Usulan KIPI dan PLTA Kaltara Masuk PSN Disambut Positif Pemerintah Pusat

Daerah, Regional852 views

Kabarone.com, Kaltara – Usulan agar Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning agar masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) mendapat respons positif dari pemerintah pusat. Bersama belasan kawasan industri lainnya di Indonesia yang juga diusulkan masuk PSN, diminta untuk paparan di Kementerian Perindustrian pada 10 Mei (hari ini) di Jakarta.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengatakan, Kaltara menjadi salah satu daerah yang diundang untuk ikut rapat evaluasi pembangunan 20 kawasan industri yang masuk dalam PSN. Di mana masuk dalam daftar salah satunya adalah Kawasan Industri Tanah Kuning, yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kalimantan Utara.

“Oleh Kementerian Perindustrian, KIPI sudah diusulkan masuk dalam PSN. Sehingga nanti akan dimasukkan dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016, tentang percepatan pelaksanaan PSN. Oleh karenanya, besok (hari ini, Red) diminta untuk paparan lagi. Dari Pemprov Kaltara, Kepala Bappeda bersama Kepala Dinas PU dan Dinas Perindustrian yang mewakili untuk menghadiri pertemuan tersebut, sekaligus nanti paparan,”ungkap Irianto di Tarakan, Selasa (9/5) kemarin.

Sebelumnya, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Perindustrian RI, kementerian di bawah naungan Menteri Airlangga Hartarto itu telah mengusulkan kawasan industri Tanah Kuning, Kaltara untuk ditetapkan sebagai proyek PSN. Kawasan yang memiliki luas sekitar 10 ribu hektare ini berpotensi menjadi pengembangan industri pengolahan mineral, kelapa sawit, kakao, dan perikanan. “Dalam tiga tahun ke depan, kami mendorong percepatan pembangunan kawasan industri Tanah Kuning, Kaltara. Apalagi, Kaltara termasuk ke dalam wilayah pengembangan industri di dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto pada acara Kaltara Investment Forum 2017 di Jakarta, Rabu (8/3) lalu.

Menurut Menperin, lokasi Kaltara cukup strategis karena terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional serta berada pada kawasan pusat ekonomi dunia masa depan atau pacific rim dan langsung berhadapan dengan negara tetangga. “Provinsi ini berada di jantungnya pasifik ke arah kanan, di mana 70 persen market ke arah situ baik yang ke Asia utara maupun ke Amerika, jadi lebih dekat. Artinya satu jalur pasifik,” jelasnya.

Terkait dengan pengembangan kawasan industri Tanah Kuning yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 60 ribu orang itu, Gubernur Irianto mengatakan, kawasan tersebut akan didukung dengan pembangunan infrastruktur memadai, seperti pelabuhan internasional, jalan, jembatan, dan bandara.

Selain itu, juga rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 6600 megawatt (MW) di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan. Pembangunan PLTA dengan nilai investasi sekitar Rp170 triliun itu, ditargetkan bisa dimulai pembangunannya tahun ini.

Irianto mengatakan, kawasan industri Tanah Kuning yang lokasinya tak jauh dari ibukota provinsi ini, memiliki beragam potensi sumber daya alam yang cukup melimpah khususnya energi terbarukan. Seperti di antaranya, untuk mineral dan energi, antara lain batu gamping (654 ribu ton di Malinau), pasir kuarsa (1 miliar ton di Nunukan), Sirtu (2,5 juta ton di Nunukan), batu bara (970 juta m3/tahun), dan emas. Sedangkan, untuk potensi perkebunan, meliputi kelapa sawit, karet, kakao, kopi, tebu, kapas, tembakau, jagung, dan padi.

Di samping itu, yang juga patut diperhatikan adalah potensi alumina dan bauksit di pulau Kalimantan agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Apalagi ditunjang oleh pembangunan PLTA, yang diharapkan mampu menyediakan energi listrik yang murah dan kompetitif untuk industri, khususnya industri alumina dan turunannya.

Bahkan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), salah satu BUMN siap melakukan investasi ke Kaltara karena potensi aluminium di daerah tersebut cukup besar. Di samping itu, ekspansi dilakukan untuk mendekati sumber energi, yakni PLTA di Kaltara.

Lebih jauh Irianto mengungkapkan, Perpres Nomor 3 Tahun 2016, tentang percepatan pelaksanaan PSN rencananya akan direvisi. Ada beberapa program yang dikeluarkan, dan ada juga program baru yang bakal dimasukkan. Salah satunya Kawasan Industri Tanah Kuning tadi.

Bahkan selain KIPI, lanjut Irianto, ada beberapa program lainnya di Kaltara yang juga diusulkan masuk PSN. Di antaranya, pembangunan PLTA Sungai Kayan di Peso, SPAM (system penyediaan air minum) Regional. Yaitu rencana pemenuhan air bersih di Tarakan dan Bunyu, dengan mengambil air baku dari daratan Pulau Kalimantan. Yaitu melalui Kecamatan Sekatak, Bulungan. “Yang pasti diusulkan KIPI dan PLTA. Makanya dalam rapat besok (hari ini, Red) pihak investor yang membangun akan kita ikutkan. Termasuk usulan lain SPAM Regional tadi, mudah-mudahan disetujui,” imbuhnya. (hms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *