Sarung Sebagai Trend Setter Khususnya Kaum Millenial

Daerah, Regional458 views

Kabarone.com, Lamongan – Pemkab Lamongan mengemas dengan cara unik, berupa aerobik dengan mengenakan sarung saat Mince (Minggu Ceria) di Alun-Alun Kota Lamongan, hal ini dalam rangka memperingati Hari Sarung Nasional tepatnya jatuh pada setiap 3 Maret, Minggu (3/3/2019) pagi.

” Dipilihnya kegiatan aerobik bersarung tersebut sekaligus untuk memperkenalkan sarung produksi Lamongan dalam peringatan Hari Sarung Nasional. “Kita menyampaikan ke publik bahwa 3 Maret, adalah peringatan Hari Sarung Nasioanal. Kita mengemas Hari Sarung Nasional dengan senam aerobic masal dengan mengenakan sarung sebagai aksesoris, dan setahu saya hanya Lamongan yang bikin acara, selain acara nasional di GBK”, ujar Kepala Dinas Koperasi Lamongan Anang Taufiq pada Sabtu, (2/3).

Anang mengatakan, “Saat sekarang ini para milenial jarang memakai sarung, sehingga banyak UMKM sarung ini tutup, jadi saya ingin menumbuhkan agar para milenial ini juga suka dan mencintai sarung. Peringatan Hari Sarung Nasional kali ini, sekaligus sebagai ajang untuk kembali membumikan sarung produk Lamongan, terutama ke generasi milenial”, ujarnya.

Masih dengan Anang, peringatan Hari Sarung Nasional juga membawa misi untuk mengajak generasi muda mencintai sarung dan sekaligus mendukung keberlangsungan pelaku UMKM sarung di Lamongan. Acara peringatan yang di kemas dengan aerobik seraya mengenakan sarung khas Lamongan.

Dalam catatan Pemkab Lamongan, di Lamongan ada dua daerah yang menjadi sentra penghasil sarung, yakni di Desa Parengan, Kecamatan Maduran dan Sendang, Kecamatan Paciran.
“Lamongan memiliki produk sarung dari tenun ikat di Desa Parengan Kecamatan Maduran dan batik tulis di produksi di sentra batik tulis Sendang, Paciran,” tandasnya.

Dalam peringatan Hari Sarung Nasional di Alun-Alun Lamongan juga diisi dengan pameran berbagai sarung produksi perajin di Sendang dan Parengan, yang sudah menembus pasar luar negeri. Sarung di Desa Parengan, dengan jumlah perajin sebanyak 28 orang, mampu memproduksi 1200 kodi selama sebulan. Sementara sarung di Desa Sendang dengan jumlah perajin hampir 200 orang.

” Dalam Peringatan Hari Sarung Nasional, juga diramaikan oleh D’ koper Band Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten LamonganAda 28 orang perajin”Di Parengan, di import ke Somalia dan Timur Tengah, dalam satu bulan yang dikirim 1200 kodi,

” Diharapkan bisa menginfluenser para masyarakat, karena banyak orang yang masih belum tahu kalau Lamongan ada sarung tersendiri. Kita jadikan sarung sebagai trend setter khususnya kaum milenial sebagai warisan budaya asli Indonesia,” harap kepala dinas koperasi dan UMKM Anang Taufiq”,pungkasnya(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *