Oknum Karyawan BUMN Kesehatan KAI Kadaop 3 Cirebon Diduga Jadi “Calo”

Investigasi, Lipsus1,017 views

Kabarone.com, Indramayu – Ingin hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. Itulah yang dialami keluarga Surnata warga desa Suka Perna, kecamatan Bangau Dua, Indramayu Jawa Barat.

Keinginannya merubah kehidupan dan menjunjung derajat keluarganya dengan menjadikan anaknya yang lulusan SMAN Indramayu masuk ke Akademi Kepolisian Republik Indonesia hingga kini tak kunjung tercapai.

Ditemui dikediamannya, Surnata mengatakan bahwa pada 2011 lalu dirinya mendaftarkan anaknya yang ingin menjadi Polisi itu melalui seorang Oknum karyawan BUMN Kesehatan Kereta Api Lintasan Kadaop Dewan Pengurus Daerah 3 Cirebon berinisial AH, yang bertugas dijawatan kereta api dan telah mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah.

Namun hingga kini anaknya tidak kunjung diterima menjadi Polisi sebagaimana keinginannya dan keluarganya. Uang yang telah disetorkannya masih ditangan para oknum mediator tersebut.

Menurut praktisi hukum Drs. Danudi AP, SH ini sudah termasuk katagori tindak pidana penipuan dan penggelapan sebaimana diatur dalam kitab undang-undana hukum acara pidana dalam pasal 372 dan pasal 378 penggelapan dan penipuan.

“Karena dasar tersebut sudah memenuhi unsur pidana dikarenakan sudah merugikan orang lain, apa lagi mengiming-imingi dan menjanjikan menjadi seorang Polisi,” ungkapnya.

Lebih jauh Danu juga menyebutkan hal itu bukan saja melanggar hukum akan tetapi juga melanggar etika seorang karyawan BUMN yang menjadi “calo” menjanjikan menjadi seorang polisi.

“Untuk itu kami selaku praktisi hukum baik pidana atau perdata dalam waktu dekat ini akan berkoordinasi baik dengan BKD dan Kepala Daerah Operasi/Kadaop 3 Cirebon juga kepolisian Polres Indramayu untuk mengkaji ulang pengangkatan
karyawan yang diduga menjadi calo itu,” tegas Drs Danudi AP.SH.

Tim kabarone.com pun mencoba mengkonfirmasi MA di Jln. Inpeksi No 6 cirebon 45124 yang diduga selaku calo. Menurut MA, dirinya hanya membantu dan uang tersebut diserahkan kepada Asf, Hrn dan Tm.

“Saya sifat nya hanya membantu keinginan Srt yang ingin anaknya menjadi seorang polisi melalui Asf, Hrn dan Tm di Bandung. Sedangkan uang tersebut juga saya serahkan kesana semua,” ungkapnya.

“Jadi apa yang dipermasalahkan kesaya karena saya ini juga sebagai korban,” elak H Ash pada kabarone.com saat dikonfirmasi dikawasan DPD Daerah Operasi III Cirebon tempat kerjanya. (Sukadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *