Kartu Indonesia Sehat Di Puskesmas Bunder Tidak Gratis Sepenuhnya Untuk Ibu Melahirkan?

Daerah, Regional5,729 views

Kabarone.com, Cirebon – Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang digagas orang nomer satu di Republik Indonesia yakni Presiden Joko Widodo dalam rangka membantu masyarakat yang mengalami masalah kesehatan ternyata belum bisa dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat. Pasalnya sejumlah masyarakat yang ingin berobat atau menjalani persalinan ternyata masih juga dipungut biaya. Seperti yang terjadi di Puskesmas Desa Bunder Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon yang dikeluhkan oleh keluarga pasien khususnya yang menjalani persalinan.

Seperti yang dialami Rumini, salah satu pasien yang melahirkan di Puskesmas Bunder. Keluarganya mengatakan bahwa Kartu Indonesia Sehat itu tidak gratis seperti apa yang digembar-gemborkan presiden republik indonesia ( Joko Widodo ).

“Karena setiap pasien persalinan yang memakai jam kesmas atau kartu indonesia sehat ( KIS ) yang sehabis persalinan baik dari pemegang kartu kis atau jamkesmas itu harus mengurus admimistrasinya yang ujung-ujungnya bayar untuk pembelian obat dan perlengkapan persalinan lainnya,” ungkap salah satu keluarganya kepada Kabarone.com.

Ibu lima anak itu mengungkapkan, sepulang persalinan di Puskesmas Bunder ketika sudah selesai persalinan dipanggil pihak Puskesmas untuk segera mengurus biaya adminitrasinya yang menurut bidan di puskesmas tersebut itu harus ditanggung oleh pasien.

Bidan puskesmas mengatakan bahwa di puskesmas atau poned ini kekurangan obat dan yang lainnya, bahkan diminta biaya bervariasi ada yang 6 ratus ribu dan ada yang hanya berkisar 4 ratusan ribu dengan dalil walaupun punya kartu jamkesmas atau KIS itu tetep karena ada yang tidak tertanggung oleh pemilik kartu KIS, dengan dalil mengganti invus atau yang lainya.

“Tapi tidak full biayanya kalau tidak memilik kartu KIS bisa mencapai delapan ratus ribu bahkan bisa lebih. Itu memang sudah aturannya jadi harus
dibayar oleh pasien persalinan,” ungkap salah satu bidan Puskesmas.

Namun beberapa jam kemudian, beberapa bidan Puskesmas Bunder menyambangi kediaman Ibu Rumini dan dengan sengaja mengembilkan uang yang telah dipungut olehnya dan berkata bahwa Puskesmas Bunder itu tidak memiliki anggaran seperti Puskesmas lainnya, sambil meninggalkan uang dan nota nota oret-oretan tangan nama obat yang dipakai pasien.

Tim Kabarone.com meminta tanggapan dari beberapa kepala puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon. Salah satu Kepala Puskesmas yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa pemegang atau pemilik kartu Jamkesmas atau Kartu Indonesia Sehat itu tidak bayar sama sekali.

“Kalau ada salah satu bidan yang masih memungut biaya tersebut itu jelas menyalahi aturan,” tegasnya.

eliau pun menjelaskan bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan persalinan di puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon khususnya tidak ada biaya tambahan sama sekali.

“Segala kebutuhan pasien ditanggung oleh Kartu Indonesia Sehat, jadi jelas itu Kepala Puskesmas Bunder, Dr. G Mahmudah harus bertanggung jawab atas segala tindakan bawahahanya yang sudah tidak sesuai aturan jadi jangan dibuat alasan untuk melakukan segala pungutan itu. Dengan alasan apapun itu tidak benar karena sudah menyalahi aturan,” jelasnya.

Kabarone.com pun mengkonfirmasi Kepala Puskesmas Bunder Susukan Cirebon, Dr. G Mahmudah via telpon selulernya Jum’at (10/06). Dirinya pun mengatakan bahwa persalinan itu grati, cuman ada beberapa obat dan bahan habis pakai seperti perlak dan pempers bayi dan ibu yang tidak ditanggung oleh KIS.

“Bidan koordinator sedang datang kerumah pasien untuk klarifikasi. Karena anggaran di Puskesmas Bunder tidak seperti puskesmas lain,” kata Mahmudah.

Mahmudah pun mengatakan bahwa memang yang namanya pengguna kartu KIS atau Jamkesmas itu tidak semuanya gratis.

“Karena itu kadang kala ada yang harus dibiayai oleh pasien yang diponed sini tidak ada seperti alat perlengkapan lainya,” ungkapnya. (Sukadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *