by

Pemprov Aceh Bangun Jembatan Penghubung Kababupaten Gayo Lues dan Aceh Tamiang

Kabarone.com, Banda Aceh- Pemerintah Aceh membangun jembatan bailey yang menghubungkan Desa Lesten, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues dengan Desa Pulo Tiga Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang. 

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah Selasa (20/8) mengatakan, dengan pembangunan jembatan darurat rangka baja itu akan terbangun konektivitas sehingga bisa memotong rantai pasok hasil alam yang diangkut dari Kabupaten Gayo Lues.

“Dengan adanya jembatan bailey ini nantinya jarak tempuh ke Medan melalui Aceh Tamiang akan lebih singkat. Harapannya komuditi penting yang ada di sini bisa dibawa keluar dengan harga (angkut) yang lebih murah,” katanya.

Sembari menambahkan, nantinya usai pembangunan jembatan rangka baja tersebut, pemerintah di dua kabupaten itu dapat melanjutkan pembangunan jalan lintas. 

Sementara itu, dilokasi yang sama Bupati Gayo Lues yang akrap disapa Amru mengatakan, atas nama masyarakat Gayo Lues ia mengucapkan terima kasih kepada Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. 

Lanjutnya, Nova Iriansyah merupakan Gubernur pertama yang datang ke desa Lesten, Desa Lesten merupakan desa yang berada di celung pegunungan dan dibelah oleh aliran sungai yang bermuara ke Kuala Simpang Aceh Tamiang. Dari pusat kota Gayo Lues, Lesten ditempuh lewat jalan pegunungan mendaki sekira empat jam perjalanan dengan kendaraan bermotor.

“Jika selesai nanti, kami yakin ini akan menjadi lintasan yang sangat baik untuk menyatukan Aceh,” kata Bupati Amru.

Selain itu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga mengatakan pemerintah Aceh berkomitmen penuh untuk memberikan layanan terbaik demi kemakmuran rakyat dengan tidak mengenyampingkan kelestarikan hutan dan lingkungan. Dalam hal ini, Nova berterima kasih atas dukungan penuh Pemkab Gayo Lues dan masyarakat Lesten yang telah merestui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tampur.

Pemerintah mengambil jalan tengah, yaitu tetap merestui PT. Kamirzu untuk mengerjakan megaproyek PLTA Tampur. Namun demikian, pihaknya tetap meminta perusahaan untuk menggunakan teknologi terbaik yang bisa dikerjakan tanpa merusak lingkungan.

“Yang perlu kita awasi adalah bagaimana metode mereka mengerjakan proyek ini, nanti akan ada badan atau lembaga yang mengawasi itu. Bagaimanapun manfaat atas dibangun PLTA lebih banyak dari pada mudharatnya,” katanya.(Fadli)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *