KAMBING ETTAWA PRODUK ASLI INDONESIA: HARUS DIJAGA

Daerah, Regional446 views

Kabarone.com, LAMONGAN- Kelompok Peternak Kambing Ettawa atau Ettawa Lamongan Community (ELCO) Kabupaten Lamongan punya peran penting dalam merespon berbagai isu perkembangan negara di bidang peternakan.

Sebagai salah satu wadah bagi para peternak kambing di wilayah Lamongan “ELCO” terus melakukan upaya untuk selalu berbenah dan berkontribusi bagi perkembangan ekonomi rakyat kecil.

Kambing merupakan salah satu hewan asli Indonesia, utamanya jenis Peranakan Ettawa yang perluh dilakukan budidaya agar tidak diserobot dan diakui oleh Negara lain. di samping sebagai hewan peliharaan bagi masyarakat yang hidup di pedesaan karena nilai menguntungkan dan dapat membantu kebutuhan ekonomi keluarga, masyarakat desa memilih kambing sebagai hewan perliharaan karena sistem perawatannya terbilang efisien, di saat sebuah keluarga membutuhkan dana secara mendadak, seperti membayar sekolah anak, periksa ke rumah sakit, biasanya masyarakat pedesaan menjual kambingnya sebagai cara alternatif untuk menutupi kebutuhan ekonomi.

Ketua ELCO Imam Fahruddin menuturkan, di tengah proses perkembangan peternakan dunia yang begitu pesat, memilih memelihara kambing jenis peranakan ettawa akan sangat efektif dan efesien, selain kambing jenis ini dapat dimanfaatkan susunya untuk diolah menjadi berbagai jenis minuman, nilai jual kambing peranakan ettawa juga lebih tinggi dibandingkan dengan kambing jenis lain. selain itu juga akan membantu Negara dalam upaya mempertahankan produk asli daerah.

Sebagai sebuah kelompok yang bersifat sosial, ELCO sengaja dibentuk tahun 2018 sebagai upaya untuk mengembangkan budidaya kambing peranakan ettawa di kabupaten Lamongan, serta membatu dan mendampingi masyarakat Kabupaten Lamongan untuk selalu lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha peternakan kambing agar menjadi sebuah usaha yang dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga, sehigga akan berdampak pada kesejahteraan kehidupan masyarakat.” Tuturnya ditengah-tengah acara pertemuan bulanan di Desa Cumpleng, Brondong Lamongan, Ahad (24/3/2019)

Beberapa kebijakan pemerintah saat ini, kata Imam, seperti program ekspor 6000 domba dan kambing pertahun ke Malaysia, merupakan fakta yang menegaskan bahwa beternak kambing menjadi pekerjaan menarik untuk dilakukan, dengan perkembangan science dan teknologi dibarengi juga perkembangan pakan kambing dengan sistem fermentasi, dan ini akan memudahkan bagi peternak.

Ditegaskan juga oleh Imam, bahwa kambing peranakan ettawa memiliki tiga kelas, pertama kelas pedaging, kedua, kelas breeding, ketiga kelas kontes. Kelas pedaging biasanya diperuntukkan untuk dipotong dalam kelas pertama ini harga kambing relatif rendah. Kelas breeding diperuntukan untuk dibudidaya dan diambil anak-anaknya untuk dijual, dalam kelas ini harga kambing relatif tergantung dari kualitas kambing.

Sedangkan kelas ketiga yakni kelas kontes dikhususnya sebagai kambing untuk kontes, dalam kelas ketiga ini kualitas kambing sangat diperhatikan, selain itu genetik dari kambing kelas kontes juga diperhatikan secara serius, harga kambing pada kelas ini memiliki harga di atas kambing kelas pedaging dan kelas breeding. (As)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *