Diduga Kerap Tarik Paksa Kendaraan Kantor ACC Finance Digruduk Massa 3 Kabupaten

KEDIRI. Kabarone.com – Kantor pembiayaan ACC (Astra Credit Companies) yang terletak di Jalan Letjen S Parman 73 di geruduk masa dan LPK-RI. Mereka berunjuk rasa menuntut pelepasan sejumlah kendaraan bermotor yang dijabel alias dieksekusi akibat tunggakan pembayaran kredit.

Massa yang datang dari Kabupaten Tulungagung Blitar dan Kediri mengendarai beberapa unit mobil. Mereka lansung mengepung kantor ACC yang berada di pinggir jalan. Massa juga membawa beberapa poster berisi tuntutan dan atribut LPK-RI.

Diantaranya “LPK-RI memints ACC untuk tidak sewenang-wenang terhadap konsumen. LPK-RI menolak sikap arogan Ayub Galant Sahputro. bermediasi dengan nasabah. LPK-RI menolak aksi premanisme dalam penarikan kendaraan”. Lain lain sebagainya.

Arwin Silitonga, selaku Divisi Finance LPK-RI meminta, ACC menghentikan segala praktek premanisme terhadap masyarakat dengan cara melakukan penjabelan kendaraan di jalan. Sebab, sudah ada Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2011 yang melarangan eksekusi jaminan fidusia oleh debt collektor di jalan.

“Bagaimana hak – hak konsumen jangan diinjak injak. Ini konsumen masih membayar. Konsumen baru telat mengangsur 1-2 bulan kami rasa masih wajaer, selama masih bisa ditagih. Tetapi pihak lembaga pembiayaan menggunakan pihak ketiga yang berbadan hukum PT. Katanya eksternal mengaku audit dari Jakarta dan Surabaya membawa nasabah ke kantor. Setelah itu ditipu muslihat. Kuncinya diambil dan kendaraanya disimpan digudang,” ungkap Erwin, Kamis (14/9).

Berdasarkan data LPK-RI, banyak kejadian dialami masyarakat. Empat diantaranya kini telah diperjuangkan. Salah satunya adalah ibu Karyati asal Blitar. Sewaktu berjualan menggunakan mobilnya dicegat oleh 10 orang dari eksternal di wilayah Gandusari, Blitar.

Dengan alasan nunggak angsuran dua bulan, Karyati dibawa bersam mobilnya ke Kantor ACC. Setelah itu, mobil dijabel. “Ini sangat ironis, ibu Karyati sedang membawa anak kecil. Setelah mobilnya dijabel, dia harus pulang naik angkutan. Cara-cara seperti inilah yang kami protes,” tegasnya.

Massa yang mengenakan pakaian serba hitam ini menuding ada oknum ACC yang menyalahgunakan wewenangnya. Oknum tersebut memberikan kebijakan kepada pihak eksternal untuk melakukan tindakan premanisme.

Setelah  berorasi, perwakilan massa akhirnya diizinkan masuk menemui managemen ACC. Mereka bermediasi dengan Ayub sebagai pemimpin kantor.

Merasa menemui titik buntu massa kesal karena ACC tidak memenuhi tuntutan mereka.Sempat ada ketegangan massa berupaya menduduki kantor, tetapi dihalau aparat kepolisian yang berjaga. Massa akhirnya meninggalkan lokasi dan mengancam akan lapor polisi.

Terkait tuntutan massa, pemimpin Kantor ACC Kediri belum bisa dikonfirmasi. Sewaktu hendak dimintai keterangan, pihak keamanan kantor mengaku, penanggung jawab kantor sedang beristirahat.

(sis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *