Kecelakaan Tunggal Akibat Kerusakan Jalan, Tanggung Jawab Siapa

Nasional876 views

LAMONGAN,kabarone.com – Penguna jalan di wilayah di kabupaten Lamongan, Jawa Timur, rata-rata berharap pemerintah segera memperbaikan jalan nasional yang rusak. Hal ini karena jalan rusak tersebut kerap menyebabkan kecelakaan tunggal. ” Kecelakaan tunggal kerap terjadi menimpa pengendara sepeda motor akibat sejumlah landasan jalan nasional yang membentang di wilayah Lamongan, rusak dan bergelombang berbentuk perahu.

Seperti yang terlihat di lintasan jalan nasional pengguna jalan dari arah Babat ke Surabaya atau dari surabaya melewati Babat. Khususnya kerusakan yang ada mulai dari Lintasan kereta api depan Pengadilan Agama (PA) Lamongan hingga lintasan kereta api barat terminal, Lamongan, penguna jalan harus esktra hati-hati saat melintas, terutama saat malam hari atau pas lagi hujan.

“Kalau sudah malam banyak pengendara khususnya sepeda motor yang mengalami kecelakaan tunggal, terjungkal, karena terjerembap ke dalam lubang saat melintas dari arah Babat ke Surabaya atau dari surabaya melewati Babat, ” kata Hariyanto, yang sering mangkal di lokasi depan stasiun kereta api mengatakan kepada wartawan, Sabtu (2/11/2019).

Ditambahkan oleh Sutaji, rusaknya landasan jalan yang berjarak beberapa ratus meter di wilayah Lamongan itu, lanjut dia, sudah beberapa kali difoto dan dipantau baik dari Dinas Perhubungan maupun anggota kepolisian, namun hingga saat ini belum diperbaiki.

“Hal yang sama juga terlihat di depan stasiun kereta api, tepatnya beberapa ratus meter dari pertigaan Piala Adipura Kencana. Terkait kerusakan jalan tersebut jangan sampai jatuh korban baru diperbaiki karena setiap hari jalur tersebut ramai dilalui kendaraan. Menurutnya, kemarin orang jalan saja bisa jatuh, karena begitu rusaknya jalan nasional tersebut belum juga ada upaya penanganan.

Seperti halnya dikatakan, kecelakaan tunggal roda dua yang kerap terjadi, termasuk juga mobil jenis sedan, atau Honda Jazz dan sejenisnya bahkan sampai menggaruk karena gundukan badan jalan, termasuk juga mobil truk pun oleng terasa mau roboh, karena badan jalan miring menyerupai perahu. Rusaknya sebagian landasan jalan nasional tersebut sudah terjadi sejak beberapa kurang lebih dua bulan terakhir. Hal ini pun belum mendapat perhatian dari dinas terkait di daerah, provinsi, maupun pusat.

Sementara Kasatlantas Polres Lamongan, AKP. Danu Anindito Kuncoro Putro saat dikonfirmasi terkait kerusakan jalan nasional di wilayah Lamongan tersebut, yang disampaikan oleh KBO Satlantas Polres Lamongan, Ipda. Anang Purwowidodo diruang kerjanya, ” Memang benar mas yang terjadi seperti itu. Namun, yang kami ketahui termasuk perbaikan jalan (rigid) jalan diwilayah Sukodadi, Pucuk, Babat dilakukan jaraknya begitu panjang.

Hal ini yang mengakibatkan kemacetan panjang terjadi, akibatnya pengendara berebut agar bisa segera jalan maka cari jalan pintas, ya otomatis melanggar lalu lintas mas, akibatnya terjadi kecelakaan. ” Karena kecelakaan terjadi identik dengan sebuah pelanggaran lalu lintas. Kalau sudah seperti itu siapa yang harus bertanggung jawab ? ” korbannya kembali ke rakyat/masyarakat”, ujar Ipda. Anang.

Lebih lanjut dikatakan, ” Kami juga sangat menyayangkan, kenapa setelah jalan dilaksanakan perbaikan (rigid) untuk bisa dilewati kembali masa tenggangnya begitu lama, walau kita ketahui bersama bahwa ada aturan teknik kontruksinya. Sebelumnya, dibagian lintasan (kuprit) juga untuk naik turunnya kendaraan dari badan jalan yang sudah selesai di rigid kurang begitu diperhatikan oleh pihak pengerjaan proyek.

Untuk soal kerusakan jalan nasional badan jalan miring menyerupai perahu memang terjadi begitu adanya, lebih-lebih jalan nasional yang melintasi Lamongan kota. Kami berharap pihak terkait agar segera melakukan upaya langkah-langkah penanganan yang lebih intens. Karena saat ini sudah mulai musim penghujan dan jalan menjadi licin terutama di lintasan kereta api yang kita ketahui bersama sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Dengan kondisi sekarang ini, pesan Kasatlantas Polres Lamongan, AKP. Danu Anindito Kuncoro Putro, ” Contraflow jangan terlalu panjang, untuk hindari kemacetan lalu lintas jalan. Selain itu, ” Untuk pekerjaan rigid tahap 1 km 58 s/d 63 bila sudah selesai aman dan layak, mohon segera dibuka, untuk mengurangi Contraflow (melawan arus)”, pesan Kasatlantas kepada Pejabat Pembuatan Komitmen.

Sementara, terkait kerusakan jalan nasional yang berbentuk perahu dan sering terjadi kecelakaan tunggal, untuk rutin kondisi jalan dalam artian anggaran perawatan rutin, Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) Tuban–Babat–Lamongan–Gresik, Novia Endhianata saat dihubungi lewat telephon selulernya mengatakan, “Terkait kerusakan jalan dilamongan yang bergelombang itu gimana, ” Betul, Endhianata membenarkan atas kerusakan jalan yang bergelombang tersebut. Sejak kemarin mau dikerjakan tapi hujan, ya kan aspal ndk bisa digelar. Nah, ini begitu cuaca mendukung pasti kami selesaikan.

Lebih lanjut, ketika Endhianata ditannya soal kurang lebih dua bulan an kerusakan jalan tersebut tapi belum juga ada tanda-tanda penanganan, artinya kemarin-kemarin kan tidak hujan bahkan panas sekali. Ia menjawab, ” Kemarin sudah mau saya tangani, karena hujan. Ia balik bertanya, bapak kalau ngaspal hujan boleh ndk, saya tanya.Ya sudah, pokoknya kita selalu siap.

Sekarang hujan, maksimal senin kita tangani. Kami tak tutup mata termasuk juga pekerjaan di Pucuk. Informasi lain sudah ada surve juga, itu nanti tim kami yang akan menangani semua. Kerusakan jalan bergelombang seperti didepan plaza atau stasiun kota Lamongan. Kami pinginnya semua ditangani, tapi sekarang budgeting dengan benar. Mana-mana yang harus diprioritaskan, kita bertahap.

Ditambahkan oleh Endhianata, ” Sekarang gini, yang lewat juga tidak aturan, tronton-tronton semua itu overloeding semua, jangan disalahkan kami, kami maksimal dengan dana-dana yang ada ini, kita maksimalkan. Ini juga sudah lelang untuk 2020 semoga bulan pebruari sudah kontrak kita bisa tangani sisanya yang belum.

” Misalkan ada laka lantas atas kerusakan jalan bagaimana dan siapa yang bertanggung jawab. ” Kembali ia bertanya, kalau bapak jadi saya bagaimana, kami sudah menangani dengan benar sesuai dengan rambu-rambu yang ada”, terangnya. ” Kira-kira apa benar senin dikerjakan. Ditegaskan olehnya, “kami secepatnya tangani.

” Untuk kendaran truk-truk yang muatanya overloed gimana. Kembali ia menjelaskan, Loh, tanya perhubungan dong, ada ngak dia itu. Tanya ke perhubungan, kenapa ndk dibuka jembatan timbangnya. Kenapa truk yang overloed bisa lewat. Coba overloed-overloed bilangnya ndk rusak, apabila ndak rusak, ndk ada korban. Gituloh, harusnya singkround, jangan menuduh semua ke kami, kami sudah mati-matian. Kami juga ada platform jalan nasional”, pungkasnya, (*).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *