Inalum Jalin Kerjasama Dengan Pemprov Kaltara Bangun Industri Hilir Alumina

Daerah, Regional649 views

Kabarone.com, Kaltara – Rencana PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (Persero) untuk berinvestasi di Kalimantan Utara (Kaltara) kian mendekati kenyataan. Bertempat di ruang pertemuan A Sing Sing So Hotel Niagara Parapat, Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (6/6) malam kemarin, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU)  antara pihak Inalum dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara.

Penandatanganan MoU yang dilakukan langsung oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, dan Direktur Utama (Dirut) PT Inalum (Persero) Winardi Sunoto ini, menjadi titik awal bukti keseriusan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri hilir alumina tersebut untuk berinvestasi di Kalimantan Utara.

Dalam kesempatan itu, Gubernur menegaskan agar MoU dengan PT Inalum (Persero) ini, tak sekadar bentuk komitmen semata. Namun, harus direalisasikan dalam kegiatan nyata yang dilakukan dengan skedul yang jelas. “Segala hal yang perlu untuk didiskusikan, harus segera disampaikan kepada kami guna dibahas bersama sehingga dapat diperoleh kesepahaman. Intinya, siapa bergerak lamban, pasti kalah dan tak berdaya saing,” ungkap Irianto.

Sementara itu, Dirut PT Inalum (Persero) Winardi Sunoto menjelaskan, sejak saham PT Inalum diambil alih Pemerintah Indonesia pada 1 November 2013 (menjadi Badan Usaha Milik Negara/BUMN), PT Inalum ditarget untuk mampu meningkatkan kapasitas produksinya. Sejauh ini, PT Inalum (Persero) kapasitas produksi alumina sebesar 260 ribu ton per tahun.

“Pada 2021, kami mendapat tugas dari pemegang saham untuk mencapai kapasitas produksi 500 ribu ton per tahun. Untuk tugas ini, kami membutuhkan pembangunan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Kuala Tanjung sebesar 2 x 350 MW,” kata Winardi.

Sejak 2016, lanjutnya, PT Inalum (Persero) secara resmi memproduksi turunan alumina berupa aluminium alloy dan billet. “Mulai tahun ini, para pemegang saham meminta kami masuk ke investasi industri hilir alumina. Ini artinya akan lebih banyak lagi produk turunan yang akan diproduksi, selain aluminium ingot, alloy dan billet,” jelas Winardi.

Memenuhi target itu, PT Inalum (Persero) bekerjasama dengan PT Aneka Tambang (Antam) dan partner asing membangun industri hilir pengolahan alumina di Kalimantan Barat (Kalbar). Bahan baku yang digunakan, yakni bauksit akan lebih banyak berasal dari sumber daya lokal. “Setelah target 500 ribu ton per tahun produksi alumina berhasil dicapai, kami diminta lagi untuk menaikkan kapasitas produksi hingga 1 juta ton per tahun (hingga 2025). Dan, kami tak mungkin lagi membangun pembangkit atau industri hilir di Sumut, harus merambah ke daerah lain yang potensial,” ungkap Winardi.

Sasaran pengembangan industri hilir alumina dalam masa 2021 hingga 2025 itu, adalah Provinsi Kaltara. “Inalum berniat mengembangkan industri hilir alumina di Kaltara, mengingat potensi hydro energy-nya yang cukup besar akan direalisasikan. Untuk diketahui, industri pengolahan aluminium ini, adalah industri yang boros listrik. Untuk memproduksi 1 ton aluminium ingot, butuh 400 ribu kWh,” ucap Winardi.

Atas hal itu, Winardi berharap dukungan penuh dari Pemprov Kaltara melalui Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie untuk mencapai target yang perlu dicapai tersebut.

Untuk menegaskan keseriusannya, Winardi memastikan bahwa pihaknya akan membangun kantor perwakilan PT Inalum (Persero) di Kaltara serta menurunkan tim untuk melakukan pre-feasibility study (Pre-FS). (hms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *