Kurang Transparan Dalam Melaksanakan Pembangunan, Ratusan Warga Demo Kepala Desa

Daerah, Regional855 views

Kabarone.com, Lamongan – Ratusan warga Bulumargi lakukan Aksi demonstrasi di depan kantor desa di Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Jum’at, (15/5/2017).

Peserta aksi demo (demonstrasi) menuntut Kepala Desa (Kades) Desa Bulumargi Kecamatan Babat melakukan aksi demo di kantor desa setempat.
Desa yang terdiri dari 5 Dusun dan yang melakukan aksi demo 2 Dusun, yakni Dusun Kemlagi dan Dusun Kepoh. Kali ke dua ini warga melakukan aksi demo sebagai bentuk protes terhadap kinerja Kades Bulumargi, Trimo Hadi Saputro yang dianggap kinerjanya tidak beres.

Aksi demo yang datang dan di pimpin Masiran selaku Koordinator Lapangan (Korlap) menyampaikan, banyak hal terkait kinerja Kades. Diantaranya, Kades kurang transparan dalam pelaksanaan pembangunan, yakni masyarakat mintak waktu 7 hari RKAPDes 2017 dan LKPJ 2015 serta 2016 harus diberikan ke kami, Penyelesaian Tanah Bengkok (Ganjaran) yang bermasalah baik yang digarap oleh warga atau yang disewa/dijual Kades dalam 10 hari harus selesai, Pengisian lowongan jabatan Perangkat Desa yang kosong harus terbuka dan segera dibentuk panitia sebelum tanggal 23 mei 2017, Pelayanan masyarakat harus di Kantor Desa terkecuali sifatnya mendesak, Kades harus membuat RAPBDes dan RKAPDes secara prosedural, yaitu harus melalui musyawarah dengan BPD LPM dan Perangkat Desa, Kades harus membuat LKPJ setiap akhir tahun (karena selama menjabat sebagai Kades sampai sekarang belum pernah membuat LKPJ yang mengetahui BPD, Kades harus mempertanggung jawabkan kasus Raskin (Beras Miskin)/ yang sekarang istilahnya Rastra (Beras Sejahtera),” ungkap Masiran selaku koordinator aksi saat orasi di depan kantor desa.

Ditambahkan oleh Masiran, warga juga menuding Kades tidak transparan menjalankan pemerintahan terutama yang berkaitan dengan keuangan desa. Hal ini tidak sesuai dengan visi -misi Kades saat mencalonkan diri dulu. “ Faktanya Kades tidak pernah transparan lantaran tidak pernah ada laporan proyek terutama soal keuangan. Maka dari itu Bulumargi harus bangkit,” tambahnya.

Lanjutnya, Kades Trimo Hadi Saputro tidak ada di Kantor Desa saat ratusan warga aksi demo datang. Massa diterima oleh Sekretaris Desa Atekan. Ia menerangkan, akan menyampaikan aspirasi warga kepada Kades dan mohon maaf Kades tak bisa hadir di tempat ini karena ada keluarganya yang meninggal dunia dan sampai saat ini handphonnya tak bisa di hubungi.

Untuk Kantor Desa belum bisa di gunakan karena pembangunanya belum selesai dan fasilitasnya belum ada, semua tuntutan warga akan kami sampaikan kepada Kades dan saya tak ada wewenang untuk memutuskan,” terang Sekdes.

Dalam kesempatan ini Kasi Pemerintahan Kecamatan Babat Agus yang mewakili Camat mengatakan, mohon maaf kami di perintah Pak Camat untuk mewakili hadir di Desa Bulumargi karena Pak Camat dan Pak Sekcam ada kegiatan rapat di Kabupaten jadi tidak bisa hadir,” terangnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP. Yaviana Jumbo, S.Ik memaparkan, masalah tentang kasus Raskin/Rastra sudah di tindaklanjuti secara profesional oleh jajaran Polres Lamongan dan sudah mengantongi 14 saksi karena ini masuk rana Tipikor yang membutuhkan waktu tinggal menunggu tahapan proses berikutnya diharapkan masyarakat sabar dalam menunggu hasilnya,”papar Kasat.

Camat Babat Hartono saat kami konfirmasi di tempat terpisah menjelaskan, hal ini sudah jauh – jauh sebelumnya kami sampaikan ke Kades agar masalah (yang tertera di tuntutan warga tersebut) segera dibenahi atau di selesaikan, tapi Kades selalu mengabaikan dan ia bilang enggah enggih tapi tak kepangge (bahasa jawa) iya iya tapi tak ketemu alias tak di jalankan, ini sudah mencoreng nama Pemerintah Kecamatan,” jelas Camat Babat.

Aksi demo yang di mulai pukul 10.30 WIB itu dihadiri oleh jajaran Polres, jajaran Kodim, Bakesbangpol, jajaran Pol PP Kabupaten Lamongan, jajaran Polsek Babat, jajaran Koramil Babat, dan Pol PP Kecamatan Babat tersebut.

Pada saat di akhir – akhir waktu demo peserta aksi sempat beritegang selama stengah jam dengan aparat keamanan. Akhirnya peserta aksi demo ditemui oleh Sekdesnya dan membuat kesepakatan, bahwa selasa besok pagi perwakilan demo dan Sekdes/perangkat (perwakilan Pemerintah Desa) bersama – sama akan meneruskan Kantor Kecamatan untuk membahas realisasi tuntutan aksi demo.
Setelah itu massa meninggalkan tempat pukul 14.00 WIB,” pungkasnya (pul/pur).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *