamipun meminta agar mereka berhenti merongrong kerja panitia yang ingin memecah belah. Kesabaran kami ada batasnya” !, ujar salah seorang dari yang hadir dengan nada keras. (Suhardi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *