Gelar Seminar Inovasi Kepanduan, Bahas Inovasi Pertolongan Pertama Hizbul Wathan

Ragam314 views

Lamongan, Kabarone.com – Kafilah Joko Tingkir gerakan kepanduan Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Lamongan mengadakan kegiatan Seminar Inovasi kepanduan Hizbul Wathan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Universitas Muhammadiyah Lamongan, Senin (26/9/2022).

Pembicara pertama Ramanda Sri Bintang Sahara M. K. N. Dosen Fakultas Kesehatan UM Lamongan. Dengan membahas Inovasi Pertolongan Pertama Hizbul Wathan (P2HW).

Ramanda Bintang menerangkan, tujuan PPGD diantaranya menyelamatkan nyawa korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cedera atau penyakit menjadi lebih parah, mempertahankan daya tahan korban, dan mencari pertolongan yang lebih lanjut.

Selain itu juga menerangkan terkait, Circulatory Suport atau bantuan sirkulasi, menurutnya tindakan paling penting pada bantuan sirkulasi adalah pijatan jantung luar. Pijatan jantung luar dapat dilakukan mengingat sebagian besar jantung terletak diantara tulang dada dan tulang punggung sehingga penekanan dari luar dapat menyebabkan terjadinya efek pompa pada jantung yang dinilai cukup untuk mengatur peredaraan darah minimal pada keadaan mati klinis.

“Disability atau pemeriksaan status neurologis merupakan pendarahan intraknial dapat menyebabkan kematian dengan sangat cepat sehingga diperlukan evaluasi keadaan neurologis secara cepat. Yang dinilai adalah tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil,” tuturnya.

Menangani gejala gigitan ular di antaranya menempatkan bagian yang digigit dari posisi tubuh, jangan dihisap, jangan dibalik bisa merusak jaringan, membuka luka dan mengeluarkan darah, jangan minum alkohol atau kopi, jangan dikompres dengan air panas dan air es, longgarkan pakaian, dan pertolongan medis.

Ia menambahkan, tanda dan gejala hiportemia di antaranya dingin dan menggigil, penurunan kesadaran, suhu tubuh menurun, kelaparan dan mual, kebingungan, lesu, koma, dan tertidur.

Menurutnya, cara mengatasinya diantaranya, “Pasien dijauhkan dari lingkungan dingin ditempatkan pada area yang hangat, jika pakaian basah maka diganti dengan pakaian hangat dan kening, berikan botol kaca hangat pada bagian tubuh yang dekat dengan arteri besar (ketiak), nafas dan kesadaran px harus dipantau dan jangan sampai dehidrasi, px yang tidak sadar segera lakukan RJP, bila px sadar berikan minuman hangat, memberikan kompres hangat didada,leher dan pangkal paha,” pungkasnya. (Fathan Faris Saputro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *