SEMARANG,kabarone.com– Eksistensi Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) sejak Oktober 2016 hingga 30 September 2019 berhasil menangani sekitar 21.000 kali operasi tangkap tangan (OTT), dengan jumlah tersangka sekitar 33.000 orang dan barang bukti ada Rp 323 miliar lebih.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Satgas Saber Pungli Pusat, Irjen. Pol. Dr. Drs. Widiyanto Poesoko, SH., Msi, di sela-sela kegiatan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) di Wisma Perdamaian (Wisper), Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/10).
“Maka itu kita adakan sosialisasi. Kita kerjakan di seluruh Indonesia sudah hampir mencapai 1 juta kali, karena sampai tingkat desa,”.bebernya.
Dia menyebut bahwa pungli sekarang yang berkembang adalah pemerasan, premanisme dan juga terkait perusahaan-perusahaan beberapa perijinan.
“Ini masih ada punglinya, di berbagai instansi. Yang masih banyak di data kami sementara ada di bidang pendidikan, bidang perhubungan, bidang pertanahan dan perijinan,” jelasnya.
“Sementara, yang paling mendominasi laporan yang kami terima dan juga banyak tindakannya, OTT-nya ini paling baik menurut kami adalah di Jawa Barat, nomor satu paling bagus,” imbuh mantan Kapolres Temanggung ini.
Sementara, Ketua Ormas Gerakan Jalan Lurus (GJL) Jateng, Riyanta mengatakan, terkait Pungli, masyarakat harus benar-benar memahami bahwa adanya pungli secara otomatis masyarakatlah yang menjadi korban.
Dengan penuh semangat Dia mengharapkan, agar masyarakat dan media jangan apatis menyikapi situasi ini.
” Masyarakat dan juga dukungan dari rekan-rekan media terus melakukan upaya preventif supaya praktek pungli tidak terjadi, bilamana menjumpai praktek kotor seperti pungli segera laporkan,” tukasnya. (Amr).