Kabarone.com, SEMARANG-Rektor Unisbank Semarang Dr. Safik Faozi, SH.M.Hum mengemukakan bahwa Badan Pusat Statistik mencatat Indonesia memiliki bonus demografi ( Jumlah Penduduk Produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia non produktif).
” Kondisi ini dapat kita jadikan peluang namun sekaligus sebagai tantangan. Jika tidak direspon positif, mungkin malah menjadi bencana. Untuk merespon itu, maka diperlukan upaya serius untuk meningkatkan kapasitas SDM seiring dengan era revolusi industri saat ini,” jelasnya disela acara Seminar Nasional dan Call For Papper.
Bertemakan Optimalisasi Bonus Demografi Indonesia Dalam Era Revolusi Industri 4.0, Seminar digelar di Kampus Unisbank Bandangisor Semarang,Rabu (24/07/19).
Salah satu pemateri, Prof.Ir.Eko Indrajit,M.Sc.M.B.A Ketua Tim Pakar Teknologi Informasi Kemenhan RI juga menyampaikan hal serupa, yakni Bonus Demografi harus direspon dengan memunculkan ragam pengembangan sumber daya manusia.
” Artinya Profesi dan kerjaan yang akan menciptakan, merancang, dan mendayagunakan teknologi dalam berbagai bidang,seperti pertanian,peternakan ataupun kesehatan. Outputnya sesuai dengan tujuan adanya negara kita, yaitu mencerdaskan Masyarakat, kesejahteraan umum, sehingga negara berdaulat dan disegani dunia, ujar Eko yang menjabat sebagai Rektor Perbanas.
Untuk diketahui, sebelum seminar nasional dimulai, Unisbank Semarang menjalin kerjasama dengan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Jawa Tengah terkait Peningkatan SDM dan Penelitian.
Hadir sebagai narasumber adalah Prof.Ir.Eko Indrajit,M.Sc.M.B.A Ketua Tim Pakar Teknologi Informasi Kemenhan RI,Ari Juliano Gema,SH Badan Ekonomi Kreatif Indonesia dengan, Dr.Agung Nusantara SE.M.SiUnisbank Semarang dan Keynote Speaker Dr.Ir.Dwi Listyawardani,M.Sc.Dip.Com Deputy Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI.(Kar,Amr)