Kapolres Bojonegoro Turun Tangan Tanggapi Curhatan Tiga Bersaudara Yatim Piatu

Ragam558 views

Kabarone.com, Bojonegoro – Setelah sebelumnya Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., M.Si bersama Pejabat Utama serta Bhayangkari melaksanakan kunjungan kerja ke Polsek Malo. Disela-sela kunjungannya, Kapolres beserta rombongan menyambangi 3 bersudara yatim piatu di Desa Malo tersebut.

Saat menyambangi ke rumah 3 bersaudara yatim piatu itu, Kapolres mendapatkan curhatan dari salah satu saudara tertuanya yaitu M. Ali Nudin mengenai kehidupan ketiga bersaudara tersebut yang salah satunya mengenai keberadaan satu-satunya kendaraan yang mereka miliki. Diketahui bahwa pajak kendaraan motor yang mereka miliki telah mati selama setahun serta nama pemilik kendaraan masih menggunakan nama pemilik yang lama.

Setelah mendengar curhatan tersebut, siang tadi, Kamis (23/02/2017) sekira pukul 14.00 WIB, atas dasar perintah Kapolres Bojonegoro Kanit Regident Polres Bojonegoro Iptu Junaedi dengan ditemani Kapolsek Malo AKP Hufron Nur Rochim, SH mengantarkan satu buah buku BPKB an M. Ali Nudin, satu buah pajak STNK dengan nomor polisi S-6645-BG atas nama M. Ali Nudin, dan dua buah plat nomor kendaraan bermotor roda dua Nomor Polisi S – 6645 – BG yang telah di balik nama gratis tanpa dibebankan biaya kepada M. Ali Nudin.

“Selain memberikan BPKB, STNK dan plat nomor kendaraan bermotor, Kanit Regident juga membawakan satu buah kasur tidur spring bed kepada 3 bersaudara tersebut”, ungkap Kapolsek Malo AKP Hufron Nur Rochim, SH.

Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro saat dimintai keterangan mengungkapkan rasa prihatinnya atas nasib ketiga orang bersudara setelah mengunjungi rumahnya. Rasa prihatin Kapolres tersebut semakin bertambah setelah mendengarkan curhatan ketiga suadara yatim piatu tersebut.

“Semoga apa yang kami sedikit berikan ini bisa meringankan beban hidup mereka”, ungkap Kapolres

Perlu diketahui bersama bahwa, ketiga bersaudara yatim piatu tersebut telah bertahun-tahun ditinggalkan oleh sanak keluarganya, ayahnya yang bernama Roni telah meninggal terlebih dahulu karena tenggelam di aliran bengawan solo dan hanya berselang 3 bulan ibunya bernama Tari meninggal dikerenakan sakit diabetes pada tahun 2004 yang lalu. Ketiga bersaudara tersebut semuanya masih berumur dibawah 5 tahun saat ditinggalkan oleh kedua orang tuanya.( DAN )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *