Festival musik sebagai Ajang Pembinaan, Wadah Apresiasi dan Pengembangan Seni Kawula Muda

Ragam1,014 views

Lamongan.kabarone.com – Bicara Lamongan adalah kota kecil yang sangat didominasi oleh sektor pertanian dan tambak, serta perdagangan. Sedangkan untuk sektor kesenian dan industri kreatif dirasa masih belum unggul karena masih belum adanya ruang-ruang publik yang mendukung tentang kesenian diantaranya musik, seni rupa dan seni tradisional lain nya, inilah yang menggugah hati para aktivis musik, generasi pecinta musik lamongan dan tuban sekitar nya untuk bisa menjadikan musik sebagai salah satu wajah kota yang kreatif, produktif dan ramah seni. Lamongan di nilai salah satu kota paling greget untuk masalah kretivitas dan seni, menjadikan kota yang ramah untuk para pekerja seni khusus nya musik adalah sikap dan andil kita bersama sebagai masyarakat seni. Menjamur nya warung cafe di lamongan, gresik dan tuban menjadikan dan membuka potensi musik semakin luas.

” Musik itu bahasa universal, dan semua orang suka musik. Kita pelaku musik, musisi lamongan – tuban sangat greget untuk menjembatani bakat bakat dan potensi para musisi muda, perlu ada nya wadah yang berkesinambungan seperti acara festival dan parade musik setiap bulan nya, mari kita hidupkan komunitas”, terang mbak marsha dari marsha Event Organizer dan Wedding Organizer.

Terlaksana nya Acara kali ini Festival dgn tema Acoustik festival marsha star on stage ini yang di adakan di semando coffe babat kali ini pada minggu (23/02/2020) adalah wujud nyata keperdulian dan wadah apresiasi untuk generasi musisi penerus.

Kegiatan apresiasi Ini motori oleh Marsha EO, Semando coffe dan juga di dukung oleh salah satu komunitas musik terbesar Lamongan : Indie Music community.

“ini adalah salah satu , tanda wujud aksi nya bahwa keperdulian yang sangat besar untuk bisa membawa Lamongan, babat dan tuban menjadi tempat ramah bagi Musisi, pekerja seni dan para seniman, mari kita bersama sama hidupkan komunitas dan musik, perlu andil dalam kemudahan birokrasi untuk pengunaan ruang publik dan kerja sama yang dari aparat kepolisian untuk kemudahan perijinan”, terang salah satu pembina indie Lamongan Aris sato.

“Musisi muda yang ada di Lamongan – Tuban itu sangat banyak dan sangat berprestasi. Anak-anak muda Lamongan itu konten kreator musik semua seperti contoh nya Channel Youtube “Zinobie band”. Dan ini menjadi triger untuk bisa mewujudkan Lamongan sebagai kota ramah bagi pekerja seni, semua musisi harus bersatu di jawa timur. Karena kita minoritas, wajib berkerja sama. kita pemuda kita bekerja sama”, terang mbak Marsha EO.

Saatnya kita bersama-sama ingin mewujudkan Lamongan seperti Jogja sebagai kota ramah pekerja seni, ingin rasa nya mewujudkan hal tersebut. karena dengan begitu sektor ekonomi kreatif Lamongan akan tumbuh, iklim investasi akan meningkat dan kedepannya karya anak muda Lamongan menjadi lebih dihargai dan mendapat tempat untuk berekspresi serta berkreasi.

Dalam event kali ini di dapat kan hasil juara 1 dari SMA babat big band, juara 2 elga solois dari kedungpring, juara 3 symphoni nada junior tuban.

“mari wujudkan Lamongan tempat yg paling ramah untuk pekerja seni. Tempat yang bisa menyaksikan konser musik hampir tiap minggu atau sebulan sekali entah musik jalanan atau musisi Band Lokal Lamongan sampai musisi yg sudah terkenal. Seperti hal nya jogja pasti kita bisa mewujudkan kota Lamongan menjadi kota kreatif”, Ujar mbak marsha dan aris sato saat ngopi asik di sela sela acara festival ini.(F2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *