25 Kampus Ikut Jambore Kampus Bersih Narkoba 2015 BNN

Nasional1,255 views

Kabarone.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan kerjasama antar Satgas Kampus di Jabodetabek sekaligus memberikan pencerahan seputar berbagai isue terkini terkait penanggulangan dan pencegahan masuknya narkoba ke berbagai kampus, BNN mengadakan Jambore Kampus Bersih Narkoba 2015 di Desa Gumati, Sentul Selatan Bogor, 25-27 September 2015.

Kegiatan itu diikuti oleh 25 Kampus yang ada di DKI Jakarta, dengan perwakilan tiap kampus mengirimkan sebanyak 4 peserta. Kampus yang turut serta diantaranya yaitu Institut Bisnis Kwk Kian Gie, Institut Kesenian Jakarta, Institut Sains dan teknologi Nasional, Institut Kalbis, STAN, ST Pariwisata Sahid, STMIK Inovasi SainsTeknologi dan Bisnis, UPH, Universitas Bung Karno, Universitas BINUS, Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia, Universitas Borobudur, Universitas Kristen Krida Wacana, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pancasila, YARSI, Universitas Taruma Negara, Universitas Tantri Abeng, Universitas Satya Negara Indonesia, Universitas Assafiyah, Institut Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Persada YAI, STIK Sint Carolus.

Pembukaan Jambore Kampus Bersih Narkoba ini dibuka oleh Direktur Pembedayaan Masyarakat Dra. Sinta Dame Simanjuntak, MA. Dalam uraiannya di hadapan para peserta Jambore Kampus Bersih Narkoba, Dra. Sinta Dame Simanjuntak, MA mengatakan bahwa Jambore Kampus Narkoba sebagai tindak lanjut mahasiswa sebagai Satgas Anti Narkoba di sekeliling Kampus Narkoba.

“Pemberdayaan Satgas Anti Narkoba di Lingkungan Kampus dalam Menciptakan Lingkungan Kampus Bebas Narkoba. Harapannya adalah dapat menjalin jaringan antar-universitas dan mewujudkan kesadaran untuk menyelamatkan pecandu narkoba murni yang merupakan korban, serta mengubah perspektif bahwa pecandu narkoba adalah seorang kriminal,” paparnya.

Menurutnya, Gerakan kampus bersih narkoba ini adalah bentuk kegiatan positif untuk menjaring kemampuan mahasiswa menuangkan ide kreatif. Setiap kampus akan berusaha sebaik-baiknya membentengi diri dari bahaya peredaran dan penyalahagunaan narkoba. “Kampus merupakan bagian dari potensi BNN diluar lembaga yang efektif memerangi narkoba,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan Kasubdit Lingkungan Pendidikan BNN Kombes (Pol) Dr.Sulastiana, Msi.  Menurutnya, pendekatan humanisme dalam penanganan permasalahan narkoba di Indonesia sangat penting.

“Penguatan SatGas di kampus sangat penting bagi terbentuknya kampus yang bersih terhadap narkoba, BNN sejauh ini terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak khususnya dunia pendidikan dimana sebagian besar anak muda potensial bangsa yang fokus pada proses belajar tidak terganggu prestasi dan kemajuan pendidikannya akibat ulah segelintir oknum pengedar,” paparnya.

Ia pin menegaskan bahwa BNN akan terus mengajak dan memberikan kesadaran kepada semua pihak untuk tidak berhenti memerangi narkoba, keselamatan generasi muda Indonesia adalah tanggung jawab bersama semua elemen bangsa, dunia pendidikan dan generasi muda Indonesia adalah satu paket rangkaian bagi penentuan kemajuan Indonesia di masa depan yang harus terus dijaga keselamatannya dari peredaran narkoba.

“Mengenai Pencegahan, Pemberantasan, Penanggulangan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kitapun terus menguatkan komitmen agar di lingkungan kampus bebas dari Narkoba. Proses pembangunan SDM akan terhambat bila peredaran, penyalahgunaan Narkoba tidak diberantas,” ujar Sulastiana.

Menurut Sulastiana, dengan kegiatan Jambore Kampus bersih Narkoba 2015 seperti ini diharapkan dapat menyebarluaskan informasi P4GN kepada kalangan generasi muda dan masyarakat pada umumnya. “Harapan kita, para mahasiswa bisa menjadi salah satu garda terdepan dalam memberikan informasi, penyadaran kepada masyarakat tentang berbagai aspek bahaya Narkoba,” ujarnya.

Sulastiana menjelaskan Imunisasi diri Selama 3 hari, Jambore Kampus bersih Narkoba 2015 diberi berbagai materi tentang narkoba. Diantaranya: bahaya narkoba dan implementasi hukumnya, UU 35/2009 tentang Narkoba, Inpres 12/2012 tentang kebijakan strategi nasional (Jaktranas) pemberantasan dan pencegahan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN), public speaking. Selain itu, kader juga diberi informasi adanya IPWL (institusi penerima wajib lapor).

Dan mengenai rehabilitasi Terkait dengan IPWL, para peserta Jambore ini diberikan pengetahuan untuk bagaimana cara melakukan pendekatan-pendekatan persuasif terhadap adanya fasilitas rehabilitasi terhadap pengguna atau pemakai narkoba yang ingin sembuh. Sebab, BNN menyaipkan fasilitas ini secara cuma-cuma.Sekarang ini pengguna narkoba tidak boleh di penjarakan dengan hukuman akan tetapi di rehabilitasi agar para pengguna narkoba sadar betapa bahayanya narkoba bagi generasi muda dan bisa di selamatkan dengan di rehabilitasi tutup Sulastiana.

Di temui di sela-sela acara Jambore Kampus Bersih Narkoba 2015 peserta dari Universitas Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Abdan (20 tahun) menguraikan Jambore Kampus Bersih Narkoba 2015 agar para peserta yang menciptakan pola pikir dan semangat untuk terbebas dari narkoba. “Kesan saya mengikuti acara jambore ini yaitu acara ini di kemas dengan baik, dengan diadakan karena menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba serta membuat semangat muda-mudi mencegah narkoba dan memberikan solusi,” ungkap Abdan.

Acara yang berlangsung 3 hari ini dengan berbagai kegiatan antara lain malam keakrapan dan api unggun, Peserta Jambore akan berbagi ilmu dan informasi tentang bahaya narkoba kepada anak usia dini dan pelajar SMP dan SMU, Pameran. (Dn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *