Warga Penghuni Rusun Rawa Buaya Cengkareng Minta Tutup Dugaan Pencurian Air Oleh Oknum ASN

Nasional1,635 views

Jakarta Kabarone.com,-Air bersih untuk dikonsumsi masyarat DKI Jakarta masih sulit didapatkan di beberapa wilayah, sehingga dugaan pencurian air untuk diperjual belikan terjadi dan lancar lancar saja tanpa larangan dari aparat Pemda DKI Jakarta.

Kesulitan mendapatkan air bersih yang dikelola swasta diatas kerja sama dengan pemerintah itu, dialami warga Jakarta Barat. Bukan hanya di pemukiman biasa namun kesulitan air bersih juga dialami warga Rumah Susun (Rusun) seperti di Rusun Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Rusun Rawa Buaya yang di huni kurang lebih 3000 Kepala Keluarga (KK) itu, kini kesulitan mendapat air bersih. Warga Rusun yang sebagian besar merupakan warga titipan dari Rusun Penjaringan Jakarta Utara, karena Rusun Penjaringan sedang di Revitalisasi itu, sangat sulit mendapatkan air bersih.

Air bersih yang di sediakan pengelola Rusun, atau pun yang di suplay dari perusahaan Swasta, tidak dapat memenuhi kebutuhan warga. Bahkan air bersih di areal Rusun Rawa Buaya, Cengkareng itu ditengarai telah di manfaatkan oleh oknum Aparatur Spil Negara (ASN) berinisial CH, menjadi ajang bisnis air galon.

Menurut informasi yang dihimpun Media ini, bahwa oknum ASN CH dituding menjual air isi ulang ke warga dengan harga 5000 per galon. Dimana air bersih yang di per jual belikan itu diduga merupakan air bersih milik Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) 5 Rusun Jakarta Barat, yang di beli dari PT.Palyja lalu dimanfaatkan CH, dan ditengarai tanpa membayar restribusi ke pengelola Rusun (dugaan ada kerja sama).

Menurut warga sekitar, Wahyu bukan nama asli memaparkan, bahwa penjualan air bersih yang dilakukan oknum tersebut sudah berlangsung lama, namun ditengarai adanya pembiaran dari pengelola Rusun, sebab CH merupakan ASN yang disinyalir tak tersentuh hukum atau Peraturan Daerah. Menurut Wahyu, CH mendalilkan usaha jual air bersih itu mengatasnamakan pemilik inisial HF selaku PJLP.

“Dugaan pencurian air bersih itu sudah bertahun-tahun dan aman aman saja, mungkin  karena pemilik nya seorang ASN sehingga terkesan tidak tersentuh hukum”, ucap Wahyu 17/12/2021.

Menyikapi keberadaan sulitnya mendapatkan air bersih di areal Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, penghuni Rusun meminta Gubernur DKI Jakarta, atau melalui Kepala Dinas Perumahan Provinsi DKI Jakarta, supaya menyiapkan air bersih untuk kebutuhan warga Rusun. Menutup usaha jual air bersih dari areal Rusun, sebab dimungkinkan menjual air itu berasal dari air pengelola yang seharusnya untuk warga Rusun.

Warga mendapatkan air bersih diduga dari hasil peralihan yang seharusnya langsung ke warga namun oleh oknum dialihkan ke tempat usahanya lalu dijual ke warga penghuni. Warga berharap, kiranya perbuatan yang menyengsarakan penghuni Rusun harus di stop.

Selain menyetop pencurian air itu, Gubernur DKI Jakarta di minta meng audit penggunaan air warga di Rusun Rawa Buaya dengan menghitung dugaan kerugian negara yang di lakukan oknum ASN tersebut.

Sebagaimana di sampaikan Ramlan, pemerhati warga yang di diskriminasi menyampaikan ke prihatinannya terhadap warga penghuni Rusun di wilayah DKI Jakarta ini. Pada umumnya di Rusun DKI Jakarta tidak tertutup adanya permainan permainan kotor ntah menjual dengan mengalihkan hak huni unit, atau permainan kekurangan air seperti di Rusun Rawa Buaya Cengkareng. Permainan seperti itu harus dihentikan Gubernur DKI Jakarta.

Pengelola disinyalir dengan semena mena memperlakukan warga dengan mengurangi atau meniadakan suplay air bersih. Oleh karena itu, “masyarakat berharap Pemprov DKI meninjau kembali atau mengevaluasi seluruh pengelolaan Rusun yang ada DKI Jakarta ini. Sebab berbagai permasalahan ada terjadi di sejumlah Rusun yang berdampak pada kesengsaraan penghuni Rusun itu sendiri,” ujarnya.

Sementara warga juga meminta Pemprov DKI, Kadis Perumahan DKI Jakarta supaya memproses tentang dugaan pencurian air yang di lakukan oknum ASN tersebut, ungkapnya menambahkan.

Menyikapi dugaan  kecurangan suplay air bersih di Rusun Rawa Buaya Cengkareng, Kadis Perumahan Sarjoko, tidak memberikan tanggapan saat di klarifikasi lewat ponselnya Jumat 17/12/2021. Sementara Yanti Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Rawa, mengatakan pihaknya akan mengklarifikasi dulu, ucapnya. Demikian juga CH oknum penjual air tersebut belum dapat diminta keterangannya.

Penulis : P. Sianturi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *