Surga Dunia Nihi Sumba Bikin OC Kaligis Terpesona

Ragam405 views

Jakarta kabarone : Advokat senior OC Kaligis mengungkapkan kekagumannya dengan pesona alam Nihi Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menyebut resort di Desa Hoba Wawi, Wanakoka, Kabupaten Sumba Barat itu, “The Paradise of the World” atau surga dunia. Sehingga tak salah jika banyak selebritas dunia mengunjungi resort tersebut.
Kesan luar biasa saat berlibur ke Nihi Sumba, belum lama ini, ia sampaikan ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam tulisannya.

Menurutnya, konsep Nihi Sumba yang berhasil ia rekam adalah cinta lingkungan dan cinta masyarakat sekitarnya.
OC Kaligis juga menyampaikan pesan kepada Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, agar dapat meningkatkan infrastruktur, khususnya meng-upgrade jalan ke resort-resort di Kabupaten Sumba Barat yang sedang berkembang pesat.
“Seandainya Bupati Sumba Barat Bapak Yohanis Dade, SH, kebetulan membaca kesan saya mengenai dunia pariwisata di Sumba Barat, kalau seandainya berkenan, saya usulkan agar jalan-jalan ke tempat resort, diperlebar dan kualitasnya di-upgrade. Mungkin dana APBD masih tersedia untuk tujuan tersebut, karena dengan demikian bapak Bupati, turut mempromosikan pariwisata Sumba Barat, yang mendapat perhatian orang asing yang berlibur kesana,” ungkap OC Kaligis, dalam catatannya, Senin (16/5/2022).

Berikut catatan selengkapnya yang ditulis OC Kaligis soal Nihi Sumba yang diterima redaksi:
Nihi Resort, Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Jakarta, Jumat, 16 Mei 2022.
Catatan peristiwa ini saya alamatkan kepada Bapak Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif bapak Sandiago Uno, sekedar sebagai tambahan pengetahuan saya mengenai dunia parawisata Indonesia, yang mungkin lebih dipahami oleh Bapak Menteri.
Kepada yang saya hormati Bapak Menteri Sandiago Uno.
Nihi Sumba, The Paradise of the World.
1. Terus terang, saya harus mengakui bahwa dalam dunia parawisata, saya tergolong manusia “Tellme” yang saya artikan sebagai seorang yang telat mikir.
2. Pertama kali saya mendengar nama ini, ketika asisten property saya saudara Liza, yang mengurus rumah-rumah saya di Denpasar dan sebuah hotel yoga saya, hotel kecil dan sederhana di Ubud menjelaskan kepada saya, bahwa hotel Nihi di Sumba adalah hotel yang sangat terkenal.

3. Biasanya yang saya dengar tentu sebagaimana lazimnya setiap orang Indonesia, adalah Bali, Kuta atau Seminyak.
4. Sayangnya Denpasar sekarang telah dirubah keaslian wajahnya dengan toko-toko ala Barat, Pantai Kuta bukan lagi tempat berjemur bagi wisatawan asing, karena padatnya pengunjung, dan para pencari nafkah di sana.

5. Ketika pada tahun 80 puluhan, saya menginap di hotel Oberoi Seminyak, masih banyak pelancong asing, menikmati hangatnya sang surya, tanpa busana. Sayangnya di hari ini, hampir setiap jengkal tanah baik di Kuta, Legian maupun Seminyak, telah dipadati tempat usaha.

6. Kembali ke Nihi Sumba. Bermula di tahun 1988-1994 melalui petualangan pasangan dua orang Amerika bernama Claude si pelancar dan isterinya Petra Graves. Mereka hidup berbaur dengan penduduk setempat yang minim kesehatan, korban malaria, kurang gizi bagi bayi dan anak, kurang pendidikan, minim fasilitas kesehatan, tanpa adanya supply air bersih.

7. Usaha mereka untuk turut mengembangkan kesejahteraan penduduk setempat, akhirnya terdengar oleh seorang pengusaha kaya Amerika Serikat bernama Chritopher Burch yang menggandeng James Mc. Bride dari Hotel Carlyle New York. Melalui usaha dan rintisan mereka akhirnya resort Nihi Sumba diresmikan aktivitasnya pada tahun 2015 oleh pasangan suami istri Claude Graves dan Petra. Luas lokasi Nihi Sumba adalah 567 Ha, tetapi yang dimanfaatkan sebagai penginapan hanya seluas 65 are. Selebihnya hutan belantara, dan sedikit tanah untuk perkebunan tanaman organik.

8. Seorang Amerika lainnya yang peduli meningkatkan kesejahteraan rakyat setempat bernama Sean Downs pada tahun 2001 ikut berpartisipasi mendirikan Sumba Foundation yang didirikan berdasarkan hukum Amerika. Yayasan ini adalah non profit organisasi. Sean Downs ketika itu kebetulan menginap di Nihi Sumba, dimana dia mempelajari studi kelayakan rencana Yayasan Sumba untuk mesejahterakan ribuan penduduk setempat, akhirnya tertarik berpartisipasi dengan pendirian Sumba Foundation tersebut. Sampai sekarang setiap tamu asing, menurut informasi yang saya peroleh, menyisisihkan sedikit donasi ke Sumba Foundation, demi kesjahteraan rakyat setempat.

9. Sebelumnya tempat wisata yang pernah saya kunjungi selain Bali, adalah Danau Toba, Bunaken di Sulawesi Utara, Raja Ampat, Pulau Lombok. Yang saya dengar lagi on adalah Labuan Bajo di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi NTT, yang lokasinya berada di ujung paling barat Pulau Flores.
10. Berikut. Pengakuan International mengenai Nihi Sumba.
11. Nihi Sumba mendapat pengakuan International sebagai pemimpin (Leader) di dunia parawisata resort yang penuh peduli menolong rakyat miskin di sekitarnya dan peduli lingkungan.
12. Tahun 2019, Andrew Happier, Editors’ Choice Award, Hideaway of the Year. Destinaation 2. Most Instragrammable Hotels.
13. Tahun 2018. Travel+Leisure . 9 Hotel in the World and 3 best hotel in Asia.
14. Tahun 2017. Travel+Leisure. Best Hotel In Indonesia. Best Hotel in Asia and best hotel in the World. Conde Nast Traveller. The World’s best Hotels Gold List.
15. Tahun 2016. Travel+Leisure. Best Hotel in Indonesia, Best hotel in Asia and best hotel in the World. Conde Nast Traveller. The World’s best Hotels Gold List. The Telegraph UK. The 50 Greatest Hotels in the World.

16. Tahun 2015. Asia Spa Awards Winner. Destination Hotel. Resort of the Year.
17. Tahun 2014. Tatler’s. Best Hotel in the World with soul & style.

18. Tahun 2013. Conde Nast Traveller. World Saver’s Award. “Doing it all” and runner-up for “Health” category. Tripadvisor. Top 25 Small Hotels in Asia. “Traveler’s Choice Hotel Award”.

19. Tahun 2012. Travel+Leisure. The standout for “Global Vision Award” . Tripadvisor. Best hotel 2 in Indonesia. “Traveler’s choice Hotel Award.” Kiwi Collection. Chosen as one of “Top Eco-friendly Hotel in the World”. Part of “Global Ecosphere Retreats” and fully certified as “Long run Destination “. Tripadvisor. Certificate of Excellence Award.

20. Saya sengaja mencantumkan pengakuan Internasional terhadap resort Nihi Sumba, bukan untuk memberi klarifikasi ke bapak Menteri Pariwisata yang saya hormati, tetapi hanya sekedar agar prestasi dunia terhadap Nihi Sumba, dapat sampai kepada para maniak pengunjung tempat-tempat wisata indah, yang peduli lingkungan, dan peduli sesama.

21. Mungkin saya orang yang terakhir, sebagai pengacara yang punya kesempatan menggunakan waktu saya di Nihi Sumba. Semoga para pemuka hukum lainnya menyusul.

22. Sebelumnya sederetan selebiritis Indonesia dan dunia pernah menapakkan kakinya di Nihi Sumba.

23. “Sebut saja misalnya rombongan diduga Raffi Ahmad dan isterinya Nagita Slavina, Luna Maya, Ayu Dewi dan sejumlah rombongan Raffi Ahmad. Bahkan Luna Maya yang pernah menjadi klien saya memilih menginap di rumah pohon dengan harga sewa fantastis Rp. 75 juta per malam, pondok mewah yang bahannya terbuat dari kayu-kayu alami asal Sumba.” Ujarnya.

24. Diduga Gisella Anastasia alias Gisel pun tak mau ketinggalan menggunakan waktunya nginap di Nihi Sumba. Rachel Vennya, keluarga dan sehabatnya termasuk selebgram populer Indonesia, yang tak mau ketinggalan menghabiskan waktu liburnya di Nihi Sumba.” Ungkapnya.

25. Jennifer Lawrence, aktris Hollywood, peraih Academy Award 2013 atau Piala Oscar dalam film silver linings Playbook menginap bersama suaminya Cooke Moroney di Villa Raja Merdeka. Termasuk David Beckham pesebak bola terkenal dunia disertai isterinya Victoria Backham, dan masih banyak selebritis, selegram dunia memilih berlibur di Nihi Sumba.

26. Sejarah. Sebagaimana Columbus menemukan Amerika, lokasi Nihi Sumba ditemukan bukan oleh pribumi atau orang Indonesia. Penemu lokasi tersebut yang disebut mutiara dari Indonesia adalah seorang Amerika Serikat bernama Claude Graves bersama isterinya Petra.

27. Claude Graves yang adalah peselencar kelas dunia berhasil menemukan ombak legendaris. “Occy’s Left, dan karena jatuh cinta terhadap alam Sumba lalu bersama rekan konglomerat bernama Chris Burch dan rekan Mc Bride di tahun 2012 mendirikan resort Nihi Sumba yang resmi dibuka pada tahun 2015.

28. Konsep Nihi Sumba yang berhasil saya rekam adalah: Cinta lingkungan dan cinta masyarakat sekitarnya.

29. Untuk tujuan itu Nihi Sumba mendirikan yayasan menurut hukum Amerika untuk membantu rakyat setempat dalam pendidikan, penyediaan air bersih, kesehatan dengan memerangi malaria yang di saat itu banyak merenggut nyawa manusia, nutirisi bagi bayi dan anak, hidup sehat dan banyak aktifitas lainnya yang bermanfaat bagi rakyat setempat.

30. Pelayanan bagi pengunjung. Penerbangan langsung Jakarta. Sumba sampai saat ini belum tersedia. Salah satu alternatif udara adalah Jakarta- Denpasar, transit Denpasar menuju Sumba melalui Nam Air atau Wing. Penerbangan memakan waktu sekitar satu setengan jam.
31. Sejak mendarat, pegawai Nihi Sumba siap mengambil koper, mempersiapkan angkutan dengan sedikit kue kecil khas Sumba, dan air kelapa muda.

32. Perjalanan Air Port- Nihi Sumba memakan waktu antara satu setengah jam sampai dua jam. Supir adalah warga Sumba asli yang sepanjang perjalanan bertindak sebagai guide, dengan tidak jemu-jemunya menjelaskan sedikit mengenai Sumba, budaya Sumba, misalnya di kala seorang gadis dipinang, sang calon suami wajib memberi mahar berupa kuda Sumba, kerbau atau babi, sedangkan untuk upacara kematian, jenazah biasanya dimakamkan di halaman rumah keluarga yang meninggal. Sempat diperlihatkan kuburan- kuburan halaman yang bentuknya segumpal batu besar persegi dengan sedikit bentuk di atasnya.

33. Juga dijelaskan mengenai Posola, budaya setempat semacam perang panah antara dua kelompok dengan saling mengendarai kuda Sumba.

34. Sesampai di resort, tamu disambut oleh Resort Manager Mdm.Madlen Ernest, bersama regunya. Mereka semua penduduk asli dengan ucapan selamat datang di Nihi Sumba. Karena beliau asal Swiss, saya sempat berkomunikasi dalam bahasa Jerman, yang disambut beliau dengan penuh semangat, karena tamu-tamu yang berkunjung biasanya berbahasa Inggris. Keramahan personalia Nihi Sumba berlangsung sampai akhir libur para tamu. Suatu kenyataan yang membahagiakan dan tak terlupakan.

35. Di kamar tempat tamu menginap, secarik post card ucapan bertuliskan “Selamat berlibur” dalam tulisan Bahasa Indonesia, dialamatkan kepada tamu, pun telah tersedia, ditandatangani Mdm. Madlen Ernest. Tersedia juga susunan acara sehari suntuk, termasuk memilih makanan beragam rasa untuk waktu makan tiga kali sehari. Makan malam, tersedia di restaurant Boat House. Sedangkan untuk makan siang di Nio Beach Hotel, tempat sederhana dengan tiang tonggak dari bambu, atap alang-alang, lantai pasir putih. Semua restoran menghadap pantai, dimana para tamu dapat menyaksikan matahari terbenam.

36. “Diduga Minuman non alkohol, kecuali bir tersedia cuma-cuma di lemari es kamar tamu. Yoga dipimpin oleh seorang instruktur asing cantik yang dapat diikuti setiap hari. Spa dan massage dapat dinikmati para tamu secara cuma-cuma untuk waktu 60 menit lamanya dan masih banyak kegiatan lainnya untuk mengisi waktu libur para tamu, seperti pelepasan kura-kura bayi, dan berkuda di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang lebih setengah meter. Konon sekalipun kura-kura tersebut mengembara miliunan mil jauhnya, ketika akan bertelur kura-kura tersebut kembali ke tempat asalnya dimana semula kura-kura tersebut dilepaskan ke laut lepas”.

37. Pantai pasir putih tanpa sampah dapat dinikmati para tamu sekedar untuk berolah raga menelusuri pantai dengan deru ombak yang memecah memutih di ujung pesisir, sepanjang kurang lebih tiga kilometer, tanpa gangguan pengunjung lain di luar Nihi Sumba. Saya jadi teringat akan Pantai Rio De Janeiro, ketika menonton Piala Dunia. Bedanya: Pantai Rio De Janeiro padat pengunjung, sedangkan pesisir Nihi, hanya dinikmati oleh penghuni hotel.

38. Bila pengunjung asing berulang kali berlibur Ke Nihi, termasuk para selebritis dunia, saya kira tak perlu saya jelaskan, betapa indah alam Nihi Sumba, dengan pelayanan bertaraf internasional, tanpa mengabaikan budaya setempat.

39. Seandainya Bupati Sumba Barat Bapak Yohanis Dade, SH, kebetulan membaca kesan saya mengenai dunia parawisata di Sumba Barat, kalau seandainya berkenan, saya usulkan agar jalan-jalan ke tempat resort, diperlebar dan kualitasnya di-upgrade. Mungkin dana APBD masih tersedia untuk tujuan tersebut, karena dengan demikian bapak Bupati, turut mempromosikan parawisata Sumba Barat, yang mendapat perhatian orang asing yang berlibur kesana. Terima kasih juga kepada guide saya, saudara Anggi, yang telah memberikan pelayanan yang prima. Anda membuat saya sangat terkesan, bukan saja akan keindahan alam Nihi Sumba, tetapi juga akan pelayanan Anda yang excellent/luar biasa.

40.Akhir kata: Semoga Bapak Bupati dapat meningkatkan infrastruktur, khususnya meng-upgrade jalan ke resort-resort Sumba Barat yang lagi berkembang. (Sena).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *