Pembangunan Tower Seluler Ditengah Lahan Parkir Pasar Derajat Diduga Tak Berijin

Daerah1,029 views

Pedagang pasar Derajat Kota Cirebon mendatangi kantor Perusahaan Daerah (PD) Pasar untuk melakukan aksi penolakan pembangunan tower seluler ditengah lahan parkir Pasar. Pasalnya pembangunan tower tersebut diduga nekad tanpa melalui jalur sesuai prosuder dan melibatkan oknum aparat sehingga tower seluler milik salah satu provider tersebut didirikan meski belum memiliki izin.

Masyarakat pedagang pasar pun mempertanyakan bangunan tower seluler tersebut. “Lahan parkir tersebut bukan peruntukannya untuk di bangun tower seluler. Sebab lahan parkir merupakan bagian fasilitas pasar yang dipergunakan untuk tempat parkir kendaraan bermotor dan kegiatan bongkar muat barang pedagang pasar,” ungkap salah seorang Pedagang Pasar Derajat, Sigit Wuryanto kepada media ini kemarin.

Menurut Sigit Wuryanto, lahan parkir merupakan fasilitas yang tidak terpisahkan dengan pembangunan Pedagang Pasar Derajat. “Bisa dilihat siteplan-nya tidak ada bangunan tower seluler. Jika sekarang berdiri bangunan tower seluler, maka itu pelanggaran dan perlu diusut sampai tuntas, agar ketahuan benang merahnya,” tegas Sigit Wuryanto mewakili pedagang pasar.

Ironisnya ketika sejumlah pedagang pasar bersama Ketua LPSN-PB Cabang Cirebon, Imam Maryono mendatangi kantor PD. Pasar sempat diusir. “Ketika Didi Mahdi selaku Direktur Operasional PD. Pasar Kota Cirebon didampingi Drs. Suhendi saat menerima perwakilan pedagang melihat kehadiran LSM,” beber Sigit Wuryanto.

Dalam pertemuan di kantor PD. Pasar yang dipimpin Direktur Operasional terungkap telah menerima pengajuan dari salahsatu perusahaan menara seluler melalui ketua Ikatan Pedagang Pasar ( IPP) berupa surat parsetujuan dari RT dan surat dari IPP yang menyatakan sudah setuju dan ditanda tangani. “Tinggal satu lagi menunggu surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan,” terang Sigit Wuryanto.

Ketika pihak PD.Pasar setelah menerima permohonan dari IPP untuk pembangunan tower seluler, seharus melakukan cek and ricek kebenarannya, tapi pihak PD.Pasar tidak melakukannya. “Hal tersebut sangat disesalkan para pedagang Pasar Drajat mengingat Direktur Operasional tidak pernah meninjau lokasi pembangunan setelah menerima surat dari Ketua IPP,” tegasnya.

“Sudah menjadi kewajibannya pihak PD.Pasar melindungi pedagang pasar. Jangan merasa sebagai pahlawan dengan mengatakan bahwa pedagang pasar adalah warga PD. Pasar , tidak ada PD. Pasar kalau tidak ada pedagang , dan sebagai tupoksi nya adalah melindung para pedagang dengan  memberi pengayoman,” harapnya.

Sedang Ketua IPP Drajat saat pertemuan dengan pihak PD.Pasar dan pedagang mengaku ketika ditelepon Direktur sedang menjadi salah satu panitia hari santri sehingga tidak bisa hadir dalam pertemuan dengan para pedagang dan utusan tower. Tetapi memberikan mandat kepada sekretaris. Ternyata sekretarispun tidak bisa hadir karena kesibukannya. Meski tidak ada perwakilan dari IPP, nyatanya Direktur Operasional PD.Pasar sudah menerima laporan dari IPP.

“Aneh tapi nyata pihak IPP begitu cepat menyampaikan laporan kepada pihak PD.Pasar. Itu data-datanya dapat darimana,” kata Ketua LPSN – PB Cabang Cirebon, Imam Maryono yang  sempat diusir oleh Didi Mahidi.

Selain itu pihak PD.Pasar tentunya mengetahui persoalan yang ada di pasar-pasar binaannya. Apalagi ada pembangunan tower seluler tentu tahu dong, sebab tower itu bukan jarum yang bisa disembunyikan. Naif sekali pihak PD.Pasar bila tidak mengetahui persoalan di Pasar Drajat. Sebab di pasar itu ada IPP dan tiap hari ada petugas yang mengutip karcis pasar.

“Jangan jadi orang munafik, jika benar tidak tahu, maka pegawai PD.Pasar yang di tempatkan ke pasar-pasar tugasnya apa,” pungkasnya. (Imam/Mulbae)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *