Para Pemilih Pemula Antusias Mengikuti Pendidikan Politik Partai Golkar

Politik567 views

Kabarone.com, Jawa Tengah – Pemilih Pemula adalah generasi yang akan turut menjadi penentu masa depan bangsa pada pemilu serentak 2019 mendatang. Untuk itu, DPP Partai Golkar mengadakan pendidikan politik untuk pemilih pemula yang bertempat di Resto Vittenam Kebumen, Jum’at (28/12). Kegiatan yang dikawal oleh Fungsionaris Partai Golkar, Sekarwati, S.Sos., M.Si., ini mengambil tema ” Menjadi Pemilih Cerdas Untuk Pemilih Pemula.”

Selain Sekarwati, kegiatan ini juga diisi dengan pembicara yang merupakan dua anak muda yang juga punya perhatian untuk mengajak kelompok peer group-nya menjadi pemilih yang cerdas. Apa yang dilakukan Partai Golkar dengan mengundang pembicara yang berusia muda memang sebuah terobosan menarik, karena peserta kegiatan pendidikan politik ini juga adalah para pelajar SMA/SMK sederajat yang merupakan pemilih pemula yang akan memilih untuk pertama kali pada pemilu serentak 2019 nanti.

Pembicara pertama Nurmiyanti, S.Pd adalah pegiat pendidikan politik dari Yayasan Aswatama Indonesia yang baru saja menyelesiakan pendidikan sarjananya di Jakarta tapi memiliki keterkaitan emosional dan histori dengan daerah Kebumen karena berasal dari sana. Nurmiyanti mengajak adik-adiknya untuk menjadi pemilih pemula yang cerdas dengan mencari tahu calon yang akan dipilih.

“Kenali calonmu, baik calon Presiden dan Wakil Presiden maupun calon anggota legislatif. Lihat dan pelajari rekam jejak tiap-tiap calon yang akan dipilih. Caranya adalah dengan mencari tahu, membaca informasi seputar pemilu dan para kandidat,” ucapnya.

Nurmiyanti juga mengajak para pemilih pemula yang terbiasa menggunakan medsos untuk memanfaatkan medsos guna mencari tahu informasi tentang pemilu dan kandidatnya. Sehingga medsos menjadi sesuatu yang manfaat untuk pemilih pemula.

“Namun, sebisa mungkin cari informasi yang valid dari sumber terpercaya, sehingga terhindar dari informasi bohong (hoax). Jangan terjebak hoax ya,” tegas Nurmiyanti.

Menurut Nurmiyanti, untuk mengetahui sebuah berita hoax atau tidak, pemilih pemula perlu meneliti sumber informasi dan penyebar informasinya, apakah dari pihak yang memiliki kredibilitas atau tidak.

“Informasi hoax hampir dipastikan mengandung isi dan bahasa yang provokatif,” jelasnya.

Pemilih pemula juga diajak untuk tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar (hoax) kepada orang lain, karena akan meresahkan masyarakat dan tentunya ada sanksi hukum juga yang akan sangat merugikan diri sendiri.

Sementara itu, pembicara kedua, Bagas Anugrah Perdana yang usianya lebih muda lagi karena masih semester 7 di FIB Universitas Indonesia mengingatkan para pemilih pemula untuk tidak golput.

Menurut Bagas, pemilih pemula harus menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 sebagai tanda kedewasaan berpikir dan bersikap. Bagi Bagas meski berusia muda bukan alasan untuk mengabaikan tanggung jawab sebagai warga negara.

Justru menurutnya dengan menjadi pemilih yang cerdas, maka anak-anak muda belajar bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan menghapus pandangan negatif bahwa generasi muda tidak peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sebagai warga negara yang baik maka sudah menjadi tanggung jawab pemilih pemula untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu serta memastikan pesta demokrasi kita berjalan dengan tertib dan lancar. Satu suara sangat berharga dan satu suara dapat mendukung kandidat terbaik. Dengan demikian maka kandidat terbaiklah yang akan menduduki jabatan publik bukan sebaliknya, ” ungkap Bagas dengan penuh semangat.

Bagas yang juga aktivis kampus dan menjadi ketua Ikabis (ikatan mahasiswa sastra Perancis) ini mengajak para pemilih pemula menjadi pemilih yang cerdas dengan tidak melakukan hoax pemilu, tidak melakukan money politic dan tidak terpancing pada isu SARA untuk diadu domba sesama warga.

Pendidikan politik yang menghadirkan peserta pemilih pemula ini memang sangat penting dan ditunggu oleh masyarakat tak terkecuali pemilih pemula. Karena mereka sangat bingung dan banyak yang belum memahami soal pemilu. Mereka merasa urusan politik sangat jauh dari kehidupan mereka. Untuk itu, Sekarwati sebagai pembicara utama dalam pendidikan politik ini membagikan berbagai informasi penting yang terkait dengan pemilu khususnya pemilu serentak 2019.

“Pada 2019 nanti akan dilaksanakan pemilu serentak, sebuah pemilu yang baru akan menggabungkan pileg dan pilpres sekaligus,” ungkapnya.

Sekarwati juga menjelaskan bahwa sejak muda, warga negara memang harus terlibat dalam politik dan tidak menghindarinya karena pada dasarnya politik adalah baik. Untuk itu Ia juga mengajak pemilih pemula mulai membuka mata dan telinga untuk meraih informasi politik sebanyak-banyaknya.

“Politik adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, pemilih pemula harus mulai membuka mata dan telinga untuk meraih informasi politik sebanyak-banyaknya. Termasuk juga mengenal dan memahami partai politik,” paparnya.

Sekarwati juga menjelaskan sejarah, visi misi dan kiprah Partai Golkar dalam politik di Indonesia. Peserta dikpol yang hadir nampak antusias merespon informasi yang diterima dan banyak yang mengajukan pertanyaan. Salah satunya adalah bagaimana caranya menjadi kader partai, khususnya Partai Golkar. Dengan diadakannya Pendidikan Politik ini, Sekarwati berharap para pemilih pemula dapat berperan aktif dalam mensukseskan pemilu serentak 2019. (Dn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *