Kapolda Jatim Himbau Masyarakat Tenang Dan Jangan Mudah Terprovokasi

Hukum583 views

Kabarone.com, LAMONGAN- Kejadian minggu siang kemarin sekitar pukul 11.30 WIB di Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem Paciran, seorang pria yang diduga gila, mengejar KH. Hakam Mubarok sampai terjatuh saat menjelang waktu sholat dhuhur. Beliau Pengasuh Ponpes Karangasem Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Terkait hal ini Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Mahfud Arifin, SH. Selang satu hari kejadian langsung mendatangi Ponpes Karangasem Paciran.
Senin, 19/02/2018.

Dalam kesempatan ini KH. Abdul Hakam Mubarok Pengasuh Pondok Pesantren Karangasem menjelaskan, beberapa menit setelah kejadian kemarin lalu pihak Ponpes menyerahkan orang yang diduga gila tersebut ke Polsek Paciran lalu di bawah ke Mapolres Lamongan, selanjutnya KH. Hakam Mubarok di datangi oleh Kapolres Lamongan AKBP. Feby DP. Hutagalung, S.I.K, MH tentang bagaimana sebenarnya yang terjadi.

Dikatakan oleh KH. Hakam Mubarok sesuai himbauan Kapolres mari kita dinginkan masalah itu dan jangan kita terprovokasi, jangan kita besar-besarkan kalau kita belum tahu hasilnya apakah ini orang gila (orgil) apa tidak. Kami sepakat Insya’Allah untuk mendinginkan suasana ini kami tidak berbuat provokasi dan mengajarkan kepada santri untuk tidak terprovokasi karena itu budaya kami. Masalah ini agar dituntaskan habis, kalau dia gila rela untuk dilepas tapi kalau dianggap tidak gila supaya proses hukum dilanjutkan dan mohon diproses atau dikembangkan sedalam-dalamnya masalah ini apa sebenarnya, siapa namanya, ada tujuan apa kok sampai seperti ini,”jelas KH. Hakam Mubarok.

Ditambahkan olehnya, mengulas atas kejadian tersebut. Herannya, ketika dengan cara halus KH. Hakam Mubarok menyuruh untuk pergi orang tersebut karena waktu mau jelang sholat dhuhur tiba-tiba dia berdiri langsung mengajak gulat dan orang tersebut berkata “aku wani kowe” (saya berani sama kamu), ” aku ora wedi kowe” (saya tidak takut sama kamu), “nandi wae kowe tak uber” (kemanapun kamu akan tak kejar). Bahkan saya dikejar lari sampai 200 an meter dan sampai terjatuh dan orang tersebut sudah dekat dengan saya, akhirnya orang-orang pada datang untuk menolong saya dan kemudian membawa orang tersebut ke pendopo pondok untuk diamankan. Kejadian tersebut mengundang perhatian santri dan warga. Mereka kemudian beramai-ramai membawa orang gila itu ke kantor polisi setempat,”tambah KH. Hakam Mubarok.

Pada giliran Kapolda Jatim Irjend. Pol. Drs. Mahfud Arifin, SH. mengungkapkan,
terkait persoalan ini lebih lanjut Tersangka (TSK) yang diduga pelaku sudah dibawah ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim dan selanjutnya akan di observasi oleh psyciater bergabung dengan psyciater Rumah Sakit Jiwa Menur termasuk pelaku yang merusak Masjid di Kabupaten Tuban baru-baru ini dia terindikasi punya penyakit kejiwaan yang berat.
Ketika Kapolda ditanya Wartawan soal orang yang diduga gila saat mengejar KH. Hakam Mubarok kemarin “apa sudah diketahui hasilnya ? Prosesnya masih didalami. Untuk penanganan penyelidikannnya dilimpahkan ke Polres Lamongan di back up oleh Polda Jatim, kalau Polres tidak mampu ya Polda yang menangani, “ujar Kapolda Jatim.

Lebih lanjut Kapolda, “kami berharap sekaligus menghimbau kepada masyarakat agar tidak berlebihan mari kita menjaga kesejukan wilayah, kesejukan negeri ini, yang tidak tahu tidak usah komentar,” terang Kapolda Jatim.

Hal serupa juga disampaikan Bupati Lamongan Fadeli yang menghimbau agar masyarakat terus menjaga kewaspadaan untuk menjaga agar kejadian ini tidak terulang lagi.

“Masyarakat jangan mudah terprovokasi, biarlah kejadian tersebut ditangani oleh aparat kepolisian. Kami yakin polisi akan dengan profesional bisa mengungkapnya. Namun, masyarakat harus waspada, agar kejadian kejadian serupa dapat dihindari. “Tapi sebaiknya bila ada hal-hal yang mencurigakan langsung saja lapor ke kantor polisi terdekat atau ke kepala desa setempat, sehingga segera dapat tindakan pencegahan” ungkap Fadeli.

Sementara dikesempatan terpisah Wakil Ketua Komisi DPR RI Viva Yoga Mauladi lewat by Whatsappnya meneruskan, mengenai hal ini mendapatkan respon Ketua DPR RI atas isu-isu aktual, Senin (19/2/2018).
Terkait penyerangan terhadap Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem, Paciran, Lamongan, Jawa Timur (18/02), juga Muadzin di Majalengka dan pengerusakan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Pimpinan DPR mengutuk keras aksi kekerasan yang menimpa para pemuka agama dan pengrusakan rumah ibadah.

“Meminta Komisi III DPR mendorong pihak Kepolisian untuk segera dan serius mengusut tuntas kasus tersebut serta membongkar motif dan latar belakang penyerangan terhadap para pemuka agama dan pengrusakan rumah ibadah mengingat kejadian tersebut sangat meresahkan masyarakat dan berpotensi untuk memicu perpecahan antar umat beragama, Komisi I DPR mendorong TNI dan Badan Inteligen Negara (BIN) untuk mengantisipasi situasi keamanan, ketertiban, dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat, mengimbau semua lapisan masyarakat untuk tetap tenang dan menahan diri serta tidak mudah terpancing dan tidak menjadikan insiden ini sebagai provokasi sara (Bambang Soesatyo Ketua DPR RI),” pungkas Yoga, (pull).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *