Meski Kemarau, Petani Kedelai Di Lamongan Bisa Nikmati Hasil Panen

Daerah1,861 views

Kabarone.com, Lamongan – Musim kemarau yang biasanya selalu identik dengan kesusahan bagi petani, ternyata bisa juga mendatangkan berkah bagi petani khususnya Di Desa Sidorejo Kecamatan Sugio. Pasalnya meski musim kemarau tengah melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, namun petani di desa Sidorejo masih bisa menikmati panen kedelai dengan harga jual yang sedang naik. Seperti dituturkan M. Zaini, salah satu petani di desa tersebut.

“Harga jual kedelai di tingkat pengepul saat ini mencapai Rp 6 ribu perkilogram. Naik dari harga panen minggu lalu yang hanya Rp 5.800,” ungkapnya.

Menurut Zaini, petani di desanya rutin menanam kedelai di saat musim kemarau tiba karena komoditi tersebut sangat tahan terhadap cuaca, tahan kekurangan air dan perawatannyapun tidak terlalu sulit.

Lebih lanjut Zaini mengungkapkan bahwa lahan pertanian kedelai di desanya hanya sekali menerima pengairan dari irigasi teknis saat awal tanam lalu. Setelah itu air dari Waduk Gondang sudah habis. Dan cukup hanya sekali itu pula kedelainya disirami, selebihnya dilakukan perawatan dengan penyemprotan pupuk daun.

“Sebenarnya hasilnya akan lebih bagus lagi kalau ada hujan sekali. Tapi hasil ini patut disyukuri. Terlebih kami menerima bantuan benih dan pupuk serta obat-obatan dari pemerintah,” ujarnya.

Selain itu menurut Zaini petani di desa itu juga memanfaatkan jerami dari limbah padi. Jika di tempat lain jerami biasanya dibakar, di Sidorejo jerami itu masih digunakan sebagai media tanam kedelai.

“Dengan menyebar jerami di lahan semai, tanah tidak akan cepat kering, meski cuaca sangat panas. Sehingga kedelai bisa tumbuh lebih bagus,” jelasnya.

Kecamatan Sugio memang menjadi salah satu kecamatan yang dijadikan lokasi demplot percontohan kedelai varietas grobogan seluas 10 hektar. Selain itu, demplot lainnya seluas 5 hektar berada di Kecamatan Kedungpring. Umur kedelai percontohan tersebut saat ini sudah mencapai 60 hari, sedangkan panen biasanya dilakukan di usia 85 hari.

Data Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat menyebutkan, dari sasaran tanam komoditi kedelai seluas 19.200 hektar, terealisasi seluas 18.059 hektar, atau 94,06 persen. Sedangkan dari sasaran panen seluas 19.213 hektar, sampai saat ini yang sudah dipanenseluas 14.574 hektar atau 75,85 persen.

Kemudian dari sasaran produksi sebesar 19.213 ton, saat ini sudah tercapai 20.574 ton atau 107,08 persen. Produksi ini ditunjang dari produktivitas yang mencapai 14,01 kwintal perhektar atau 104,64 persen di atas target yang ditetapkan sebesar 13,99 kwintal perhektar. (Ipl)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *