Kabarone.com, Jakarta – Bertempat di atas sebagian lahan milik P2K Kemayoran, lahan bekas gang laler kini berubah nama menjadi Lenggang Jakarta Blok B1, yang terletak di wilayah Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Daerah yang dulunya terkesan kumuh, miskin dan ajang prostitusi liar, disulap menjadi tempat wisata kuliner dan iconic khas Betawi dan Nusantara, binaan dari Dinas Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) Provinsi DKI Jakarta.
Peresmiaan Lenggang Jakarta Kemayoran pada Kamis sore (29-12), dilakukan oleh Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah, secara simbolis dengan memukul gong, disaksikan Wakil Walikota Jakarta Pusat Bayu, Kepala Dinas UMKM Irwandi, Kepala BPPOM DKI Dewi, Direktur P2K Kemayoran, Kabiro Perekonomian, Direktur Bank DKI, Kapolsek Kemayoran Kompol Aldri, Dandim 0501, Danramil Kemayoran, Camat Kemayoran Herry Purnama, para Lurah, CSR PT.Sosro, Tokoh Masyarakat, Ormas Citra Bhayangkara, FKDM, dan hadirin lainnya.
Dalam kata sambutannya, Sekda Saefullah mengatakan bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 10 tahun 2015 tentang penataan dan pembinaan pedagang kaki lima (PKL), maka dibangun wisata belanja atau kuliner Lenggang Jakarta dibeberapa tempat, seperti di IRTI monas Jakarta Pusat, pujasera blok S Melawai Jakarta Selatan, Puri Kembangan Jakarta Barat, Lenggang Jakarta Kemayoran, dan mendatang Lenggang Jakarta Yarsi, Cempaka Putih.
“Ada 98 unit kios yang sudah ditempati para pedagang dari 125 kios yang tersedia. Para pedagang yang berdagang di Lenggang Jakarta Kemayoran sudah melalui pelatihan dan pembinaan, serta prosedur dari Dinas UMKM, sehingga diharapkan dapat berkembang dan membantu perekonomian keluarga,” pungkas Sekda.