Dikeroyok, Pria Asal Bangetayu Genuk Tewas Ditusuk, Pelaku Terus Diburu

Daerah627 views

SEMARANG,kabarone.com- Aksi pengeroyokan yang menewaskan seorang pria terjadi di Jalan Bringin Raya, Ngaliyan, Sabtu lalu (27/6/2020) sekitar pukul 21.50 WIB.Korban diketahui bernama Muhamad Andik Kurniawan (25), warga Jalan Kwaron I RT 13/RW2, Bangetayu Kulon, Genuk Semarang.

Korban yang dikabarkan tinggal di Wilayah Randugarut itu meninggal di RS Permata Medika Ngaliyan pada Minggu (28/6) dinihari.

Informasi yang dihimpun, kejadian yang merenggut nyawa Andik bermula saat dia bersama seorang rekannya mendatangi lokasi pembuatan tato untuk bertemu dengan kenalannya bernama Beni. ”Mereka sebelumnya sudah janjian untuk bertemu di sekitar lokasi kejadian tersebut,” ungkap Kapolsek Ngaliyan AKP Yustinus.

Menurut keterangan sejumlah saksi, lanjut dia, saat bertemu antara korban dan Beni telibat cekcok. ”Informasinya terjadi percekcokan antara korban dan Beni saat mereka bertemu itu,” ujarnya.

Pertengkaran yang belum diketahui duduk permasalahnnya itu terus memanas, hingga tanpa diduga muncul enam orang yang tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap Andik. Tak hanya memukul, salah satu dari mereka mengeluarkan senjata tajam dan langsung menusukan ke bagian perut Andik. ”Mereka diduga rekan Beni, tiba-tiba muncul dan langsung menyerang korban dengan senjata tajam,” terangnya.

Tusukan yang bersarang dibagian dada dan perut Andik, membuat pria tersebut jatuh tersungkur. Adapun mengetahui kejadian tersebut rekan korban memilih untuk kabur dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Ngaliyan.

Menurut salah seorang saksi mata yang enggan diwartakan, menceritakan keributan terjadi semenjak di tempat usaha pembuatan tato di jalan Bringin Raya.

‘ Kebetulan saya tak jauh dari tempat kejadian itu, mereka ribut disitu, korban dikeroyok lalu sempat berusaha lari untuk mencari pertolongan dan mereka yang mengeroyok terus mengejar korban, karena korban kondisinya sudah tertusuk akhirnya korban tersungkur di depan Indomaret situ,’ ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa belum lama ini, di lokasi usaha pembuatan tato itu pernah juga suatu malam di sambangi petugas gabungan terkait pembatasan jam operasi usaha agar tutup jam 22.00 WIB.

‘ Ya mas, khan lg musimnya corona, saat itu petugas sudah ngasih tau untuk segera menutup rukonya karena aturan jam operasional, eh begitu petugas beranjak ,bukannya sudah malam tutup malahan nekat pada nongkrong disitu sampai dinihari,’ ceritanya.

Terkait pengembangan kasus pembunuhan tersebut, Petugas Unit Reserse Kriminal Polsek Ngaliyan bersama Unit Reserse Mobile (Resmob) Satreskrim Polrestabes Semarang masih terus memburu terhadap para pelaku. (Amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *