Kabarone.com, Cirebon – Bupati Cirebon Drs.Sunjaya Purwadisastra, MM. MSi merasa kecewa terhadap pelaksanaan proyek pembangunan Tahun Anggaran 2015, karena hasilnya dinilai tidak sesuai pagu dan banyak proyek yang mangkrak.
Untuk itu, Bupati Cirebon menyatakan agar para Kepala Dinas bertindak tegas kepada rekanan (kontraktor) yang tidak bisa mengerjakan proyek tepat waktu. “Kontraktor tak bisa kerja dengan benar, jangan diberi toleransi,” tegas Bupati Cirebon, Drs.H.Sunjaya Purwadisastra, MM, MSi & Wakil Bupati Cirebon, H. Tasiya Soemadi saat pertemuan dengan kontraktor & kepala dinas di sebuah hotel, Jum’at petang kemarin.
“Pertemuan ini agar semua pihak yang terlibat dalam pembangunan di Kabupaten Cirebon tidak lagi membuat masalah di tahun anggaran 2016 yang sebentar lagi LPSE akan menggelar kegiatan lelang proyek,” ungkapnya
Secara tegas Bupati Cirebon meminta kepada kontraktor agar komitmen dalam mengikuti tender dan pemenangnya tidak menjual proyek. “Mengingat pada tahun 2015 lalu ditemukan proyek sisaan dari pihak kedua atau ketiga setelah dijual dari pihak pertama yang memenangkan tender,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Cirebon memastikan dalam pelaksanaan proyek akan dilakukan secara transparan dan tidak akan ada titip-titipan proyek yang mengantas namakan dirinya dan wakil bupati atau dewan. “Sejak pertemuan ini seluruh proses tender dan yang berkaitan dengan proyek menjadi tanggungjawab kepala dinas masing-masing,” tegasnya.
Kecuali proyek penunjukan langsung diminta berkoordinasi dengan sekretaris daerah supaya dapat diketahui yang mengerjakan proyek dibawah Rp.200 juta bukan hanya orang itu-itu saja. “Artinya pelaksana proyek dikerjakan oleh kontraktor/orang yang berbeda, guna pemeratan kontraktor yang dapat proyek,” paparnya.
“Jangan takut terhadap tekanan. Juga kalau merasa tidak mampu mengerjakan sebaiknya mundur menjadi kepala dinas. Juga jangan minta proyek kepada Bupati atau wakil, ” pungkasnya. (Mulbae)
