Pihak Jaya Ancol Sosialisasikan Penataan PKL Kawasan Ancol

Kabarone.com, Jakarta – Kawasan objek wisata pantai Ancol yang dikelola oleh PT.Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, merupakan aset kebanggaan nasional dan telah menjadi Ancor destinasi wisatawan dalam dan luar negeri.
Lokasi wisata terpadu yang terletak di Jakarta Utara ini, melingkupi seluas 552 Ha, senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik dari waktu kewaktu, melalui sajian hiburan berkualitas, berunsur seni dan budaya serta pengetahuan bagi masyarakat.
Wisata rekreasi dan resor merupakan bagian dari wisata terpadu yang didukung fasilitas penunjang seperti entertainment, konvensi dan belanja, yang dibalut kesegaran suasana pantai dan taman yang hijau dan bersih.
Ancol memiliki 5 wahana hiburan pantai, yakni pantai festival, indah, elok, ria dan carnival beach club dan danau impian sepanjang 5 km. Tentu para pengunjung wahana merasa antusias dan senang berkunjung ke Ancol, apalagi ditambah dengan sarana belanja souvenir.
Guna memberi lebih rasa aman, nyaman dan senang bagi pengunjung, pihak PT.Pembangunan Jaya Ancol,Tbk, giat melakukan pembenahan sarana-prasarana wisata, khususnya penataan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini masih ada yang berdagang versi asongan (ngasong).
Tentu kondisi ini dapat memberi citra yang kurang baik dan profesional dimata penggunjung. Apalagi pada tahun 2018 nanti akan ada perhelatan akbar SEAGAMES di Jakarta, yang sudah tentu objek wisata Ancol akan menjadi destinasi wisata para atlet mancanegara dari 39 negara.
Pada hari Kamis (27-4), bertempat di Gedung Ocean Dream Samudra (ODS), pihak PT.Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, yang diwakili oleh Husin Munir selaku Manager Operasional Pengelolaan Taman Impian, melakukan pertemuan dengan 129 pedagang yang selama ini masih berdagang keliling (ngasong) di kawasan Ancol, untuk diberikan sosialisasi pengarahan penataan tempat berdagang yang akan disediakan oleh pihak pengelola.
Saat dikonfirmasi disela kegiatan sosialisasi pedagang, Husin Munir mengatakan “Para pedagang ini merupakan warga sekitar, sesuai hasil koordinasi dengan pihak Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, kami lakukan pendataan dan penataan tempat berdagang bagi para pedagang, agar lebih tertib, terkontrol, terukur, efisien, efektif, aman, nyaman dan bersih, sehingga akan dapat tumbuh berkembang secara sehat, serta membuat nyaman para pengunjung Ancol,” ungkapnya.
Awalnya, kawasan wisata Ancol marak dengan para pedagang asongan yang tidak tertata dengan baik. Para pedagang yang merupakan warga pademangan kemudian membentuk koperasi Mekar Sari, guna memudahkan koordinasi antar pedagang. Namun, pada tahun 2014 karena masalah internal koperasi ini dibubarkan dan kembali tidak terkontrol.
Berkat tangan dingin Husin Munir, yang juga sebelumnya sukses mengelola wisata resor Pulau Bidadari dan kawasan resor lainnya, kemudian pihak Direksi PT.Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, meminta Husin Munir untuk kembali menata para pedagang.
“Saya selalu penuh keyakinan dalam setiap melaksanakan tugas apapun. Ini merupakan bentuk Corporate Social Responsiblitity PT.Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, kepada para pedagang yang biayanya tidak sedikit, Nantinya mereka akan diberikan fasilitas tempat berdagang kontainer yang ditata sedemikian indah dan nyaman secara gratis,” pungkas Husin Munir, sosok yang dikenal ramah, cerdas dan agamis ini. (Deny)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *