Selenggarakan Diskusi 9 Nilai Utama Gus Dur : Upaya Komunitas Gusdurian Lamongan Menghidupkan Tradisi Diskusi Anak Muda Lamongan

Ragam647 views

Lamongan,Kabar One.com- Minimnya minat baca dan diskusi anak muda Lamongan mendorong komunitas Gusdurian Lamongan membuat program kerja diskusi merawat Tradisi.
Sebagaimana namanya forum tersebut diharapkan dapat menjadi landasan perkembangan minat baca dan diskusi dari kalangan anak muda di Kabupaten Lamongan, utamanya dalam menelaah pemikiran pemikiran Gus Dur sebagai media menciptakan inspirasi untuk meneruskan perjuangan Guru Bangsa.

Narasumber Pertama Saifullah Abid, Wakil Ketua Tanfidziyah PC NU Lamongan menyampaikan bahwa Gus Dur merupakan sosok yang sanggup melampaui batas batas manusia pada umumnya, memahami Gus Dur tidak cukup melihatnya dari 1 dimensi namun juga harus dilihat dari berbagai dimensi, seperti dimensi filosofis, epistemologis, dan Semangat persaudaraan Gus Dur yang itu perlu kajian mendalam untuk memahami apa yang dimaksudkan Gus Dur dengan 9 Nilai Utama yang semuanya itu harus menjadi landasan bagi Komunitas Gusdurian Lamongan.

Narasumber kedua, Pendeta Ngatimo, S.Th, Pendeta GKI Windu Kabupaten Lamongan menuturkan bahwa sosok Gus Dur tidak hanya kyai namun juga pelopor Semangat persaudaraan antar agama di Indonesia. Pada dasarnya semua agama adalah saudara, namun tidak semua umat beragama paham itu, sehingga konflik antara agama sering terjadi di Indonesia. Gus Dur melalui 9 Nilai Utama memberikan pemahaman penting bagaimana melihat manusia seutuhnya, tanpa batasan kepercayaan, agama, budaya, Jabatan, dan Keturunan. Dengan cara itu persaudaraan antar umat agama akan terwujud.

Narasumber Ketiga, Moh. Khoirul Fatih, Dosen IAI Tarbiyatut Tholabah Lamongan menyampaikan bahwa Gus Dur tidak hanya mengajarkan soal definisi agama melainkan deskripsi, maksudnya adalah bahwa Gus Dur tidak memandang agama dari sudut pandang teologis saja namun bagaimana Islam ditampilkan dalam bentuk perbuatan yang baik, dapat membantu dan menolong orang lain yang minoritas. Perhatian Gus Dur kepada kelompok kelompok minoritas di Indonesia bahkan dunia memberikan pemahaman kepada generasi penerusnya bahwa pandangan dunia yang awalnya selalu mengutamakan aspek teologis perlu digeser menjadi sosiologis, dari sinilah semangat humanisme terwujud. 9 Nilai Utama yang diwariskan Gus Dur harusnya menjadi landasan bersikap dan berfikir bagi anak muda Indonesia agar mereka tidak kaku dalam mamahami agama, sehingga mampu menjadikan agama sebagai sumber inspirasi bukan aspirasi.

9 Nilai Utama Gus Dur meliputi Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Kesederhanaan, Persaudaraan, Kesaktriaan, dan Kearifan Tradisi. Tutur Moh. Khoirul Fatih

Narasumber keempat Ainul Fahruri, Aktivis Penggerak Pemuda NU Pantura Lamongan memandang Gus Dur dari perspektif Sosiologis dimana 9 Nilai Utama Gus Dur tersebut menjadi kritik mendalam kepada pemikiran keagamaan yang sering bersikap eksklusif dari pada pluralis. Gus Dur berusaha memberikan warisan pemikiran yang secara sosiologis mengarah pada nilai nilai sosial humanis yakni bagaimana kita sebagai manusia menghargai segala bentuk perbedaan, baik perbedaan epistemologis maupun teologis.

Narasumber kelima, Ahmad Thoriq Hidayatullah menyampaikan bahwa Gus Dur adalah sosok teladan sekaligus inspirasi. Gaya Gus Dur yang humor dan tidak kaku memberikan pesan bahwa tidak perlu merespon segala hal yang terjadi secara berlebihan utamanya yang berkaitan dengan persoalan agama.

Acara diskusi Komunitas Gusdurian Lamongan ini dilakukan di Bloso Kopi Depan Gerbang Masuk Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan 8 Mei 2021 pukul 20:00 – 23:00 WIB, moderator Bustanul Habibi (Anggota Gusdurian Lamongan) dihadiri oleh pecinta Gus Dur Se-kabupaten Lamongan.

Kontributor : Fatih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *