Para Agamawan dan Tokoh Masyarakat Berkumpul di Rumah Dinas Pj Bupati, Ada Apa ?

Daerah, Regional1,109 views

Kabarone.com, Tanjung Selor – Sejumlah tokoh masyarakat (Tomas) dan para tokoh agama menggelar pertemuan silaturahmi dengan Penjabat Bupati Bulungan membahas mengenai pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Acara dilangsungkan di rumah jabatan Bupati Bulungan yang juga turut dihadiri para pimpinan Forum Kerja Perangkat Daerah dan beberapa organisasi masyarakat, pada Senin (14/12/2015).

Seperti di antaranya ada Dandim Tanjung Selor, Komandan Brigif Kolonel Inf Aditya Nindra pasha, Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Selor, Ketua Panwaslu Bulungan, dan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulungan.

Pantauan KABAR ONE, acara tersebut dilangsungkan membahas mengenai topik pascapemungutan suara di Kabupaten Bulungan, terutama mengenai laporan-laporan yang terkait dengan penyelenggaraan Pilkada.

Pucuk pimpinan lembaga adat Bulungan, Dayak, dan Tidung memberikan pernyataan akan komitmennya akan tetap menjadi pembangun persatuan dan kesatuan, serta menciptakan kedamaian dan ketertiban masyarakat.

“Jika ada orang yang mengatasnamakan kelompok kami, membela kandidat tertentu, kemudian membuat konflik, maka itu tidak benar. Kami cinta pada kedamaian,” ujar Datuk Buyung, tokoh adat Bulungan.

Kapolres Bulungan, AKBP Ahmad Sulaiman, menjelaskan sejauh ini pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bulungan masih bisa dikendalikan, alias belum ada pelanggaran pidana Pilkada.

“Kalau ada persoalan, bisa diselesaikan lewat jalur hukum,” tuturnya.

Belakangan, terjadi aksi demonstrasi dari salah satu kandidat yang kalah dari penghitungan suara sementara.

Namun faktanya, ada beberapa massa yang terlibat dari kegiatan demonstrasi tersebut tidak mengerti apa maksud unjuk rasa tersebut.

“Tipe-tipe pengunjuk rasa yang tidak tahu persoalan akan rawan, mudah sekali di pancing emosinya. Kami aparat kemanan menjaga hal-hal ini agar tidak ricuh,” kata Sulaiman. (*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments

  1. Tanggal 30 November dan 1 Desember, panitia secara khusus mengadakan rapat untuk menjawab isu negatif soal pemilihan Habibie. ICMI diperlukan tokoh cendekiawan muslim yang reputasi nasional dan internasional serta dapat diterima oleh umat Islam, masyarakat Indonesia maupun pemerintah.