Kabarone.com, Konawe – Komisi II DPRD Konawe bersama Formasi dan instansi terkait, menggelar rapat dengar pendapat (hearing) terkait honor penjaga malam dan cleaning service Pemda yang sudah 5 bulan belum dibayar.
Hearing yang dipimpin lansung Ketua Komisi II, Hj.Husnia Nuhung Makati, SE, digelar di ruang Wonua II, Kamis, (21/4/2016).
Dalam kesempatan tersebut diketahui ternyata honor penjaga malam dan cleaning service dikelola oleh perusahaan milik daerah (Perusda ). Dan dalam hal penanganan honor tersebut, perusda Konawe diduga ada ” permainan “.
Sayangnya, Dirut perusda Konawe, Ir.Ahmad Setiawan tidak hadir dalam kesempatan tersebut tetapi Perusda hanya diwakili oleh karyawannya.
Muh. Hajar, Ketua Presidium Forum Masyarakat Sipil Konawe ( FORMASI ) mengaku heran dengan adanya keluhan dari tenaga cleaning service yang honornya selama lima bulan tidak dibayarkan.
“Saya heran sebelum APBD Konawe mencapai angka 1 triliun para honorer enak – enak saja kerja tapi ketika APBD Konawe capai angka 1 triliun honor mereka malah tambah tidak jelas,” katanya.
Senada dengan Hajar, Arisman Babang, menilai Perusda dibawah komando Ahmad Setiawan jauh dari harapan masyarakat.
“Honor penjaga malam dan cleaning service kenapa diambil alih oleh Perusda, seharusnya Perusda cari usaha lain saja. Masalah honor cleaning service dan penjaga malam dikembalikan saja ke SKPD masing – masing,” ujarnya.
Sementara Muh. Eka, salah satu dari 35 cleaning service di badan Kesra Konawe mengaku sudah 5 bulan tidak dibayarkan honornya.
“Sudah lima bulan ini tidak ada kejelasan. Honor kami yang 35 orang dikemanakan selama 5 bulan ini. Dari 35 tenaga cleaning service hanya 3 orang yang dibayar. Honor sebesar Rp 400 ribu per bulan kali 32 orang berapa dan uangnya mengalir kemana ?” tanya Eka.
Ketua Komisi II, Hj. Husnia Nuhung Makati,SE pada kesempatan tersebut mengatakan honor para penjaga malam dan cleaning service sudah dianggarkan di setiap SKPD.
Menurutnya, Perusahaan daerah Konawe dibawah komando mantan Sekda Konawe tersebut ada masalah.
” Baru saja cleaning service yang ditangani oleh Perusda sudah bermasalah ,bayangkan sudah 5 bulan honor mereka tidak dibayarkan,” katanya.
Kepala BPKAD Konawe, Ferdinand, SP,MH mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari pihak Kesra Konawe terkait hal tersebut.
Namun kata dia, ia belum bisa menyimpulkan persoalan tersebut sebelum mendapat klarifikasi dari pihak Perusda Konawe.
” Mungkin Perusda punya alasan tersendiri terkait keterlambatan pembayaran honor mereka,” katanya.
Menanggapi tudingan tersebut, pihak Perusda langsung membantah hal itu. Asdar, karyawan Perusda yang hadir mewakili Dirut Perusda, mengatakan bahwa Perusda Konawe baru berjalan empat bulan.
Kata dia, Perusda telah membayar gaji karyawannya ( penjaga malam dan cleaning service -red ) sesuai yang tercantum dalam perjanjian kontrak.
” Kami sudah bayarkan gaji mereka selama tiga bulan dan itu berdasarkan absensi kami,” katanya.
Menurut Asdar, penjaga malam dan cleaning service yang ada saat ini adalah karyawan perusda bukan honorer (PHL ) Pemda seperti sebelum perusda di bawah komando mantan sekda Konawe ini.(Sukardi)