Pipa Minyak Mentah Pertamina Bocor Cemari 2 Hektar Sawah Tanaman Padi

Daerah, Regional1,247 views

Kabarone.com, Bojonegoro – Kebocoran pipa minyak milik Pertamina Ep Cepu, telah mencemari lingkungan tanah persawahan. Dipastikan tanaman padi seluas 2 Hektar yang terkena tumpahan minyak akan mati dengan sendirinya. Selain itu dibutuhkan waktu 10 tahun untuk mengembalikan kesehatan fungsi tanah.

Kapolsek Kedewan, AKP. Sukirman, kebocoran minyak mentah Pertamina tersebut dipastikan karena pipa penalyur minyak hasil tambang sumur tua telah mengalami kerapuhan dan dimakan Usia.

“Kebocoran pipa saluran minyak mentah itu diakibatkan murni kondisi pipa yang sudah rapuh dimakan usia, kita pastikan tidak ada unsur lain dan pipa sekarang sudah diperbaiki oleh pihak GCI,” tutur AKP Sukirman seusai mendapat laporan dari anggotanya.

Akibat dari bocornya pipa saluran minyak mentah itu, beberapa sawah milik warga yang kena tumpahan minyak mentah sudah dilakukan pendataan dan nantinya akan diadakan pertemuan dengan perusahaan PT GCI untuk membahas permasalahan itu.

Sebelumnya anggota Bhabinkamtibmas Kawengan Polsek Kedewan, Brigadir Triman, berama Babinsa dan anggota jaga pada 19/12/2016, mendatangi lokasi pipa saluran minyak mentah di SP 1 ( stasiun penampungan ) distrik 1 kawengan wilayah kerja PT GCI yang diinformasikan mengalami kebocoran.

Anggota Polsek Kedewan yang didampingi petugas PT GCI, Budiyono ( supervisor produksi PT GCI ), . melakukan cek and recek perihal laporan kebocoran pipa saluran minyak mentah yang dikabarkan bocor mengalir ke sawah warga.. Akibat kebocoran pipa tersebut sawah warga Desa seluas 2 Hektar telah tercemari tumpahan minyak mentah dan terancam mati.

Sementara itu, puluhan warga yang sawahnya erkena limpahan minyak mentah meminta pihak Pertamina dan PT GCI bertanggung jawab atas pecemaran tersebut. Mereka menuntut agar kerugian yang diderita petani dipulihkan dan diberikan kompensasi kerugian material akibat pencemaran minyak mentah tersebut.

“ Biasanya tanah sawah yang terkena limbah minyak akan rusak dan tidak produktif selama beberapa tahun ke depan,” ujar seorang petani kepada Kabarone.com. ( DAN )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *