HPN Di Kalsel, Presiden Joko Widodo: Berhadapan Dengan Insan Pers Bisa Bikin Gugup Dan Gagap

Nasional473 views

 

BANJARBARU,kabarone.com- Demi hari Pers Nasional, Presiden Joko Widodo sempatkan hadir dalam acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 digelar di Kawasan Perkantoran Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Sabtu 8/2/2020.

Sebelum menghadiri puncak acara HPN tahun 2020, Kepala Negara terlebih dahulu meresmikan Hutan Pers Taman Spesies Endemik Indonesia dan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia yang termasuk rangkaian kegiatan HPN 2020 di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru yang lokasinya tidak berjauhan dari lokasi puncak peringatan HPN.

Kehadiran Presiden ini dilakukan sebelum keberangkatannya menuju Canberra, Australia.

Di ungkapkan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya, sebelum saya ke Australia saya membelokkan perjalanan via Banjarmasin dulu, dan ini adalah demi Hari Pers Nasional, mengapa saya harus hadir? Karena insan pers adalah teman saya sehari-hari, katanya.

Di hadapan insan pers dan undangan dalam acara yang juga dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat, Kepala Negara menyebut bahwa insan pers merupakan pihak yang selalu ada dalam kesehariannya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Kemanapun saya pergi yang selalu ikut bersama saya adalah para wartawan, menteri kadang- kadang tidak ikut, tetapi wartawan pasti ikut. Yang mengejar saya sehari-hari, yang menghadang saya untuk doorstop, yang menyebabkan saya kadang-kadang gugup dan gagap karena enggak siap ditanya sesuatu juga insan pers.

Tambah Presiden, yang membuat berita kegiatan saya atau pemerintah untuk sampai kepada masyarakat juga insan pers, jadi berhadapan dengan insan pers, saya itu bukan benci tapi rindu, tetapi selalu di hati dan selalu rindu, imbuh Presiden…

Saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada insan pers karena dalam 5 tahun terakhir pers secara konsesten telah mewartakan kerja- kerja pemerintah, memberikan dukungan termasuk memberikan masukan dan kritik- kritik, baik yang pedas, setengah pedas maupun kritik yang biasa.

Saya juga mengapresiasi pran pers sebagai pilar dimokrasi yang ke 4 dalam pileg dan pilpres pada tahun 2019 lalu yang di akui sengai pemilu terbesar dan terumit di dunia, pers berperan besar dalam mendurung partisipasi masyarakat dan menjaga situasi bangsa tetap dalam keadaan kondusif.

Saya juga berharap dalam pilkada tahun ini yang di gelar serentak di 270 daerah, dukungan pers juga lebih bisa di maksimalkan lagi, begitu juga dalam mengahadapi situasi yang tidak normal seperti ancaman virus Corona, saat ini peran pers juga sangat di butuhkan untuk membantu menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat dan tidak menambah kepanikan apa lagi ikut memberikan informasi yang salah, ujar Presiden.

negara sangat membutuhkan kehadiran pers dalam mempersepsikan yang jernih, berdiri di depan melawan penyakit kekacauan informasi yang sering di lakukan dengan sengaja, memerangi hoax, ujaran kebencian dan semburan fitnah yang juga mengancam kehidupan di mokrasi kita.

Mewartakan berita baik dengan agenda-agenda besar bangsa indonesia, membangkitkan semangat yang positif yang mendurung optimisme bangsa, karena masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang mendapatkan informasi yang sehat dan baik.

Informasi yang baik memerlukan jurnalisme yang baik dan ekosistem yang baik, oleh sebab itu ekosistemnya harus di lindungi dan harus di proteksi sehingga masyarakat mendapatkan konten berita yang baik, untuk itu di perlukan industri pers yang sehat. Ujar presiden.

Sementara itu Ketua PWl Pusat (Persatuan Wartawan Indonesia) yang juga penanggung jawab HPN Atal S Depari mengatakan, untuk merayakan Hari Pers Nasional tahun 2020 yang puncaknya 9 Pebruari namun di majukan menjadi hari ini 8 Pebruari 2020 ujarnya.

Peringatan HPN kali ini mengusung tema pers “menggelorakan Kalimantan Selatan sebagai gerbang ibu kota negara” jadi keliatanya sekarang Kalimantan Selatan sudah curi star, tema ini di pilih sebenarnya tidak hanya untuk menunjukan posisi strategis Kalimantan Selatan tapi melainkan pola untuk menegaskan kepedulian pers untuk mengambil tanggung jawab, tak hanya kepada media sendiri tetapi juga gerak dan langkah bangsanya khususnya Kalimantan Selatan yang tengah mempersiapkan diri untuk menjadi gerbang ibu kota negara, ujar Atal.

Setiap peringatan HPN yang merupakan tradisi bagi PWI untuk merayakanya di ibu kota provinsi yang tujaunya adalah silaturrahmi dan mendekatkan insan media dengan daerah, mengenal ke unikan daerah, memahami berbagai maslah daerah, mengikspos mengekspos kegiatan pembangunan daerah yang berujung pada apresiasi terhadap keragaman dan kemajmukan, tutupnya.(Hrp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *