Kabarone.com, Lamongan – Acara yang di tempatkan di kantor Desa Sekidang tersebut adalah rangkaian kegiatan TMMD dalam agenda acara penyuluhan wawasan kebangsaan oleh Bakesbangpol Kabupaten Lamongan Jawa Timur dengan Tema” Meningkatkan Semangat Nasionalisme Dalam Perspektif Melestarikan Budaya Lokal di era ancaman gelobalisasi”.
Kali ini yang sebagai penanggung Jawab acara adalah Agus Hari Widodo, SH Kepala Bidang Integrasi bangsa dan di hadiri sekitar 175 orang.
Hadir pula dalam kegiatan ini Drs. Hari Agus Santa SAP. Sekban Bakesbangpol Lamongan, KH. Masnur Arief SH. Kepala Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lamongan, Bambang Eko Muljono SH. MHum. Rektor Unisla, Kapten Inf. Margono Danki SSK TMMD Mohammad Nur Kepala Desa (Kades) Desa Sekidang, Perwakilan Anggota SSK TMMD, Perangkat Desa, LMD, BPD, Desa Sekidang,Tokoh agama (Toga), Yokoh Masyarakat (Tomas) dan Tokoh Pemuda (Toda) Desa Sekidang.
Dalam acara tersebut Kades Sekidang Muhammad Nur penjelasannya mengatakan, terima Kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan Jawa Timur Khususnya Bakesbangpol yang berkenan hadir dalam memberikan penyuluhan wawasan kebangsaan kepada warga Desa Sekidang, kami juga berterima kasih kepada seluruh Satgas anggota TNI yang sama-sama berpartisipasi dalam penyuluhan wawasan kebangsaan ini dan antusias sekali untuk berbaur dengan masyarakat,” jelas Kades Sekidang.
Pada giliran Drs. Hari Agus santa S.Ap Sekban Bakesbangpol Lamongan mengungkapkan, di Era Sekarang ini Telah banyak terjadi ketidak seimbangan kondisi sosial terutama situasi bangsa saat ini, dan sebagai orang tua kita harus memberikan arahan kepada anak-anak kita agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah seperti asusila, narkoba dan lainya, hal ini didukung dengan program Bupati Lamongan Fadeli yakni, program 1821 yang artinya pada jam itu orang tua harus bersama anak di rumah untuk mendampingi anak-anaknya belajar,” ungkapnya.
Sementara Bambang Eko muljono SH.MHum Rector Unisla dalam penyampaiannya mengatakan, sebagai rakyat Indonesia kita harus bangga sebab semua tersedia di tanah air di bumi pertiwi ini atas kesuburan tanahnya, adat istiadat dan ragam budayanya yang tidak dimiliki bangsa lain. Karena keragaman dan kerukunan yang ada di Negara Indonesia sengaja di pecah belah agar persatuan dan kesatuan rapuh, ulah dan permainan dari Negara maju itulah nilai-nilai kebangsaan kita sudah luntur sehingga terjadi perpecahan di mana-mana, terdapat persaingan dunia yang besar, budaya asing menguasai budaya kita. Untik itu mari tingkatkan SDM bangsa ini, karena maju tidaknya bangsa tergantung pada generasi penerus bangsa yakni, pemuda harapan Bangsa, mari kita juga sinsingkan lengan baju demi NKRI harga mati,”tuturnya.
Pada kesempatan yang sama KH. Nansur Arief SH. Kepala FKUB Kabupaten Lamongan menegaskan, kita semua agar selalu meningkatkan toleransi antar umat beragama di era globalisasi dan hindari persengketaan, permusuhan dan perpecahan antar sesama bangsa sendiri,” tegasnya (red).