Kabarone.com, Cirebon – Sejumlah konsumen warga Desa Kalianyar Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon kembali mendatangi Kantor Cabang Arjawinangun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Cirebon mendesak agar air ledeng segera mengalir normal.
Maman salah seorang perwakilan konsumen PDAM Tirta Jati dari warga Desa Kalianyar Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon ketika dikonfirmasi media ini melalui handphone Senin (27/11) mengaku pihaknya telah mendatangi kantor Cabang Arjawinangun PDAM Tirta Jati mendesak agar distribusi air ledeng segera normal.
“Sebelumnya Kamis, (09/11) sejumlah perwakilan konsumen warga Desa Kalianyar mendatangi kantor pusat PDAM Tirta Jati di Sumber & Direktur Utama H. Suharyadi, SE menjanjikan seminggu distribusi air ledeng normal dengan solusi mengambil air dari WTP Babadan,” ungkapnya.
Nyatanya sudah lebih dari seminggu air ledeng belum juga ngocor. Justru yang tadinya ada konsumen masih bisa ngumpulin air meski sambil begadang, sekarang tolal tidak dapat air. “Walaupun sudah dibantu disedot menggunakan zetpam, tetap tidak ada airnya,” jelasnya.
Karena sudah delapan belas hari atau lebih dari seminggu Direktur Utama PDAM Tirta Jati, H. Suharyadi, SE tidak dapat membuktikan ucapannya, maka hari Senin, (27/11) warga meminta pertanggungjawabannya melalui kantor cabang.
Sesampainya di kantor cabang Maman diterima oleh H. Subandi, SH, MH. Kaur Teknik Cab.Arjawinangun PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon dan difasilitasi bicara langsung ke Dirut melalui sambungan telepon.
“Dirut berjanji dalam seminggu distribusi air akan normal menyuplai sampai ke konsumen Desa Kalianyar dengan bantuan mata air dari Cikalahang,” paparnya.
Distribusi air segera normal dari mata air Cikalahang dan dalam beberapa hari akan membebaskan lahan dan MoU dengan pemilik tanah, ujar H.Maman mengutip pernyataan Direktur Utama PDAM Tirta Jati, H. Suharyadi, SE yang diamini Rohman konsumen lain.
“Yang penting konsumen dapat distribusi air secara normal entah dapat suplai dari WTP Babadan atau dari sumber mata air Cikalahang. Kalau dalam seminggu masih tidak ada air, maka mengancam akan melakukan aksi demo ke kantor Bupati Cirebon dan DPRD,” tegasnya.
Ini bukan sekedar ultimatum atau ancaman kosong. “Terus terang saya sudah tidak dapat menahan reaksi para konsumen yang ingin melampiaskan unek-unek (aspirasi) langsung ke Bupati dan DPRD. Sebab kinerja Dirut sekarang sangat buruk, hanya bisa mengobral janji bukan bukti, pintanya.
Ancaman aksi demo bukan “gertak sambal” karena konsumen sudah tidak lagi sabar dengan janji “angin surga” dan untuk mewujudkan aksi konsumen, maka pihaknya sudah menyiapkan surat pemberitahuan dan koordinasi dengan aparat berwenang.
Sementara Kepala Cabang Arjawinangun PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Ade Kusnindar SH.MM dikonfirmasi melalui H. Subandi, SH, MH. Kaur Teknik Cab.Arjawinangun PDAM Tirta Jati melalui handphone Senin (27/11) membenarkan menerima pengaduan perwakilan konsumen Desa Kalianyar, H.Maman dan Rohman.
Persoalan distribusi air minum itu menjadi kewenangan kantor pusat, maka pihaknya hanya bisa memfasilitasi dengan sambungan telepon dengan pimpinan pusat. Sehingga perwakilan konsumen dapat langsung bicara dengan direktur utama dan merima jawaban dari pimpinan, jelas H. Subandi, SH, MH.
Sebelumya diberikan PDAM Tirta Jati sudah lama tidak menyuplai air pada konsumen Kalianyar. Hingga terpaksa beli air galon untuk keperluan masak dan minuman. Pihak PDAM tidak tanggap terhadap kebutuhan air minum konsumen, meski “teriakannya” di muat sejumlah media massa dan juga tidak ada wakil rakyat yang peka terhadap persoalan rakyatnya, jelasnya.
Dampak lambat penanggulannya, maka masyarakat yang dirugikan. Hingga menambah beban pengeluaran karena harus beli air galon & bayar beban rekening PDAM. “Jadi jika belum ada pelayanan yang benar, maka mulai bulan ini tidak akan bayar tagihan rekening PDAM,” ancam salah seorang konsumen, H.Maman sambil memperlihatkan bukti pembayaran rekening PDAM bulan lalu.
Menurut H. Maman konsumen yang tidak dapat menikmati air ledeng itu bervariasi, ada yang baru dua bulan sampai sudah dua tahun tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.
Jadi kewajiban membayar tagihan rekening PDAM setiap bulannya akan ditangguhkan Karena biaya beban yang ditanggung setiap bulannya sementara dialihkan untuk membeli air galon, pinta H.Maman.
Selain itu selama pelayanan air ledeng tetap masih jauh dari harapan, maka pihaknya bersama konsumen lain akan melakukan aksi demo ke DPRD dan minta pertanggung jawaban PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. ” Kaum ibu yang sudah tidak sabar ingin aksi demonstrasi ke Bupati Cirebon & DPRD,” tegas H. Maman
Dijelaskan ada konsumen 459 warga Desa Kalianyar, persoalan kelangkaan air dirasakan konsumen warga Desa Panguragan Lor Kecamatanan Panguragan Kabupaten Cirebon sudah menyampaikan aspirasi buruknya pelayanan dan sangat merugikan konsumen ke cabang & pusat, pungkasnya.
Sementara Kepala Cabang PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, H.Ade Kusnidar, SH.MH ketika dikonfirmasi media ini didampingi Hubungan Pelanggan Pos Panguragan, Wiyama Rabu kemarin di ruang kerjanya membenarkan banyak menerima pengaduan dari pelanggan warga Desa Kalianyar dan Desa Panguragan.
Setelah ada pengaduan pelanggan dari Desa Kalianyar & Desa Panguragan pihaknya langsung menindaklanjuti ke para konsumen. ” Memang benar konsumen tidak mendapatkan air ledeng dan minta kebijakan untuk tidak membayar tagihan,” terang Ade.
Hingga para pelanggan PDAM Tirta Jati itu terpaksa beli air pakai drigen sekedar mendapatkan air ledeng dan itupun tidak banyak hanya satu atau dua drigen. ” Ironisnya mereka sulitnya air sekedar untuk air wudhu,” ungkapnya.
Diharapkan pelayanan air bersih, pelanggan warga Desa Kalianyar dan Desa Panguragan segera mendapatkan solusi. “Persoalan kurang debet air untuk menyuplai pelanggan Desa Kalianyar dan Desa Panguragan adalah kewenangan kantor pusat,” pungkasnya. (Mulbae)