Peran TNI-AL Terhadap Pembentukan Sumber Daya Manusia

KOTABARU,kabarone.com – Bukti kepedulian stunting, Ketua Jalasenastri Cabang 5 Korcab XIII DJA II, Ny. Rike Guruh Dwi Yudhanto gelar sosialisasi pencegahan bahaya stunting bagi pertumbuhan anak, acara di gelar sekaligus memperingati Hari Ibu ke-91 tahun 2019, Senin 16/12/19 di Aula Mako Lanal Kotabaru dengan menghadirkan pakar pembicara yakni Guru Besar Bidang Ilmu Kesmas FK. ULM Prof. Dr. Husaini, SKM., M.Kes.

Turut hadir dalam acara tersebut Organisasi Wanita Dharma Wanita, Bhayangkari, Persit Chandra Kirana, Jalasenastri Lanal Kotabaru, Kadinkes Kotabaru, PDGI Kotabaru, IDI Kotabaru, IBI Kotabaru, Kapuskesmas se-Kotabaru, dan Mahasiswi Stikip Kotabaru.

Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut (P) Guruh Dwi Yudhanto S, S.T. Dalam sambutannya mengatakan, bahwa TNI Angkatan Laut juga memiliki tanggung jawab terhadap pembentukan Sumber Daya Manusia, stunting adalah suatu kondisi yang ditandai ketika pertumbuhan dan perkembangan anak kurang jika dibandingkan dengan usianya.

Lebih mudahnya stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, baik pertumbuhan secara klinis (tinggi badan) maupun perkembangan otak yang tidak maksimal, paparnya.

Sementara itu Prof. Dr. Husaini, SKM., M.Kes selaku narasumber memaparkan tentang mengenal istilah Stunting bagi kesehatan anak yang mana Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Tambah Profesor, selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dapat terjadi mulai dari dalam kandungan, sehingga kebutuhan nutrisi bagi calon ibu dapat di penuhi mulai dari janin hingga anak tersebut lahir.

Sedangkan menurut Ketua Jalasenastri Lanal Kotabaru Ny. Rike Guruh Dwi Yudhanto, bahwa salah satunya untuk mengatasi masalah Stunting ini dapat dicegah dengan melakukan aktifasi posyandu- posyandu dan pemberian pengetahuan tentang gizi anak, mulai dari makanan apa saja yang boleh untuk bayi di atas enam bulan, bagaimana tekstur yang baik, berapa banyak yang harus diberikan, termasuk pengetahuan pentingnya ASI eksklusif, ujar Rike.

Dalam kesempatan yang berbeda Ketua Tim Penggerak PKK Kotabaru Ibu Hj. Fatma Idiana Sayed Al-Idrus juga meresmikan Posko Pencegahan Stunting. Posko ini sendiri berfungsi sebagai pencanangan pusat informasi masyarakat Kabupaten Kotabaru tentang bahaya stunting, pencegahan stunting, dan penatalaksanaan stunting. Selain itu dapat juga memberikan kelas parenting tentang pola pertumbuhan dan perkembangan anak dari dalam rahim serta kebutuhan gizi dan nutrisi yang diperlukan oleh calon ibu, tutupnya.(Hrp).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *