Kabarone.com, Lamongan – Akibat curah hujan tinggi beberapa pekan terakhir, banjir melanda di dua kelurahan (Babat dan Banaran) dan dua Desa (Bedahan dan Plaosan) Wilayah Kecamatan Babat Lamongan Jawa Timur mulai Senin 18 maret 2019. Banjir yang mengakibatkan ribuan rumah penduduk dan ruas jalan sebagai akses perekonomian warga masyarakat ikut tergenang. Selasa, (19/3).
Sementara, menurut warga setempat dikatakan oleh I-R (46)”, Titik lokasi banjir diantaranya di Jln. Perintis, Jln. Gotong royong, Jln. Pemuda, Jln. Kartini, Jln. Sumowiharjo dan Jln. Pemuda. “Menurutnya, penyebab banjir di wilayah Babat diiakibatkan atas dugaan adanya pipa PDAM yang di taruh di saluran air timur Pasar Agro, salah secara tehnik pengecoran di atas saluran depan pasar Agro, Pendangkalan Rawa Semando yang mestinya harus sudah dilakukan normalisasi Waduk (dikeruk/bego) sejak dulu, Pendangkalan air hujan dari desa Karangkembang, Desa gajah ke Rawa Sogo lewat gorong-gorong jalan Jombang. Selanjutnya untuk saat ini bantuan yang disalurkan baru berupa Mie Instan (supermi) saja”, jelasnya.
Kepala Kelurahan Babat Siti Aminah saat dikonfirmasi mengatakan”, Akibat terjadinya banjir di Babat, memang satu minggu sebelumnya Babat terjadi Banjir akibat luapan bengawan solo, dan rata-rata yang kebanjiran adalah warga yang bermukim di bantaran sungai bengawan solo. Untuk kejadian banjir saat ini terjadi karena curah hujan tinggi air kiriman dari wilayah Modo Karangkembang, Rawa Sogo dan sekitarnya, selanjutnya aliran air hujan tersebut bermuara ke Babat yg wilayahnya lebih rendah dan bentuknya seperti mangkok. Saat ini air banjir kiriman tersebut sudah di pompa untuk dibuang ke bengawan solo”, ujar Aminah.
Lebih lanjut, “Untuk kerugian materiil belum bisa diperkirakan karena bukan lahan pertanian, kalau lahan pertanian mungkin bisa di inventarisir untuk kerugiannya. Nah, disini air kan masuk ke rumah penduduk dan akses jalan juga tergenang. “Kedepan agar segera dilakukan peninggian badan jalan dan normalisasi saluran irigasi dan saat ini sudah dalam usulan. Walaupun semenjak saya menjabat sebagai Lurah Babat sejak tahun 2016 sampai sekarang sebagian bantuan sudah direalisasikan akan tetapi wilayah Babat kan luas, jadi ada skala prioritas pembangunan.
Saat di tanya soal anggaran dana untuk peninggian badan jalan dan normalisasi saluran dari anggaran kelurahan”, Lurah Aminah menjawab, anggaran dana akan dialokasikan dari bantuan Stimulan RT, karena bantuan Stimulan RT nantinya bukan untuk Biaya Operasional RT lagi akan tetapi untuk anggaran kelurahan yang besarannya 1 miliar Rupiah lebih di masing-masing Kelurahan yang ada di Kabupaten Lamongan. Dan hal ini sudah masuk dalam Rencana Uraian Kegiatan yang tentuhnya sesuai dengan peraturan yang sudah ditentuhkan.
Sebetulnya besaran anggaran dana Stimulan disesuaikan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk atau RT karena di masing-masing Kelurahan tidak sama jumlahnya, dan bervasiasi, ada yang RT nya cuma 7 RT dan seperti di Babat ini ada 40 lebih RT yang ada”, tandas Lurah Aminah.
Pada kesempatan ini Camat Babat Mulkan mengungkapkan”, Kejadian tentang banjir di Babat adalah, memang Topography (keadaan muka bumi pada suatu daerah) wilayah Babat itu letaknya lebih rendah. lagi pula seluruh air hujan dari wilayah selatan muaranya langsung ke wilayah Babat, termasuk Rawa Sogo.
” Sebenarnya pompa pembuangan air yang berada tepatnya di Desa Bedahan itu kapasitasnya sudah besar yakni 2000 Lt/ detik, tetapi seperti saat ini hujan sangat lebat sehingga air yg tersedot itu yang dari Rawa Sogo, jadi yang di jalan gotong royong dan sekitarnya masih lamban. Untuk itu perlu adanya penambahan pompa di Bedahan dan lain-lain. Juga dilakukannya peninggian jalan gotong royong dan sekitarnya.
Harapannya, untuk solusinnya adalah mengfungsikan kembali Rawa Semando sebagai penampungan air. Dan dalam prakteknya sementara untuk saat ini Rawa Semando banyak digunakan sebagai tambak oleh masyarakat”, ungkap Camat Babat dengan penuh harapan (Pul/Ian/As).
