Kabarone.com, Bojonegoro – Diduga tidak kuat menahan tekanan batin urusan rumah tangganya, seorang lelaki warga Dusun Doplang Desa Napis RT 18 RW 03 Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro bernama Sambudi (30), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantun diri pagi tadi, pada hari Kamis (26/01/2017) sekira pukul 08.30 wib.
Kapolsek Tambakrejo AKP Muhtarom, SH memberikan keterangan, yang pertama kali mengatahui tewasnya Sambudi adalah istrinya, Rita Purnamawati (22), saat pulang dari sawah.
“Saat berangkat, istri korban mengaku suaminya masih di rumah. Saat kembali ke rumah pukul 08.30 WIB, dia temukan suami dalam kondisi leher tergantung, tak bernyawa,” kata Kapolsek.
Ritapun berteriak meminta pertolongan. Para tetangga segera berhamburan memberikan pertolongan. Saat ditemukan, Sambudi tergantung dengan tali tampar di leher tertambat pada bahu danyang di dalam rumah.
Sepupu korban, Karno, memegang badan Sambudi yang ternyata masih hangat. Karno mengambil kursi dan meja untuk menopang tubuh korban dengan harapan bisa tertolong.
Sementara warga lainnya melapor ke Mapolsek tambakrejo. Saat petugas tiba, korban masih dalam kondisi terduduk di kursi diatas meja dan posisi tali tetap masih di leher. Sambudi dipastikan tak bernyawa.
Hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Tambakrejo menyebutkan pada tubuh korban terdapat luka lingkar pada leher berupa bekas jeratan selebar 2 cm, lidah menjulur, keluar air mani dan.kotoran pada dubur. Menurut keterangan para saksi, diduga korban mengalami tekanan batin setelah berumah tangga sendiri dan hidup pisah dari mertua, sedangkan istrinya anak tunggal .
“Berdasar pemeriksaan medis yang tiba bersama kami, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Keterangan saksi menyebutkan diduga korban mengalami tekanan batin,” imbuh AKP Muhtarom.
Keluarga kemudian menandatangani surat pernyataan menerima kejadian tersebut sebagai takdir dan berjanji tidak akan membuat tuntutan apapun. Korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.( DAN )