Husein Fauzan Pimpin Kembali KPRI Tunas Kencana

Kabarone.com, Cirebon – Husein Fauzan terpilih kembali menjadi Ketua Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Tunas Kencana” Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cirebon (DPPKBP3A) dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang berlangsung di Aula BKPSDM Kabupaten Cirebon Sumber (Selasa, 16/1).

Husein Fauzan terpilih menjadi Ketua KPRI Tunas Kencana yang ke empat kali untuk periode 2018-2022. Dengan terpilihnya kembali Husein Fauzan, maka merupakan pengurus KPRI Tunas Kencana terlama selama kepengurusan yang ada. “Saya sudah 11 tahun jadi ketua, sebenarnya saya menginginkan regenerasi kepada teman-teman yang masih muda. Tapi kenyataannya memang demikian, saya setengah dipaksa, dan dengan sangat terpaksa, saya tidak dapat menolak kepercayaan ini. “ Ungkap Fauzan.

Sementara itu, Kustriyanto Ketua Panitia Pemilihan Pengurus yang sekaligus sebagai Pengawas KPRI Tunas Kencana mengatakan bahwa suara yang terkumpul dari penjaringan calon ketua, Saudara Husein Fauzan mendapatkan sekitar 130 suara dari 162 suara yang masuk kepada panitia. “Karena selisih suaranya sangat jauh, maka sesuai dengan AD ART Koperasi, Husein Fauzan ditetapkan sebagai Ketua terpilih.” Kata Kustriyanto.

Dikatakan Fauzan, Rapat Anggota Tahunan (RAT) bertujuan untuk membahas dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Tahun Buku 2017 serta Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Tahun Buku 2018.

Dalam penyampaian gambaran umum, Fauzan menjelaskan bahwa KPRI Tunas Kencana memiliki unit usaha simpan pinjam, warung serba ada (waserda), jasa, kredit roda dua (motor) dan roda empat (mobil), dan foto copy. Untuk pinjaman anggota, jumlah pinjamannya bisa mencapai Rp 150 juta rupiah dengan jasa 12 % per tahun. Sedangkan dalam pelayanan “Koperasi Online”, melayani pembayaran listrik, pelayanan isi ulang listrik (token), PAM, telepon, cicilan kredit Roda Dua, isi ulang pulsa, pembayaran pulsa pasca bayar, Tiket Kereta Api dan TV Kabel, sebagai salah satu ciri koperasi modern.

Program lainnya, lanjut Fauzan, antara lain pemberian fasilitas perjalanan Umroh dan haji untuk mendapatkan waiting list (daftar tunggu) bagi calon Haji, pemberian beasiswa bagi putra putri anggota, memberikan santunan bagi anggota yang sakit dan meninggal dunia, pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi anggota dan pengurus serta program lainnya.

Yang cukup fantastis dari RAT kali ini, selain sisa hasil usaha (SHU) pengurus dapat memberikan uang duduk sebesar Rp 900.000,- plus transpor Rp 400.000,-. Total Rp 1.300.000,- per anggota. “Saya yakin di Kabupaten Cirebon belum ada koperasi pegawai yang memberikan uang duduk dan transport sebesar itu.” Beber Fauzan.

Disamping itu, tambah Fauzan, pengurus juga menyediakan doorprize sebesar Rp 25 juta yang diberikan dalam bentuk barang dan uang. Doorprize tertinggi dalam bentuk uang sebesar Rp 3 juta didapatkan oleh Sri Murniyatni anggota koperasi dari Kelurahan Gegunung.

Jumlah kekayaan KPRI Tunas Kencana sekitar Rp 4 milyar. Dari jumlah itu modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, pemupukan modal, modal equitas, SHU tahun berjalan berjumlah sekitar Rp 3,2 milyar. “Dari kekayaan dengan jenis usaha yang dikelola, SHU tahun ini tercapai sekitar Rp 98 juta dari rencana sekitar Rp 78 juta. Artinya pencapaian SHU over target”. Jelas Fauzan.

Hadir pada kesempatan itu Kepala DPPKBP3A H. Sono Suprapto sebagai penasehat, Ketua Dekopinda H. Yoyo Suharyo, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Pengawas, dan anggota KPRI Tunas Kencana sebanyak 177 orang.

Dalam arahannya Sono Suprapto antara lain mengatakan bahwa RAT bagi sebuah koperasi merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan, karena rat merupakan sendi utama dalam menggerakkan koperasi. Selain itu, RAT juga sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi dalam koperasi, yang menyatakan bahwa kekuatan utama organisasi koperasi adalah pada anggota.

Dikatakan Sono, RAT juga mempunyai arti yang sangat strategis dalam pengembangan koperasi kearah yang lebih baik, karena dalam rapat anggota tahunan ini, akan dibahas laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas, serta rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan biaya koperasi. “Pertanggungjawaban ini penting dilakukan untuk mengukur kinerja pengurus dan pengawas serta mengevaluasi seluruh program kegiatan, agar kinerja koperasi dapat diperbaiki dan lebih disempurnakan lagi.” Kata Sono.

Sementara itu Ketua Dekopinda Kabupaten Cirebon H. Yoyo Suharyo dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam meningkatkan kualitas organisasi koperasi, diharapkan semua unsur dalam koperasi seperti pengurus, pengawas, dan anggota, hendaknya dapat mengoptimalkan tugas, fungsi dan perannya masing-masing. “Misalnya anggota koperasi jangan mempunyai sikap dan kesadaran yang keliru dengan pinjaman uang yang telah dilakukan, karena pinjaman tersebut akan menjadi beban koperasi manakala tidak diimbangi dengan kesadaran para anggota koperasi itu sendiri untuk secara displin melunasinya.” Ungkap Yoyo. ***Mulbae