Proyek Dana Desa Kertasari Diduga Menyimpang, Warga Kecewa Kinerja Kuwu

Daerah, Regional2,391 views

Kabarone.com, Cirebon – Pelaksanaan pengaspalan jalan desa di desa Kertasari kecamatan Weru kabupaten Cirebon diduga menyimpang. Proyek infrastruktur dari anggaran dana desa (DD) tersebut juga diduga dikerjakan asal jadi. Hasil penelusuran LSM Basmi (Barisan Muslim Indonesia) kabupaten Cirebon menemukan dugaan penyimpangan itu pada ketebalan sensit yang ditengarai tidak sesuai RAB.

Menurut anggota LSM Basmi, Otong, untuk proyek jalan desa yang dananya bersumber dari APBN (Dana Desa) itu, ketebalan sensit seharusnya 3 centi meter, bukan 1 centi meter seperti di desa Kertasari.

“Diduga kuat tidak sesuai RAB, saya sudah lihat dan cek kondisi proyeknya, pengerjaannya terkesan asal jadi,” ujar Otong.

Selain itu, ketimpangan juga terjadi pada pengerjaannya, karena pengaspalan didesa tersebut dilaksanakan oleh pemborong, bukan oleh TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) desa setempat.

“Dalam program bidang pemebedayaan juga saya rasa tidak tepat sasaran, seperti program tarling (taraweh keliling) yang dianggarkan 3 juta, program magrib mengaji 2 juta, sosialisasi narkoba 2,5 juta dan program pemberdayaan puskesdes senilai 7 juta,” papar Otong.

Selain itu menurut Otong, banyak warga yang kecewa dengan pelaksanaan proyek tersebut. “Ini sangat memprihatinkan. Kami kecewa karena program dari dana desa yang nilainya ratusan juta berkualitas rendah,” ujar Otong menirukan warga.

Selain itu, kata Otong, warga juga kecewa dengan kepemimpinan Kuwu desa Kertasari, Wawan. Pasalnya, selain kinerja Kuwu yang dinilai ‘memble’, Kuwu juga ditengarai sudah mengabaikan tugasnya melayani masyarakat. Tidak sedikit warga yang kecewa dan mengeluhkan kondisi pemerintahan desa dibawah kepemimpinan Kuwu Wawan, karena Kuwu jarang ngantor sehingga pelayanan terbengkalai.

Sekdes Kertasari, Arif Awaludin, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa pelaksanaan pengaspalan dikerjakan pemborong. Diakui, bahwa dirinya tidak punya kewenangan dalam pelaksanaan proyek tersebut selain hanya memberi saran dan masukan pada Kuwu.

“Saya memang tahu persis karena saya yang menyusun RAB nya, total dananya Rp. 725 juta tapi tugas saya hanya mencairkan (dananya) saja,” ujar Sekdes.

Dijelaskan Sekdes, dana desa bidang infrastruktur di desanya dipergunakan untuk pengaspalan di tiga titik, yakni di blok kluwut sepanjang 100 m, di blok Sampang 220 m dan di blok Tengah 200 m. “Dan selebihnya, 20 persen dari dana tersebut alokasinya untuk pemberdayaan,” jelasnya. (Sukadi/Slah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *