Pemprov Kaltara Prioritaskan Bangun Infrastruktur Dasar di 2017

Daerah, Regional546 views

Kabarone.com, Kaltara – Pertumbuhan ekonomi Kaltara pada 2016 tercatat sebesar 4,27 persen. Sementara pada 2017 (sebelum perubahan RPJMD) meningkat menjadi 6,0 persen, dan ditargetkan setelah perubahan RPJMD menjadi 6,2 persen. Selaras dengan itu, tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka pun mengalami perubahan. Ditargetkan, tingkat kemiskinan pada 2017 setelah perubahan RPJMD menjadi 6,29 persen, dari 5,7 persen sebelum perubahan RPJMD. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka, ditaksir turun menjadi 5,02 persen (pada 2017 setelah perubahan RPJMD) dari 5,2 persen sebelum perubahan RPJMD.

Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi itu, Irianto mengatakan, Kaltara pada 2016 menempatkan diri sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbaik keempat di regional Kalimantan, mengungguli Kalimantan Timur (Kaltim) yang merupakan provinsi induk.

“Pada triwulan I 2017 pertumbuhan ekonomi Kaltara 6,17 persen, tertinggi kedua setelah Kalteng (Kalimantan Tengah) di regional Kalimantan. Dan, dari sisi produksi penyumbang terbesar PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) adalah dari sektor usaha jasa lainnya (9,98 persen), administrasi pemerintahan (9,96 persen), dan pengadaan listrik atau gas (9,81 persen),” jelas Irianto saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa pasca sarjana dan doktoral Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda beberapa hari lalu.

Untuk meraih semua itu, Gubernur bersama jajarannya mengeluarkan kebijakan sektor prioritas yang terdokumentasikan dalam Fokus 5 Tahun Pembangunan Kaltara (bagian dari RPJMD 2016-2020). Di mana, pada 2017 fokusnya adalah mempercepat pembangunan infrastruktur dasar sebagai landasan menuju Kaltara yang mandiri dan sejahtera. Selanjutnya, di 2018, fokusnya adalah mempercepat pembangunan ekonomi Kaltara selaras dengan akselerasi pembangunan infrastruktur. 2019, memacu pembangunan ekonomi Kaltara yang berdaya saing berbasis keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). 2020, memantapkan Kaltara sebagai wilayah perbatasan yang berdaya saing. Dan, di 2021 mewujudkan Kaltara yang mandiri, aman dan damai.

“Jadi, fokus dalam 5 tahun ini, untuk 2017 membangun infrastruktur, dilanjutkan pembangunan ekonomi, tahun berikutnya memacu pembangunan ekonomi. Dan di dua tahun terakhir, pemantapan dan mencapai kesejahteraan masyarakat Kaltara,” urainya.

Untuk tahun ini, fokusnya adalah pembangunan infrastruktur. Dijelaskan Irianto, prioritasnya adalah konektivitas. Di antaranya, pembangunan konektivitas berupa jalan strategis nasional sepanjang 316 kilometer, jalan nasional 610 kilometer, jalan strategis provinsi 285 kilometer, dan rencana jalan strategis nasional 860 kilometer.

“Segmen jalan perbatasan Berau-Ibukota Tanjung Selor sudah teraspal dengan baik, segmen jalan Tanjung Selor-Sekatak juga sudah sangat baik bahkan jarak tempuh dari 5 jam kini menjadi 3 jam, segmen Jalan Simenggaris-Batas Negara juga sudah diaspal dengan baik, Segmen Lingkar Pulau Sebatik sudah terealisasi, dan terakhir segmen Malinau-Long Midang sudah dibuka aksesnya, tinggal menunggu pengaspalan,” papar Irianto.

Selain itu, tambahnya, segmen Malinau-Mahak Baru (Kecamatan Long Boh), telah terbuka akses jalan yang baik (tinggal menunggu pengaspalan), dan saat ini tengah dilakukan pengembangan jalan outer ring road Kota Baru Tanjung Selor dengan panjang 51 kilometer, lebar 60 meter dan finishing rigid pavement (areal yang sudah dikerjakan sepanjang 3 kilometer). “Pemprov juga tengah mengarahkan perhatian kepada penyelesaian ring road Tarakan,” ujarnya.

Tak hanya jalan, akses transportasi udara dan air pun ditingkatkan. Di antaranya, proyek pengembangan Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan. Lalu, pembangunan Pelabuhan Pesawan yang membutuhkan lahan seluas 60 hektare, pembangunan jalan pendekat menuju Pelabuhan Pesawan dengan lebar 40 meter (merupakan bagian dari jalan strategis provinsi), dan pembangunan Pelabuhan Tengkayu Kota Tarakan. “Di Tarakan, juga ada rencana pembangunan moda transportasi terpadu sebagai konektivitas antara transportasi air, darat dan udara dengan kabupaten dan kota di Kaltara,” jelasnya. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *