Pemkab Sambut Baik Orientasi Paham Radikalisme dan Pemberdayaan Perempuan Yang digelar MUI Bulungan

Kabarone.com, Bulungan – Bupati Bulungan, H Sudjati, SH menyambut baik Orientasi Paham Radikalisme dan Pemberdayaan Perempuan yang dilaksanakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bulungan sebagai salah satu upaya pencegahan dini penyebaran paham radikal maupun ajaran sesat di masyarakat.

“Kegiatan ini sekaligus bisa saling berdiskusi serta mendapat masukan untuk mengantisipasi sejak dini meluasnya paham radikal maupun aliran sesat,” ucap Bupati saat membuka resmi kegiatan orientasi pada Jumat (21/10) di Grand Ballroom, Jl Cempedak, Tanjung Selor.

Kabupaten Bulungan termasuk salah satu daerah yang berpotensi masuknya aliran sesat serta paham radikalisme dengan kondisi penduduk yang terdiri berbagai suku bangsa dan agama. Maka dari itu, Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi harmonis yang ada saat ini di Bulungan.

“Mari kita tumbuhkan kepedulian di lingkungan kita sebagai tanggungjawab bersama untuk menjaga kondisi harmonis di Bulungan,” sahutnya.

Bupati menambahkan, bahwa pemberdayaan perempuan juga menjadi hal penting untuk dilakukan. “Kaum wanita dalam ajaran Islam memiliki peran penting baik di dalam maupun di luar rumah. Maka kaum wanita diharapkan dapat meningkatkan potensi dan kemampuannya sehingga dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial maupun rumah tangga,” jelasnya.

Ketua Panitia yang juga Sekretaris MUI, H Abdurrahman Thalib menerangkan, kegiatan orientasi ini diikuti 100 peserta terdiri tokoh agama, tokoh masyarakat serta organisasi masyarakat di Bulungan. Orientasi yang berlangsung selama 2 hari memberikan materi antara lain kebijakan Kementerian Agama terkait paham radikal dan ajaran sesat yang akan disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kalimantan Utara, peran MUI oleh Wakil Ketua MUI Kaltara dan peran keluarga dalam era globalisasi yang disampaikan perwakilan DPRD Kaltara.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bulungan yang telah memberikan dukungan dana. Meski saat ini Bulungan sedang mengalami defisit anggaran namun Bupati tetap memiliki perhatian terhadap kegiatan MUI,” urainya.

Disebutkan pentingnya kegiatan orientasi untuk mengantisipasi aliran sesat serta radikalisme yang semakin meresahkan masyarakat. MUI sudah merumuskan beberapa pokok aliran sesat maupun radikalisme antara lain mengingkari salah satu rukun Islam, meyakini turunnya wahyu sesudah Al Qur’an hingga melecehkan nabi dan rasul.

Ketua MUI Bulungan, H Abdul Karim dalam kesempatan sama menambahkan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini juga patut diwaspadai karena paham radikalisme, aliran sesat hingga budaya negatif dapat dengan mudahnya menyebar antara lain melalui smartphone.

“Orangtua juga harus menguasai teknologi seperti smartphone agar dapat mengawasi anak-anaknya,” pungkasnya. (Mudi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *