Hendi dan Tjahjo Kumolo Berkumpul di Temu Kangen Alumni KNPI Jateng

Daerah, Regional309 views

Kabarone.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berkumpul bersama sejumlah tokoh yang pernah menjadi bagian dari pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jawa Tengah, Minggu (13/10/2019).

Bertajuk acara Temu Kangen Alumni KNPI Jawa Tengah, selain Wali Kota Semarang, hadir juga Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Tjahjo Kumolo hadir sebagai pengurus KNPI Jawa Tengah periode 1985-1996, kemudian menjadi Sekretaris Jenderal KNPI pusat pada 1988-1991 dan akhirnya menjadi Ketua KNPI pusat sejak 1990 hingga 1993. Sedangkan, Hendi sapaan akrab orang nomor satu Semarang, pernah menjadi Ketua KNPI Jawa Tengah dua periode.

Walikota Semarang sebagai tuan rumah mengawali menyambut seluruh tamu yang hadir dengan memekikkan yel-yel KNPI yang diikuti seiisi ruangan.

“Pemuda.. Maju! KNPI..Jaya!! Siapa kita.. Indonesia! NKRI.. harga Mati! Merdeka!” pekik Hendi. “Beberapa tahun lalu kita juga pernah mengadakan temu alumni, tetapi tahun ini yang hadir saya rasa jauh lebih komplit,” ujar Ketua KNPI Jawa Tengah periode 2004-2007 dan 2007-2011 ini.

Sementara, Mendagri Tjahjo Kumolo dalam kesempatan tersebut berbicara panjang lebar tentang persoalan kebangsaan. Dia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap masalah yang sekarang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dari kacamatanya sebagai Menteri Dalam Negeri.

“Kalau kita cermati, perkembangan dan dinamika rasa persatuan dan kesatuan bangsa cukup memprihatinkan. Hari ini orang salin mengenal atau dekat, tidak melihat prestasinya atau posisinya, tapi dari asli mana, daerah mana suku mana agama apa,” ungkap Tjahjo Kumolo yang juga menjadi Ketua badan pengelola perbatasan, serta Wakil Ketua Kompolnas.

Disebutkannya ada empat tantangan terbesar bangsa Indonesia yang dihadapi saat ini. Yang pertama yaitu radikalisme, kedua terorisme, ketiga yaitu Narkoba dan ke empat adalah kesenjangan sosial yang masih ditemui di Indonesia.

“Setelah 74 tahun Indonesia merdeka tantangan yang paling berat, yaitu masalah terorisme dan radikalisme. Terorisme dan radikalisme merupakan ancaman,” ungkap Plt Menteri Hukum dan HAM ini.

Dia mencontohkan, ketika dirinya dalam kapasitas sebagai Mendagri harus mengeluarkan ijin organisasi masyarakat (Ormas). Dirinya pernah menceritakan ada ormas yang jelas-jelas anti Pancasila.

“Ada 427 lebih organisasi masyarakat yang sebagian besar ormas keagamaan yang mendaftar. Di situ ada ormas yang AD ARTnya jelas mencantumkan anti Pancasila. Langsung di stop dan tidak dikeluarkan izin karena jelas-jelas melanggar ideologi negara” bebernya.

Tjahjo Kumolo menerangkan bahwa agenda strategis nasional untuk beberapa waktu ke depan harus kembali memperkuat rasa cinta tanah air, cinta bangsa dan cinta negara. “Cinta kepada bangsa ini harus dibangun. Bahwa Indonesia ini terdiri atas beragam suku, budaya bahasa agama dipersatukan oleh Pancasila,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Tjahjo Kumolo menitipkan pesan kepada KNPI agar dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghargai memberi kesempatan untuk saling berserikat, menghargai orang lain untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.

Pihaknya juga mengajak semua alumni KNPI untuk tegas dan berani menolak yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Harus tegas, siapa kawan dan siapa lawan, pada perorangan, kelompok atau golongan yang berniat untuk memecah belah NKRI. Itu bukan cuma lawannya TNI tapi musuhnya kita alumni KNPI,” pungkasnya. (Amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *